Archive for Pengenalan terhadap agama buddha

KEAGUNGAN NAMA SAKYAMUNI THATAGHATA 3

Yangjue Moluo JIng Bab 4

Manjusri Bodhisattva berkata pada Buddha :
“Baghavan, apakah para insan tidak ada karma akar ?”

Buddha menjawab:
“Mereka memiliki karma akar, namun hanya sedikit yang bisa mendengar sutra ini. Asankyeya tak terhingga kesalahan itu semua akan disucikan, oleh karena apakah ? Tathagata telah berikrar agung selama asankyeya kalpa tak terhingga. Supaya para insan yang belum terselamatkan menjadi terselamatkan, yang belum bebas menjadi memperoleh pembebasan. Dengan akar kebajikan dari ikrar ini, matahari kebijaksanaan Tathagata bersinar, menyinari semua karma buruk yang tak terhingga dan melenyapkannya. ”

“Dan lagi Manjusri, saat sang mentari belum terbit dan awan menutupi seluruh bagian dunia, namun begitu sedikit saja sinar mentari muncul, maka segala rintangan akan sirna, begitu pula dengan tumpukan karma buruk sejak asankyeya kalpa tak terhingga. Saat matahari sutra ini belum terbit, para insan lahir dan mati dalam samsara, namun begitu matahari sutra ini terbit, dalam sekejap tumpukan karma buruk sirna. ”

“Oleh karena itulah, bila mendengar nama Sakyamuni Tathagata, walau belum membangkitkan Bodhicitta namun telah menjadi Bodhisattva.”

Oleh karena ikrar Tathagata, maka yang belum terselamatkan akan terselamatkan, Satya Dharma akan membuatnya sadar. Oleh karena itulah wahai Manjusri ! Barangsiapa mendengar nama Tathagata , maka dia adalah Bodhisattva , bukannya dia sendiri yang dapat menyingkirkan kilesha, demikian pula mereka kelak akan juga memperoleh tubuh yang telah Aku dapatkan ini.

Leave a comment »

Prinsip penting seorang sadhaka

Beberapa Hal Penting Yang Harus Diperhatikan
Dalam Penekunan
Tantra

*1 Guru Mula
Bila Anda mengatakan Milarepa dan lain lain punya banyak Guru, Bisakah Anda memberi contoh seorang Leluhur Yang Telah Cerah selain Sakyamuni Buddha yang :

1. Dalam Mencari Guru lain bukan atas rekomendasi Guru lamanya
2. Yang Mencapai Pencerahan final bukan dari Dharma silsilah satu Guru.
3. Yang tidak menemukan Guru final dalam pencariannya.

*Memperoleh Abhiseka adalah syarat utama
Dalam Sutra Mahayana , Buddha Sakyamuni ada membahas mengenai pencuri Dharma.

*Mahaguru Liansheng sejak awal sudah menekankan bahwa Tantrayana tanpa Theravada dan Mahayana adalah bagaikan seorang tanpa anggota tubuh yang lengkap.

*Bodhicitta
Penekunan tantra apapun tanpa Bodhicitta akan membawa anda pada jalur rendah:
Yidam menjadi ilah ilah
Vajra krodha menjadi dewa kegelapan yang akan menyeret anda semakin dalam
Anuttara menjadi lubang tanpa dasar

*Pengetahuan boleh banyak, namun metode yang ditekuni adalah satu

*Mujijat bukan tanda utama keberhasilan
Dalam semua agama dan kepercayaan ada mujijat, jika hati tidak berubah (menjadi lebih sabar misalnya)  berarti Buddhisme yang kita tekuni adalah sebatas agama biasa, tidak ada sisi unggulnya dibanding agama lain.

*Konsultasikan pembinaan diri dengan satu Acarya pembimbing
(saya sudah saksikan banyak umat yang akhirnya bingung, bukan dapat hasil malah tambah kacau, sebab mereka menkonsultasikan satu hal yang sama pada banyak atau beberapa Acarya sekaligus seperti menanyakan yidam)
Ini juga merupakan tanda tanda Vajrasattva Yoga belum kontak, bagaimana mungkin dikatakan Vajrasattva Yoga kontak bila keyakinan mlempem.

*Tantra adalah penekunan rahasia, sadhana adalah konsumsi anda pribadi dan Guru pembimbing anda.
(sebab begitu disebarkan akan mengundang fitnah dan melecehkan Dharma. Lagipula banyak sadhana Tantra yang bila disebarkan pada orang lain maka anda akan sulit memperoleh realisasi)

*Jangan suka menyebarkan sadhana pribadi diri sendiri maupun orang lain, karena ada dewa penjaga samaya dibalik ini semua.
(Saya pribadi banyak sudah menyaksikan tindakan penyebaran tanpa disadari diikuti bertambah banyaknya halangan yg ditemui oleh orang yang menyebarkan dan makhluk yang tak kelihatan bahkan akan membuat mereka tidak menyadari kebodohannya. )

Lihat Ksitigarbha Sutra , mengenai akibat dari mentertawakan seorang penekun / pemuja. Bila anda menyebarkan sesuatu yg ditekuni orang dan bila orang yang tidak cukup pahala mendengarnya , bukankah akan dikecam dan menghasilkan fitnah ? ini termasuk sebagai perbuatan menghasut orang lain supaya ikut ikutan melecehkan.

*Sadhana Tantra bagai pisau
Digunakan dengan benar akan bermanfaat, jika salah akan melukai anda sendiri

*Sadhana Tantra bagai api
jika benar anda akan memperoleh manfaat tak terkira, ]
jika salah, anda akan terbakar

*Sadhana Tantra adalah anak tangga.
Tanpa fondasi anda akan roboh
Bila anda sementara bisa memmbangun anak tangga tanpa fondasi ini dengan berbagai cara, namun kejatuhan dari tempat yang semakin tinggi akan semakin meremukkan.

*Mahaguru telah memberi peringatan bahwa:
Penekunan sadhana Vajra tanpa memenuhi syarat , mujijat kecil mungkin ada (karena makhluk alam rendah bisa menyaru) namun bukannya manfaat yang anda temui malah rintangan yang akan muncul.

*Seumur umur saya belum pernah lihat seorang pemfitnah akan berakhir dengan baik.
Kalau toh belum ada akibat buruknya, maka itu belum berbuah akibatnya, justru tipe tipe yg belum ada apa apa ini yang akan sangat parah akibatnya.

Contoh : Devadatta
sudah berapa banyak beliau berusaha mencelakai Sakyamuni Buddha namun masih kuat dan sehat saja khan ? bahkan masih sakti.
Tapi akibat akhirnya ?

*Jangan terbuai hanya dengan mujijat kecil atau keinginan dipuji.
Yang paling tidak bisa kita tutupi adalah, musuh utama kita adalah diri sendiri, kelak mati yang kita hadapi adalah kekacauan dan tak terkokntrolnya kesadaran kita sendiri. Kemana larinya mujijat dan pujian ? mereka bisa tolong kita ?
jangan lupa ada banyak kejadian saat Mahaguru atau Amitabha Buddha sekalipun sudah datang namun umat yang ditolong karena ditutupi oleh kekeruhan kesadarannya sendiri akhirnya malah gagal dibawa ke Sukhavati.
Lihat juga pikiran kita saat ini dan taraf pengendalian kita, bila masih payah, perlu diketahui bahwa diri kita sendiri punya seribu satu muslihat untuk menipu dan menghibur diri sendiri.

Leave a comment »

Menyeberang api (KUO HUO)

Melangkahi Api
過火的意義及其他

sumber :buku Mahaguru Liansheng 26_玄秘的力量 Xuanmi de Li Liang

translated by lienhua shian


相信有很多人看過寺廟的「過火」,「過火」就是從火堆中走過,神轎、神像、靈旗,男男女女,抬著,走著, 赤著腳從火焰中穿過,「過火」是很熱鬧的場面,大部份的廟奠基或神明入火鎮座,大半有「過火」的儀式,熊熊 的火騰空,映著神情興奮的人們,大家興高彩烈的。

Saya yakin banyak orang pernah melihat ritual melewati api (guohuo) di kuil – kuil, melewati api adalah berjalan melewati tumpukan bara, tandu dewa, rupang, bendera , laki laki dan perempuan, yang diangkat, yang berjalan, semua dengan bertelanjang kaki melewati api, ritual melewati api adalah sebuah ritual yang sangat meriah. Kebanyakan kuil dalam pengedukan tanah yang pertama dan peremayaman rupang menggunakan ritual melewati api, api menyala naik ke angkasa, semua orang bersuka cita.

小時候,我曾在高雄市立第三中學讀過書,學校在獅甲,校長是陳定閣,我那時的成績很好,每學期拿全班第 一名,有一次放學,沿路回新興區的家,在半路上就被某他同學拉著去看「過火」,那是一個大廟前的空地,地上 舖著大木頭,木屑,熊熊的火燄很紅很亮,有一位法師獨蹺一腳,繞著火堆跳著,有時拿著「牛角」,吹得嗚嗚的 響,,法師口中中唸唸有詞,且往火中拋撒鹽和米,此時人愈擠愈多,場面實在非常熱鬧。

Saat aku kecil, saya pernah bersekolah di Sekolah menengah 3 Kaohsiung yang ada di shijia, kepala sekolahnya bernama Chendingge, raport saya saat itu sangat bagus, tiap semester selalu peringkat pertama. Pada satu kesempatan saat pulang sekolah, sampai di suatu tempat saya dipaksa oleh seorang teman sekelas untuk menyaksikan ritual guohuo yang dilakukan di halaman sebuah kuil yang besar, di atas tanah di tumpuk kayu besar dan potongan potongan kayu, kobaran api berwarna merah menyala, ada seorang suhu mengangkat satu kakinya dan diinjakkan diatas tumpukan bara, ada kalanya ia meniup tanduk kerbau sehingga mengeluarkan suara lantang, mulut suhu itu komat kamit, sambil berjalan sambil menebar beras dan garam. Kerumunannya semakin ramai dan semakin sesak.

「盧同學,你敢不敢過火?」一位張國興同學用手撞我的腰問。
“Bro, kamu berani melewati api tidak ?” Zhangguoxing bertanya sambil memukul pinggangku.

「不敢。」我心中實害怕。
“Tidak berani !” Saya merasa takut.

「我敢,我阿公說,有正氣的人走過,火不會燒他,而心地不好的惡人,火才會燒他。」
(Zhangguoxing) : “Aku berani ! Kakekku bilang, bila orang yang memiliki hawa kebajikan berjalan melewatinya , maka api tak akan sanggup membakarnya, sedangkan orang yang hatinya jahat barulah akan dilalap api.”

「火真的不會熱嗎?」
“Apakah api benar benar tidak akan terasa panas ?”

「真的。」張國興說:「我走過了一次,還感覺真爽快。」
“Sungguhan!” Zhangguoxing melanjutkan, “aku sudah pernah lewat sekali, kesannya sungguh bersemangat !”

那時侯我真羨慕,張國興在我的心中,如同是一位英雄一般。
Saat itu, saya merasa kagum, dalam benak saya, Zhangguoxing bagaikan seorang pahlawan yang pemberani.

遇火的儀式開始了,打豉打鑼震天價響,一座座的神轎由八人抬著,像旋風一樣,入了火堆之中,又衝出火堆,神 轎走完,再來就是走人,我驚詫的看著那些人,手上捧著神像,或手持靈旗,赤足踏著發紅的木頭,竟然不被燙傷 ,煞是奇怪,說真的,我當時曾想試試,但,內心又不敢,真怕若燒到,我這一生就報銷了,由於過火太刺激了, 我看得很晚才回家,印象中似乎被父母來了一頓「竹子抄肉絲」。

Ritual guohuo dimulai, suara tabuhan tambur dan gong sungguh lantang, tiap satu tandu dewa diangkat oleh delapan orang, bagai angin puyuh memasuki dan berjalan keluar dari kobaran api. Setelah tandu dewa lewat , kemudian disusul oleh orang-orang, saya kaget melihat orang orang itu, tangannya memegang rupang, ada juga yang membawa bendera dewata, dengan kaki berjalan menginjak kayu yang membara namun tidak terluka , sungguh mengherankan. Terus terang, saat itu saya ingin sekali mencobanya, tapi hati kecil saya tidak berani, sungguh takut kalau-kalau api membakar saya, maka tamat sudah hidup ini.
Karena guohuo inisangat memikat, maka saya nonton sampai malam baru pulang, seingat saya sesampainya di rumah dihadiahi dengan pukulan rotan.

聽說過火還是很危險的,因為報紙曾報導「過火」燒到了人。

Kabarnya guhuo juga sangat berbahaya, karena koran pernah memberitakan bahwa ritual guohuo benar benar memakan korban.

有一位老師上課時對我們說:「過火撒鹽在火堆上是為了散熱,鹽有散熱的功用存在,這是江湖人士變的戲法 ,火若不熱,赤足走過自然不會受傷。」

Ada seorang guru di kelas menjelaskan kepada saya, “Menebar garam dan beras dalam upacara guohuo adalah untuk menetralisir panas, garam memiliki fungsi untuk menetralkan panas, itu adalah permainan yang dibuat oleh orang orang “dunia persilatan”, bila api tidak panas, maka dengan sendirinya kaki tidak akan terluka.”
對於過火這件事,我曾經請示師父清真道長,
Mengenai guohuo, saya pernah meminta petunjuk Guru Taoist Qingzhen (Qingzhen daozhang – 清真道長)

他說:
Beliau mengatakan :

「過火是道教的儀式之一,其來源已不可考,
*Guohuo adalah salah satu ritual dalam Tao, asal usulnya tidak jelas.

過火的意義是『清淨』的意思,也即是在火堆之中,把一切的東西,包括人和神像全部淨化了,使邪 魔不再附身,
*Makna dari guohuo adalah “Pembersihan”, yaitu melewati api membersihkan barang, termasuk manusia dan pratima .
Supaya roh jahat tidak menempel.

神像過火,象徵邪神不附,人過火,表示祈福消災也。
*Pratima guohuo, bermakna dewa jahat tidak menempel.
*Manusia guohuo bermakna tolak bala dan pemberkahan.

火這個字,有『空幻』的意義在內,也就是一切全燒掉了,一切全淨化了,
*Api memiliki makna sunya, bila semua telah terbakar, maka semua akan menjadi tersucikan.

咒曰
Mantranya :

火神,火神,三昧真火速降臨。
huoshen, huoshen, sanmei zhenren su jianglin

火羅,火鈴,風送化安寧。
huoluo, huoling, fengsong hua an ning.

塵土全淨化,金木水成空,
chentu quanjinghua, jinmushui cheng kong

瘟疫諸邪氣,寒熱速離身,
wenyi zhu xieqi, hanri su li shen.

萬病從此散,男女早安寧
Wangbing chong ci san, nan nv zao an ning

急急如哪吒利律令。
Ji ji ru Nazha Li Lv Ling !

蓮生,道門法術,雖是有形法,但,很多是不可不知的,事實上很多種法術一開始,全要仗火來淨化 。

“Liansheng, meskipun ilmu ilmu Tao adalah berwujud, namun banyak yang hendaknya diketahui, kenyataannya banyak sekali macam ilmu yang menggunakan api untuk menyucikan.”

筆者替神像開光,不計其數,從佛殿的佛至小小家庭供奉的神祗,可以說連自已也不知有多少了,開光時,我 首先一定點火燃燒金箔,然後將神像從火堆上,來回過了三次,表示已經清淨之意義,若在佛殿中替佛菩薩開光, 我用黃紙燃燒,繞佛身走一圈,這也是同樣的含意,先用火,再用筆沾紅硃點眼和其他,最後才用手 印。

Penulis sudah banyak meresmikan rupang dewa, tak terhitung lagi, mulai dari rupang Buddha di vihara sampai dewa yang disemayamkan oleh rumah tangga, bisa dikatakan bahkan saya sendiri juga tidak jelas lagi sudah berapa banyak memberikan pelayanan ini. Saat ritual abhiseka rupang, biasanya saya akan membakar kertas sembahyang terlebih dahulu , kemudian melewatkan rupang tiga kali diatas api. Ini bermakna suci. Bila mengabhiseka rupang di vihara, saya membakar kertas kuning, kemudian kertas saya pegang mengelilingi rupang sekali, ini memiliki makna sama, terlebih dahulu memakai api, kemudian menggunakan kuas dengan tinta merah untuk menitik mata dan lainnya, terakhir baru menggunakan mudra.

我覺得一般的法器或傳達神明一般所用的乩筆等,全得過火,過火不必用大場面,從點燃小小的一張紙到燃一 堆大木頭,其意思全是一樣的,有些人作法何以不靈,諸神何以拘請不到,這是沒有在「過火」上用功夫的緣故, 因為法器若淨化,沒有神聖不高興的。

Menurut saya, alat alat Dharma atau alat penghubung dengan dewa seperti pena dan lain sebagainya, semua harus guohuo dulu, namun tidak perlu besar besaran, antara membakar satu lembar kertas kuning sampai membakar gelondongan kayu , maknanya sama belaka.

敝人認為「過火」有幾點很重耍:

Menurut saya, ada beberapa poin penting dari guohuo :

一、過火時最忌產孝之人撞見,因為火是陽剛,產孝是陰邪,陽剛一碰到陰邪,化為中和,此過火無效,而產 孝之人也會因陽剛之氣的沖煞,產生不好的後果,所以「過火」的時後,特別忌諱產孝之人撞見。

1. Ritual guohuo tidak boleh disaksikan oleh orang hamil, karena api bersifat Yang kuat, dan janin bersifat Yin. Begitu yang bertemu yin, maka akan menjadi netral, maka guhuo itu tidak akan menghasilkan apa apa. Sedangkan orang yang hamil juga akan timbul chiong dengan hawa Yang kuat tersebut, sehingga akan berakibat buruk. Maka saat guohuo tidak boleh sampai dilihat oleh orang hamil.

二、過火唸咒,撤鹽米,須請正法者做法,至於傳火壓煞亦要高明的法師才可以行之,不可隨便,否則容易出 意外,在古時後,過火儀式是替人靈療的方式之一,但我認為在目前的時代,實無此必耍了,除非是一種真正屬於 魘魔的毛病,否則病人應該是要找醫生根治才對。

2. Saat Guohuo menjapa mantra dan menabur garam dan beras harus mengundang orang yang tekun dalam kebenaran, untuk mengendalikan api harus memohon pada seorang suhu yang berilmu tinggi, bila tidak akan mudah timbul kejadian yang tak diinginkan. Pada jaman dulu guohuo merupakan salah satu cara pengobatan alternatif secara spiritual, namun menurut saya di jaman modern ini tidak perlu lagi hal yang demikian. Kecuali penyakit yang benar benar disbeabkan oleh gangguan mara, kalau tidak maka pasien tersebut harus mencari dokter untuk mengobati.

三、宗教儀式的「過火」場面不要太大,但亦不宜過小,舉行時不耍殺豬宰羊的,祗須香花供果誠心就行,不 必舖張宴客,如此反而能體上天有好生之德,更能邀得神聖的接納,在神在人全說得過去,不致於因殺生而搞得烏 煙瘴氣,反而不得安寧呢!

3. Ritual guohuo dalam skala keagamaan sebaiknya jangan terlalu besar, namun juga jangan terlalu kecil, saat menjalankannya jangan dengan membunuh babi dan memotong kambing, cukup dengan tulus persembahkan dupa, bunga dan buah.
Bila diiringi dengan pengurbanan nyawa makhluk, maka justru akan mendatangkan hawa yang tidak baik.

總之,「過火」的法術,其意義祗是「淨化」,並不是表現神威,也不是什麼新奇的神通,更不是障眼法,唬 人的。
Kesimpulannya, tata cara guohuo ini bermakna penyucian dan pembersihan, bukannya pertunjukan wibawa, bukan juga ketakjuban akan kesaktian, terlebih lagi bukan pertunjukan dan penipuan.

Leave a comment »

Dewa Kwan Kong dalam tradisi Tibet

GUANGONG GUANYUNZHANG
關公關雲長


Jialanzunzhe (Sangharamapala) atau Guangong tentu kita tidak asing lagi kan….
Apalagi banyak penggemar Sam Kok (San Guo YUan Yi) he he…
bahkan di game pun ada!

Kali ini kita bukan membahas asal usul Nya

kita akan bahas mengenai pemujaan NYa di dalam Buddhism
mantra Nya dari warisan Mahaguru
kenapa Beliau bisa dipuja di Tibet ?
kenapa Beliau bisa menjadi Dharmapala Vajrayana ?
Siapakah asal usul Beliau ?

Mantra Nya dari Mahaguru langsung aja ya :

OM JIALAN XIDI HUM

Sujud Pada Mahaguru Liansheng
Sujud Pada Sakyamuni Buddha
Sujud Pada Arya Sangharamapala yang Termahsyur


Asal Beliau adalah tokoh pada masa Tiga Kerajaan, kemudian terbunuh, setelah kepala Guanyunzhang (關雲長) terpenggal, dia meninggal dengan rasa benci, sehingga berubah menjadi hantu gentayangan….

Kemudian di jaman Dinasti Sui (隋朝—Sui chao) (581-618), arwahnya bertemu dengan Mahaguru Zhezhe (智者大師) dari aliran Tiantai (天台宗) dan menerima Trisarana, dan bertekad menjadi Dharmapala dari Buddhism.

Menurut catatan Guandizhi Qingjianlong (清乾隆版《關帝志•靈異•建玉泉》):
Tahun (592),malam hari Mahaguru Zhezhe di datangi arwah Guangong (關公)dan bersumpah ” Pada seketika ini juga Ku persembahkan golok Ku untuk melindungi Buddha Dharma” , Guangong juga menerima Pancasila, dan menjadi pelindung kuil.

Tidak hanya kalangan Buddhisme yang menghormati Guangong sebagai Dharmapala,bahkan kalangan Taoisme juga memuja Beliau sebagai Yiyongwuanwang (義勇武安王) yang berarti Raja Pelindung Kedamaian yang Seta dan Gagah Berani ,gelar ini adalah yang diberikan oleh 宋真宗 (sòngzhēnzōng) pada tahun 1014.Inilah awal pemujaan Guanyu di tradisi Tao.

(Oke… dari sejarah kita bisa membuktikan bahwa pemujaan Guangong sebagai Dewa Pelindung adalah di dahului oleh kalangan Buddhism dan bukan Tao.)

Masa Songzhenzong , pimpinan Tao Zhangtianshi (張天師) lah yang pertama kali mengundang Guanyu untuk mengenyahkan siluman dan roh jahat. barulah membawa Guangong masuk pintu Tao. Oleh karen itulah kemudian umat Tao juga mulai memuja Guangong.

VAJRAYANA BUDDHISM

Tibetan Buddhism juga memuja Guangong sebagai Dharmapala,kira kira mulai dari Mahaguru Panchen yang ke 5, saat Beliau memasuki Tiongkok, melihat seorang jenderal bermuka merah dan berjenggot panjang datang menyambut Nya, karena Beliau tidak pernah melihat Nya, maka bertanya pada Kaisar Qianlong (乾隆皇帝) ,Kaisar mengatakan :” Mungkin Beliau adalah Guangong!” mulai pada saat itulah Beliau dihormati sebagai Dharmapala dari Vajrayana.

Mahaguru Panchen yang ke 5 bahkan mengatakan : “Barang siapa yang hendak membabarkan Dharma di bumi Tiongkok maka hendaknya mempersemayamkan Dharmapala ini!”

Dalam Riwayat Guru Negara Lcangskya 《章嘉國師若必多吉傳》tercatat pula penghormatan pada Guangong sebagai Dharmapala. Saat Mahaguru Lcangskya (章嘉大師) sampai di Sizhou (四川) dan tinggal di kaki Gunung Xiangling . Lcangskya Rinpoche (ke-3) bermimpi seorang pahlawan berwajah merah mengatakan : “Puncak gunung ini adalah rumah Ku, mohon tinggal disana.” kemudian Rinpoche melakukan perjalanan ke puncak gunung, ternyata di sana terdapat sebuah bangunan yang indah sekali, Pahlawan bermuka merah menyambut Nya memasuki bangunan tersebut, mempersembahkan berbagai makanan, bahkan memnyuruh keluarga Nya untuk memberi penghormatan, kemudian mengatakan: “Dari tanah ini sampai seluruh bumi Tiongkok ada dalam kekuasaan Ku, sedangkan Rakyat Tibet yang berdana makanan pada Ku juga tidak sedikit, bahkan seorang Sangha Mulia yang telah berusia lanjut di Tibet selalu memberi Ku pujana minuman dan makanan, mulai saat ini, Aku jadi Pelindung Mu, besok Engkau akan menemui sedikit kesulitan, Aku yang akan membantu Mu mengenyahkannya.”

Keesokannya di hutan ada seekor kera yang membawa batu besar, dan melemparkannya kepada pengiring Rinpoche, namun hanya mengalami luka ringan.

Dalam bahasa Tibet, Guanyunzhang disebut Zhenrangjiabu “珍讓嘉布” (artinya adalah Raja Negara Zhangyun — 長雲國王),sedangkan yang dikatakan oleh Guanyu : “Di Tibet ada yang memberi Ku dana makanan.” adalah menunjuk pada Panchen Lama yang memberi persembahan.

Lcangskya Rinpoche menderita penyakit semacam stroke, kaki dan tangan seakan lumpuh, juga menderita penyakit mata, telah diderita sangat lama dan telah mengundang banyak tabib terkemuka untuk mengobati.
Kemudian diadakan sadhana permohonan kesehatan, namun tidak kunjung membaik.
Kaisar sangat khawatir, mengundang beberapa Tabib terkenal di Tiongkok, beliau sendiri juga secara langsung menengok Rinpoche, dengan bakti yang tak terhingga berusaha melindungi Rinpoche. Saat itu diadakan upacara memohon petunjuk dari Dakini, akhirnya muncul penampakan bahwa tubuh Rinpoche ditempeli banyak sekali laba laba raksasa. Kemudian muncul seorang pahlawan Han berwajah merah dan membawa pedang mestika, dan mengusir laba laba menggunakan pedang Nya. Malam itu Rinpoche bermimpi pahlawan berwajah merah mengatakan “setan setan yang melukai tubuh jasmani Mu telah Aku usir.” Rinpoche bertanya “Pahlawan Ku, Anda tinggal dimana?” Pahlawan itu menjawab “Aku tinggal di sebelah kanan pintu utama di depan Istana Raja.” Keesokan harinya , dilakukan pemeriksaan akhirnya ditemui bahwa di tempat tersebut adalah sebuah kuil Guandi (關帝廟)
Kemudian semua akhirnya mengetahui bahwa Guandi lah yang menolong dan melindungi Rinpoche, akhirnya dibuat upacara penghormatan secara megah untuk Guandi. Kemudian akhirnya Rinpoche menggubah sebuah doa kepada Guandi.

Dari sini bisa diketahui, bahwa Gaunyunzhang dipuja tidak hanya oleh kalangan tradisi rakyat, bahkan kalangan Buddhist baik itu Tiongkok maupun Tibet dan sampai Taoisme semua menghormati Nya.

Tidak hanya Guanyunzhang, namun kisah Adinata yang sama, dan dihormati di agama yang berbeda masih ada lagi, misalnya Palden Lhamo (Dewi Sri atau Jixiang Tiannv 吉祥天母)、Sarasvati (Miaoyintiannv—妙音天女) dan masih banyak lagi….

Dalam Tibetan Buddhisme bahkan juga telah digubah doa, tata cara puja pada Guanyunzhang , diantaranya oleh Mahaguru Liansheng, Lcang Skya Rinpoche, Mahaguru Shiguan (土觀大師) dan Karmapa 17 (大寶法王) ,Aqiu Rinpoche (阿秋仁波切) dan masih banyak lagi Rinpoche yang memuji Guanyunzhang.

satu lagi versi cerita dari majalah sinar dharma oleh hendrick

Bodhisattva Sangharama (伽蓝菩薩)
Oleh: Hendrick

Sejarah Singkat

Sebagian besar orang bisa saja tidak mengenal nama Bodhisattva Sangharama, tetapi begitu melihat citra rupang seorang jendral gagah perkasa dengan jenggot panjang indah bergemulai dan paras muka merah lebam berkilau, maka mereka pasti akan langsung tahu. Ya, Bodhisattva Sangharama adalah Guan Yu alias Guan Gong (Kwan Kong).

Siapa tidak tahu Guan Yu? Banyak orang mengetahuinya dari cerita Sam Kok (Kisah Tiga Negara) dan game Dynasty Warrior. Namun, tahukah kita bagaimana latar belakang Guan Yu hingga dinobatkan sebagai Dharmapala (Pelindung Dharma) dalam tradisi Mahayana Tiongkok?

Guan Yu / 關羽 (160 – 219 M), alias Yun Chang (雲長), lahir pada tanggal 24 bulan 6 Imlek,  adalah penduduk asal Jiezhou, Hedong (sekarang Yuncheng, Propinsi Shanxi). Sejak kecil dididik dalam bidang kesusastraan dan sejarah. Beliau sangat menggemari kitab sejarah Chunqiu (Musim Semi dan Gugur) dan Zuozhuan (kitab sejarah karya Zuo Qiuming). Guan Yu memiliki 3 anak: Guan Ping (關平) , Guan Xing (關興) dan Guan Suo (関索).

Salah satu watak istimewa yang dimiliki Guan Yu adalah jiwa setia dan ksatria, beliau berani membela yang lemah dan tertindas. Tahun 184, Guan Yu melarikan diri dari kampung halamannya setelah membunuh orang demi membela kaum lemah. Beliau menuju wilayah Zuo, kemudian berkenalan dengan Liu Bei (劉備) dan Zhang Fei(張飛). Liu Bei adalah anggota keluarga Kaisar Kerajaan Han yang sedang merekrut prajurit untuk membasmi pemberontakan Serban Kuning. Karena memiliki cita-cita yang sama, maka mereka bertiga menjalin tali persaudaraan yang dikenal dengan sebutan Tiga Pertalian Setia di Taman Bunga Persik. Semenjak itu, mereka bertiga berkomitmen sehidup semati memperjuangkan cita-cita penegakan hukum demi membersihkan Kerajaan Han dari gerogotan korupsi dan pengkhianatan.

Namun Kerajaan Han yang telah berdiri kokoh selama 400 tahun itu akhirnya terpecah menjadi 3 kerajaan, yang mana Liu Bei sebagai salah satu anggota keluarga kerajaan menyatakan diri sebagai penerus Dinasti Han. Era inilah yang kemudian terkenal dengan sebutan San Guo (Sam Kok – Tiga Negara). Perjuangan keras tiga bersaudara Taman Bunga Persik untuk mempersatukan Tiongkok tidak berhasil. Begitulah hingga usia 60 tahun, Guan Yu bersama putranya, Guan Ping, akhirnya gugur dalam pertempuran.

Meskipun demikian, rasa hormat terhadap Guan Yu tidak serta merta lenyap seiring dengan gugurnya pahlawan berparas merah lebam ini. Keberanian, kesetiaan dan jiwa ksatria beliau menjadi kisah harum dalam masyarakat Tionghoa selama turun temurun. Selain itu, dalam kalangan spiritual, dikenal pula kisah perjodohan Guan Yu dengan ajaran Buddha, sebuah ajaran kebenaran sejati yang menembus kepekatan misteri dimensi ruang dan waktu. Ya, Guan Yu menjadi siswa Buddha setelah beliau gugur.

Awal Mula Sebagai Pelindung Dharma
Kisah berikut ini terjadi beberapa ratus tahun setelah gugurnya Guan Yu. Berdasarkan catatan sejarah Buddhis – Fozhu Tongji (佛祖統紀 – Taisho Tripitaka 2053), pada tahun 592 M, (Dinasti Sui, era Kai Huang ke-12), disebutkan bahwa pada suatu malam, langit tiba-tiba menjadi cerah, bulan terlihat jelas sekali, Guan Yu bersama Guan Ping dan sekelompok makhluk gaib muncul di hadapan Master Tripitaka Zhiyi (智顗 – pendiri aliran Tiantai Tiongkok) yang sedang bermeditasi di Bukit Yuquan. Guan Yu berkata, “Saya Guan Yu dari era akhir Dinasti Han. Ini adalah putra saya, Guan Ping. Kami terus berkelana setelah meninggal. Yang Arya, dengan tujuan apakah anda datang ke sini? Master Zhiyi menjawab, “Aku datang ke sini untuk membangun vihara.”

Guan Yu menjawab, “Yang Arya, izinkanlah kami untuk membantumu. Tidak jauh dari sini, terdapat lahan yang kokoh tanahnya. Saya dan putra saya dengan senang hati akan membangun vihara di sana untuk anda. Mohon lanjutkan meditasinya, vihara akan selesai dalam waktu 7 hari saja.” Setelah Master Zhiyi selesai bermeditasi, terlihat sebuah vihara yang sangat indah muncul persis di tempat yang ditunjukkan oleh Guan Yu. Vihara itu kemudian diberi nama Vihara Yuquan (玉泉寺).

Suatu hari Guan Yu datang ke Vihara Yuquan untuk mendengarkan Master Zhiyi membabarkan Dharma, setelah itu beliau memohon untuk dapat menjadi siswa Buddha dengan menerima Trisarana dan Panca Sila Buddhis. “Aku sangat beruntung mendapat kesempatan mendengarkan Dharma dan beraspirasi mempraktikkan Jalan Bodhi (pencerahan) mulai dari sekarang. Mohon izinkanlah saya untuk menerima Sila dari Anda,” demikian ucap Guan Yu kepada Master Zhiyi. Master Zhiyi kemudian membangun sebuah kuil untuk Guan Yu di sebelah barat laut vihara. Sebuah batu ukiran yang bertajuk tahun 820 M di Vihara Yuquan mengisahkan tentang pertemuan antara Guan Yu dan Zhiyi tersebut. Di dinding kuil yang didirikan Zhiyi untuk Guan Yu, terdapat tulisan: “Di balik wajah merahnya, terdapat hati bagaikan batu merah delima. Guan Gong menunggang kuda melebihi kecepatan angin. Tetapi sejauh ia berkuda, ia melayani Sang Raja Api. Dengan lampu minyak Ia belajar sejarah, di mana ia mempercayakannya pada golok naga hijaunya. Kebijaksanaannya yang mendalam akan membawa terang bagi hari-hari yang ada.”

Selain kisah di atas, ada satu versi lain tentang kisah bagaimana Guan Yu menjadi seorang pemeluk agama Buddha. Dikatakan bahwa pada suatu malam Guan Yu menemui Bhiksu Zhikai(智鎧), murid dari Tiantai Master Zhiyi, dan menerima Trisarana dari Bhiksu Zhikai. Kemudian Bhiksu Zhi Kai melaporkan perjumpaan dengan Guan Yu tersebut kepada Yang Guang, Pangeran Jin (yang kelak akan dikenal sebagai Kaisar Sui Yang Di – 隋煬帝). Pangeran Yang Guang memberikan Guan Yu gelar “Sangharama Bodhisattva”. Itulah asal muasal dari mana gelar Sangharama diberikan kepada Guan Yu.

Pada kisah lainnya, seperti dalam Catatan Kisah Tiga Negara (San Guo Yan Yi – 三国演义), Guan Yu muncul di hadapan Bhikshu Pujing (普淨) di malam saat gugur karena dipenggal oleh pihak Sun Quan, Raja Wu. Tubuhnya dikubur di dekat Bukit Yuquan yaitu di Jingzhou. Di sela-sela kegalauan atas kehilangan kepala, raga halus Guan Yu bergentayangan mencari kembali kepalanya. Bhiksu Pu Jing dengan kekuatan batinnya melihat Guan Yu turun dari angkasa menunggang kuda sambil menggenggam golok besar Naga Hijau, bersama dengan 2 pria, Guan Ping dan Zhou Cang. Semasa hidupnya saat dalam pelarian dari kubu Cao Cao, Guan Yu pernah ditolong oleh Pujing di Vihara Zhen-guo. Lalu Bhiksu Pujing memukul pelana kuda dengan kebutan cambuknya seraya berkata, “Di mana Yun Chang?” Seketika itu juga Guan Yu tersadarkan.

Guan Yu kemudian memohon petunjuk untuk dapat terbebas dari kegelapan pengembaraan batin. Pujing memberi nasehat, “Dulu salah atau sekarang benar tak perlu dipersoalkan lagi, karena terjadi pada saat sekarang tentunya ada sebab pada masa lalu.” Pujing lalu melanjutkan, “Sekarang engkau meminta kepalamu, menuntut atas kematianmu di tangan Lu Meng, namun kepada siapa Yan Liang, Wen Chou dan penjaga lima perbatasan serta banyak lagi lainnya yang telah kau bunuh, meminta kembali kepala mereka?” Kata-kata Pujing itu terasa sangat menyentak.

Setelah tersadarkan dari kegalauannya, Guan Yu lalu menjadi pengikut Buddhis. Sejak itu Guan Yu sering muncul melindungi masyarakat di sekitar Bukit Yuquan. Sebagai rasa terima kasih kepada Guan Yu, para penduduk membangun kuil di puncak Bukit Yuquan.

Awal mula jodoh karma antara Bhiksu Pujing dengan Guan Yu, diceritakan dalam satu legenda. Alkisah kelahiran lampau Guan Yu adalah raja naga yang dengan welas asih membantu rakyat yang mengalami bencana kekeringan dengan menurunkan hujan. Setelah sang raja naga meninggal, Bhiksu Pujing membantu membacakan doa-doa di hadapan jasadnya dan akhirnya raja naga tersebut terlahir kembali menjadi Guan Yu.

Gubuk rumput tempat tinggal Pujing kemudian dibangun menjadi sebuah Vihara yang akan bernama Vihara Yuquan. Sebelumnya Vihara Yuquan ini bernama Vihara Fuchuan shan yang dibangun oleh raja Liang Xuandi pada abad ke-6 M. Namun karena sebab-sebab tertentu, vihara tersebut rusak dan bobrok. Kemudian pada abad ke-6 juga, Zhiyi berniat membangun kembali vihara baru di lokasi tersebut dengan nama Vihara Yuquan. Dalam pembangunan kembali ini dikisahkan Zhiyi mendapat bantuan dari Guan Yu, beserta pihak kerajaan seperti dari Pangeran Yang Guang dan ayahnya, Raja Sui Wendi yang memegang pemerintahan pada masa itu. Vihara Yuquan ini di dalam kompleksnya terdapat kuil Guan Miao (kuil untuk Guan Yu). Ini adalah salah satu tempat pemujaan Guan Yu yang tertua, juga merupakan vihara tertua di Dangyang. Tempat penampakan raga halus Guan Yu ditandai dengan sebatang pilar batu yang bertuliskan: “Di sini tempat Guan Yun Chang dari Dinasti Han menampakkan diri.” Pilar batu itu adalah hadiah dari kaisar Wan Li masa Dinasti Ming dan masih bisa dilihat sampai sekarang. Guan Yu sebagai dewa juga pernah bertanya jawab dengan kakak seperguruan Patriarch Ch’an ke-6, Shen Xiu (神秀).

Dalam Sutra Saptabuddha Ashtabodhisattva Maha Dharani Sutra (Sutra tentang Mantra Sakti Mahadharani yang dibabarkan 7 Buddha dan 8 Bodhisattva) tercatat bahwa ada 18 Sangharama (Qielan Shen) sebagai pelindung lingkungan vihara, yaitu: Meiyin, Fanyin, Tian’gu, Tanmiao,  Tanmei, Momiao, Leiyin, Shizi, Miaotan, Fanxiang, Renyin, Fonu, Songde, Guangmu, Miaoyan, Cheting, Cheshi, dan Bianshi.

Guan Yu sendiri bukanlah sosok yang tercatat dalam Sutra Mahayana sebagai Sangharama. Term Sangharama sendiri mengandung pengertian sebagai tempat tinggal anggota Sangha, atau lebih umum dikenal sebagai vihara. Secara etimologi, istilah Sangharama telah dikenal sejak masa kehidupan Buddha. Selain 18 dewa Sangharama yang telah disebutkan di atas, dua tokoh yang dianggap sebagai pelindung utama Sangharama adalah Anathapindika dan Pangeran Jeta, penyokong Vihara Jetavanarama pada masa kehidupan Buddha.

Secara kualitatif, Guan Yu memiliki pengabdian yang setara dengan para Pelindung Sangharama, pun karena memiliki komitmen yang besar untuk melindungi lingkungan vihara, maka tidaklah mengherankan bila kemudian diapresiasi secara khusus oleh Mahayana Tiongkok sebagai Bodhisattva Sangharama. Ada juga yang menyebut sebagai Bodhisattva Satyadharma Kalama. Pada tahun 1081 M, tokoh politik Song Utara dan umat Buddha bernama Zhang Shangying (張商英)menyebut Guan Yu sebagai Pelindung Dharma.

Di kalangan Mahayana Tiongkok, Guan Yu sering ditampilkan berdiri berpasangan dengan Dharmapala Veda (Weituo Pusa) yang juga merupakan Pelindung Dharma. Keduanya mendampingi rupang Buddha atau Avalokitesvara.

H.H Gyalwa Karmapa ke-17, pemimpin dari Karma Kagyud pernah menulis buku Sadhana kepada Sangharama Maha Dewa Guan Gong. Selain itu, Ven. Hai Tao juga  pernah memberikan ceramah mengenai Guan Gong. Belakangan ini di luar negeri, terdapat beberapa upacara Sangharama yang diadakan dan dihadiri bersama oleh Sangha Mahayana dan Vajrayana. Bahkan di Guandi Miao di Jepang, setiap kali pada perayaan hari raya Guan Gong (Kantei-tan/Guandi Dan) selalu dipimpin para Bhiksu Mahayana. Tidak seperti di vihara-vihara Mahayana Tiongkok, di Jepang, jarang ditemukan vihara yang memiliki altar Guan Yu. Hanya vihara-vihara beraliran Obaku Zen yang mendirikan Garando (Aula Sangharama), yaitu aula untuk Guan Gong, di kompleks viharanya, contohnya seperti Vihara Manpuku-ji.

Pemujaan Guan Yu Hingga ke Tibet
Pemujaan Guan Yu juga meluas sampai ke Tibet (terutama di aliran Gelugpa dan Nyingmapa). Altar beliau ada di vihara-vihara Tibet, seperti Mahavihara Tsurphu, sejak kunjungan Maha Ratna Dharmaraja Karmapa V ke Tiongkok atas undangan Kaisar Yong Le. Dulu di Tibet, Guan Yu sebagai Sangharama dikenal dengan nama Karma Hansheng (噶瑪漢神).

Dalam lukisan Thangka Buddhisme Vajrayana, biasanya Guan Gong didampingi oleh Zhou Chang, Guan Ping, Liu Bei, Zhao Yun, Chitu Ma (kuda Guan Gong) dan Ma She Ye (penjaga kuda Guan Gong). Di atas kepala Guan Gong terdapat figur Amitayus Buddha (mungkin disebabkan karena ada beberapa kalangan yang menganggap Guan Yu sebagai Pengawal Tanah Suci Sukhavati Amitabha Buddha) dan terkadang figur Amitayus digantikan oleh figur seorang Guru dari sekte Gelug (Topi Kuning).

Di Tibet dan Mongolia, pemujaan Guan Di (Dewa Guan Yu) diasosiasikan sebagai Raja Gesar dari Ling yang dikenal merupakan emanasi Guru Padmasambhava. Pengasosiasian tersebut dimulai sejak zaman Dinasti Qing (Manchu). Lobsang Palden Yeshe, Panchen Lama ke-6 (1738 – 1780 M) adalah yang pertama kali mengatakan bahwa Guan Di adalah Gesar. Oleh karena itu Guan Di Miao (Kuil Guan Gong) di Lhasa disebut juga dengan nama Gesar Lhakhang. Ada juga yang percaya bahwa Guan Di dan Gesar adalah inkarnasi masa lalu dari Panchen Lama.

Guan Gong dipandang sebagai Dewa Pelindung Dinasti Qing, sedangkan Vajrayana Buddhis sekte Gelug adalah agama yang dianut anggota kerajaan Dinasti Qing. Demikianlah Guan Gong (Yang Mulia Guan Yu) dihormati baik oleh kalangan Mahayana maupun Vajrayana (Tantrayana) sebagai Bodhisattva Dharmapala (Pelindung Dharma). Bahkan dalam kepercayaan masyarakat, diyakini Guan Gong kelak akan menjadi seorang Buddha bernama Ge Tian (Ge Tian Gu Fo – 蓋天古佛).

Pemujaan di Kalangan Umat Tao dan Kong Hu Cu
Guan Yu dihormati oleh ketiga agama (Buddha, Tao dan Khonghucu). Dalam kitab Taois Guansheng Dijun Baohua (關聖帝君寶誥) – Alamar Mulia Guansheng Dijun disebutkan bahwa Guan Gong, “Memegang Kekuasaan San Jiao (Tridharma) Konghuchu, Buddha dan Tao”.

Pemujaan Guan Yu juga luas di kalangan umat Tao dan Konghucu sebagai Guansheng Dijun (關聖帝君), Guan Gong (關公), dan Guan Di (關帝). Penghormatan ini tampak nyata sekali di banyak kelenteng. Sejak Dinasti Song para Taois memuja Guan Yu sebagai Dewata Pelindung Malapetaka Peperangan, sedang umat Konghucu menghormati sebagai Dewa Kesusasteraan – Wenheng Dadi (文衡大帝).

Pemujaan Guan Gong mulai meluas di kalangan Taois pada abad ke 12 M. Menurut sejarawan Boris Riftin dan Barend J. Ter Haar, pemujaan Guan Yu di kalangan Buddhis lebih awal daripada di kalangan Taois. Bahkan di dinding kuil Guan Miao di Vihara Yuquan terdapat tulisan “Tian Xia Di Yi Guan Miao” (天下第一關廟), yang berarti Kuil pertama Guan Yu di bawah Langit.

Pemujaan ini mulai popular pada masa Dinasti Ming. Guan Di dipuja karena kejujuran dan kesetiaannya, pun dipandang sebagai dewa pelindung perdagangan, dewa pelindung kesusasteraan dan dewa pelindung rakyat dari malapetaka peperangan yang mengerikan. Julukan dewa perang yang umumnya dialamatkan kepada Guan Di, harus diartikan sebagai dewa yang mencegah terjadinya peperangan dan segala akibatnya yang menyengsarakan rakyat, sesuai dengan watak Guan Yu yang budiman. Di kalangan rakyat, Guan Yu juga dianggap sebagai Dewa Rezeki – Wuchai Shen (武财神).

Bagaimana mungkin Guan Yu sebagai seorang jenderal yang sering berperang dan membunuh akhirnya dihormati sebagai Bodhisattva? Meskipun tampak kontradiktif, namun semua ini tak lebih hanyalah masa lalu yang telah sirna setelah disadarkan oleh nasehat bhiksu suci. Penyadaran ini seperti halnya kisah kehidupan Angulimala di masa kehidupan Buddha.

Sifat Keteladanan Guan Yu
Meskipun pemujaan Guan Yu tersebar di berbagai kalangan, seperti lingkungan ibadah, kepolisian, bahkan hingga kalangan mafia yang konon dikatakan meneladani sikap kesetiakawanan Guan Yu, namun tidak berarti aspek negatif dari dunia mafia lalu dikaitkan dengan sosok Guan Yu. Ini hanyalah cermin kebebasan orang dalam memilih tokoh pemujaan. Terlepas dari hal ini, ada baiknya kita melihat sifat mulia yang tercermin dari sosok Guan Yu, yang bisa menjadi teladan bagi kita semua.

1. Patriotis
2. Menjaga norma susila
3. Tidak tergiur akan kesenangan/kenikmatan
4. Tidak silau akan nama dan harta
5. Tidak mengharap yang baru dan membuang yang lama
6. Tidak melupakan kesetiaan persaudaraan
7. Berjiwa altruis (mementingkan orang lain)

Guan Yu bukan saja telah menjadi sosok yang identik dengan pemujaan spiritual, pun adalah penyatu kultur masyarakat Tiongkok di manapun berada dan menjadi sebuah maskot tentang semangat pengabdian, kesetiaan dan sikap lurus.

Sebagai penutup, kita kutip sebuah sajak yang dilantunkan sebagai apresiasi terhadap Guan Yu dalam Penuntun Kebaktian Sore kalangan Mahayana Tiongkok:
“Pemimpin Sangharama, yang mempunyai wibawa dan keagungan menata seluruh vihara. Dengan penuh sujud dan kesetiaan menjalankan Buddha Dharma. Selalu melindungi dan mengayomi Dharma Raja Graha. Tempat Suci selalu damai tenteram selamanya.Namo Dharmapala Garbha Bodhisattva Mahasattva Mahaprajnaparamita.”

Dharani Sangharama Bodhisattva Kumalaraja Guan / Qielanpusa Guanshengdijun Zancou  (伽藍菩薩關聖帝君讚咒)

伽藍菩薩顯威靈,精忠義勇護法城,十方三界同欽敬,關聖帝君敬讚禮;
Qie lan pu sa xian wei ling , jing zhong yi yong hu fa cheng , shi fang san jie tong qin jing , guan sheng di jun jing zan li ;

敬關帝,頌關公,帝君原是真英雄! 虎牢關前戰呂布,白馬坡上誅猛將,
Jing guan di , song guan gong , di jun yuan shi zhen ying xiong ! hu lao guan qian zhan lu: bu , bai ma po shang zhu meng jiang,

水淹七軍擒于禁,單刀赴會震江東!桃園結義忠仁勇,今古英雄說關公,
Shui yan qi jun qin yu jin , chan dao fu hui zhen jiang dong ! tao yuan jie yi zhong ren yong , jin gu ying xiong shuo guan gong ,

中陰得道成菩薩,尊者奉佛護伽藍,護國護民護正法,到處威靈顯 神勇!
Zhong yin de dao cheng pu sa , zun zhe feng fo hu qie lan , hu guo hu min hu zheng fa , dao chu wei ling xian shen yong !

聞名諸魔皆退 避,降伏羣邪護世間!護佑慈航護我眾,關帝威靈我敬誦;
Wen ming zhu mo jie tui bi , jiang fu qun [xie;ye] hu shi jian ! hu you ci hang hu wo zhong , guan di wei ling wo jing song ;

喃嘸伽藍尊者關聖帝君菩薩摩訶薩。
Nanwu Qielan Zunzhe Guansheng Dijun Busa Mohesa
Namo Sangharama Aryaraja Guan Bodhisattva Mahasattva!

(陳果齊敬題於香江與眾結緣)
(Chen Guo Qi jing Ti Yu Xiang Jiang Yu Zhong Jie Yuan)

Gatha Ge Tian Gu Fo (Buddha Ge Tian)

佛 號唱誦-
Fo hao chang sung
南無正氣神  關聖帝君
Namo Zhengchi shen Guansheng Dijun
南無救劫菩薩  思主公
Namo Jiujie Pusa SizhuGong
南無蓋天古佛  中天主宰
Namo Getiangu Fo  Zongtian Zhuzai

yang ini dikutip dari forum dhammacitta.org

Saya jadi teringat perkataan YM Bhante Uttamo Mahathera dalam DVD ceramah beliau “Melaksanakan Tradisi Imlek sesuai Dengan Buddha Dhamma.” Di sana beliau mengatakan kalau pemujaan Guan Gong sebenarnya berasal dari Buddhis dan gelar Bodhisattva diberikan padanya oleh seorang raja.

Tentu, pernyataan Bhante Uttamo tersebut memang benar. Bahwa raja yang memberikan gelar adalah raja Sui Yangdi,  seperti dalam artikel saya di atas. Namun bagaimana yang katanya pemujaan Guan Yu berasal dari Buddhis?

Ringkasan pembahasan Barend J ter Haar tentang Guan Yu

Pemujaan religius pada Guan Yu muncul di Jingmen, (Dangyang, Hubei) di mana ia dikuburkan (tubuhnya). Awal persis pemujaannya tidaklah jelas, tetapi menjadi sangat populer sampai akhirnya dimasukkan ke dalam kisah Vihara di dekatnya yang terletak di Yuquan Shan, Dangyang, Hubei. Pada pertengahan Dinasti Tang, Guan Yu telah dianggap sebagai pendamping dari Guru Tiantai Zhiyi (530-598 M) dalam membangun Vihara pada tahun 591 M. Meskipun begitu, ia tidak pernah dianggap sebagai pelindung vihara tersebut. Kuil untuknya dibangun terpisah dari Vihara*.

Walaupun ada contoh yang awal (tentang pemujaan Guan Yu di Buddhis), namun pemujaan Guanyu di vihara-vihara Buddhis adalah fenomena di dinasti-dinasti yang lebih kemudian**. Pada masa Dinasti Song dan Yuan, hubungan Guan Yu dengan agama Tao lebih dipentingkan daripada hubungan Guan Yu dengan agama Buddha***.

Awalnya, pemujaannya menyebar dari Yuquan Shan ke tempat kelahirannya, Xiezhou (Shanxi)****. Pada masa Dinasti Song Utara, pemujaannya sudah ada di sana dan di distrik sekitarnya, menyebar dengan cepat dari abad ke-12 M di seluruh Tiongkok Utara dan Selatan.

===============================================================================

Barend J ter Haar adalah Professor Sejarah Tionghoa di Institut Sinologis, Universitas Leiden Fakultas Seni. Penelitiannya berhubungan dengan kebudayaan agama Tionghoa, grup triad Tionghoa, agama-agama baru serta kebudayaan sosial di Tiongkok.

*: terpisah, namun masih dalam kompleks Vihara

**: Sebenarnya Guan Yu telah dihormati sebagai Pelindung Dharma sejak zaman Dinasti Tang. Namun saat itu pemujaannya di Buddhis sebagai Sangharama masih belum populer. Pada dinasti sesudah Tang yaitu Dinasti Song, pemujaan Guan Yu muncul dari kalangan Taois dan mulai meluas. Kepopuleran Guan Yu di kalangan Taois, mungkin turut mendorong banyaknya pemujaan Guan Yu sebagai Sangharama di Vihara-vihara. Namun hal itu bukan semata-mata karena pengaruh Taois, namun lebih karena kisah Guan Yu di Yuquan shan, yang sudah muncul sebelum para Taois memuja Guan Yu.

***: Ini terlihat dari lebih banyaknya pemujaan Guan Gong versi Taois sekarang ini.

****: Kuil untuk Guan Gong di tempat kelahirannya Shanxi sebenarnya dibangun sezaman dengan Zhiyi. Namun mungkin saat itu masih dalam bentuk kuil penghormatan saja. Sampai akhirnya Kuil tersebut lebih banyak terkena pengaruh Taois pada abad ke-12 M, sejak Zhang Jixian (1092 – 1127 M), Patriark Tianshi Dao ke-30 meminta bantuan Guan Yu untuk menaklukkan iblis Chi You di Xiezhou.

================================================================================

Selain itu bukti yang paling otentik bahwa pemujaan Buddhis mengawali pemujaan Taois adalah prasasti bertajuk 820 M yang mencatat kejadian pertemuan antara Guan Yu dengan Zhiyi. Bahkan Zhang Shangying yang hidup pada tahun 1081 M, 11 tahun sebelum master Zhang Jixian lahir, telah mengatakan bahwa Guan Yu adalah Pelindung Dharma.

Selain Barend J Ter Haar, Boris Riftin, pelajar Russia yang terkenal, mendevosikan dirinya selama 4 dekade untuk mempelajari legenda bangsa Tiongkok dan literatur. Karya-karyanya yang populer berkenaan dengan penelitian tentang San Guo dan Guan Yu seperti Guan Gong chuanshuo yu Sanguo yanyi , dll.

Boris Riftin juga memberikan argumen atas penelitiannya, bahwa kemungkinan representasi Guan Yu di Buddhis lebih awal daripada representasi di Taois.

Bahkan kitab utama Guan Gong yang merupakan kitab Taois yaitu Guansheng Dijun Taoyuan Mingsheng Jing (關聖帝君桃園明聖經) menyebutkan, “Han Sou Ting Hou (Gelar Guan Gong) mengarang Bait kitab Taoyuan jing secara singkat. Ditulisnya dalam Vihara Yuquan, disebarkan ke dalam mimpi kepada orang biasa.”

Oleh karena itu, tampaknya memang awal mula pemujaan Guan Yu berasal dari Vihara Yuquan, dekat tempat di mana tubuh Guan Yu dikubur, yang terpisah dari kepalanya.

Sekedar tambahan, di buku 4 ajaran Liao Fan (了凡四訓), dikisahkan seorang bernama Ping Bao yang rela dan tulus mendanakan hartanya demi memperbaiki sebuah Vihara sehingga rupang bodhisattva Avalokitesvara tidak rusak kehujanan. Malamnya, Bodhisattva Qielan (Sangharama) datang padanya dalam mimpi dan berterima kasih padanya.

Rupang Guan Yu versi Buddhis Mahayana.

Di kalangan Mahayana, Guan Yu kebanyakan ditampilkan berdiri sendirian, memegang janggutnya dan memakai “kain surgawi” serta membawa senjata. Ada 2 versi Buddhis dari Guan Yu:
1. Guan Yu yang membawa pedang
2. Guan Yu membawa golok naga hijau, tetapi diturunkan

Hal ini sangat berbeda dengan rupang Guan Yu yang kebanyakan ada di kelenteng. Guan Yu yang membaca buku Chunqiu adalah Guan Yu versi Khonghucu. Guan Yu yang naik kuda ataupun menaikkan goloknya serta penggambaran lainnya yang belum saya sebutkan adalah Guan Yu versi Taois.

Namun kalau dilihat, thangka-thangka Guan Yu versi Vajrayana lebih mendekati versi Taois ketimbang Buddhis Mahayana.

Comments (1) »

Tiandi Bayang Shenzhoujing (Tripitaka No.2897)

(sumber: kumpulan terjemahan sutra dari Ivan Taniputera dan Junaidi Irawan)
((perhatian : Untuk pelafalannya, saya sarankan Anda tetap lafal yg mandarin))

Bisa melenyapkan pengaruh jelek misal: hari, jam, tahun, letak tempat, usia dan lain lain

Cara menggunakan :
Dilafal 3 kali sebelum melakukan aktivitas tertentu, misal : pindah rumah, mempersemayamkan pratima, menggali atau membangun kuburan, pernikahan dll…

Tidak hanya melenyapkan pengaruh jelek saat itu , namun sutra ini mampu memutarbalikkan pengaruhnya menjadi baik/mujur(tidak peduli saat itu qiong atau tidak, dan tidak peduli saat itu hari jelek atau jam jelek dsb, atau letak jelek atau usia pasangan yg tdk cocok dll…)

Sutra ini mengandung pembentukan mandala Tanah Suci, dan Adinata Buddha dalam tubuh kita atau indera indera kita.
Sutra ini mengandung kesunyataan.
Sutra ini mengandung kekuatan Dharma untuk melepaskan diri dari cengkeraman bintang.
Sutra ini mengandung mantra.

佛說天地八陽神呪經
Foshuo Tiandi Bayang Shenzhou Jing

聞如是。一時佛在毘耶達摩城。寥廓宅中。十方相隨。四眾圍繞。
Wen ru shi. Yi shi fo zai bi ye da mo cheng. Liao kuo zai zhong. Shi fang xiang sui. Si zhong wei rao.

Pada suatu ketika Buddha berada di
爾時無礙菩薩。在大眾中。
即從座起。而白佛言。世尊。此閻浮提眾生。
遞代相生。無始已來。相續不斷。(umat manusia di jambudvipa sejak masa yang tak terhingga terus berada dalam tumimbal lahir)

有識者少。無識者多。
(sedikit yang memiliki kesadaran, banyak yang tidak punya kesadaran)
念佛者少。不念佛者多。
(sedikit yang menlafal nama Buddha, banyak yang tidak melafal Nama Buddha))
神通者少。不神通者多。
(sedikit yang memiliki iddhibala, banyak yang tidak memiliki iddhibala)
持戒者少。破戒者多。
(sedikit yang menjalankan sila, banyak yang melanggar sila)
精進者少。懈怠者多。
(sedikit yang berdisiplin, banyak yang malas)
智慧者少。愚癡者多。
(sedikit yang memiliki prajna, banyak yang bodoh)
長壽者少。短命者多。
(sedikit yang berusia panjang, banyak yang pendek usia)
禪定者少。散亂者多。
(sedikit yang mampu bersamadhi, banyak yang berpikiran kacau)
富貴者少。貧賤者多。
(sedikit yang makmur, banyak yang miskin)
柔軟者少。剛強者多。
(sedikit yang lemah lembut, banyak yang kaku)
布施者少。慳貪者多。
(sedikit yg suka berdana, banyak yang serakah)
信實者少。虛妄者多。
(sedikit yg bisa dipercaya, banyak yang munafik)
被使世俗淺薄。官法荼毒。賊役煩重。百姓窮苦。取求難得。良
由信邪倒見。獲如是苦。唯願世尊。為諸邪
見眾生。說其正見之法。令得悟解。免於眾苦
(diatas, Bodhisattva Tanpa Halangan memohon kepada Buddha Sakyamuni untuk membabarkan Dharma demi menolong para makhluk yg menderita karena pandangan sesat, rakyat yang sengsara dan orang orang yang banyak memiliki kilesha)

佛言。善哉善哉。無礙菩薩。汝大慈悲。為諸邪
見眾生。問於如來正見之法。不可思議。
(Buddha memuji Sang Boddhisattva yang berwelas asih memohon Dharma kepada Buddha, demi menolong para makhluk yg berpandangan sesat. Belas kasih Bodhisattva Tanpa Halangan sungguh tak terperikan)

汝等諦聽。善思念之。吾當為汝。分別演說天地八陽之經。此經過去諸佛已說。未來諸佛當說。現在 諸佛今說。
(Sutra ini telah dibabarkan oleh Para Buddha Masa Lampau, akan dibabarkan oleh Buddha Yang Akan Datang dan sedang dibabarkan oleh Para Buddha Masa Kini)

夫天地之間。為人最勝最上者。貴於一切萬物。人者。真也正也。心無虛妄。身行正真。左[必-心]為真。右[人-(必-心)]為正。常行正真。故名為人。是 知人能弘道。以潤身。依道依人。皆成聖道
(Diantara langit dan bumi, manusia adalah yg paling unggul, yg disebut manusia adalah sungguh sungguh dan lurus, tiada kemunafikan, oleh karena itu dapat menyebarkan Dharma)

復次無礙菩薩一切眾生。既得人身。不能修福。背真向偽。造種種惡業。命將欲終。必沈苦海。受種種罪。若聞此 經。信受不逆。即得解脫諸罪之難。出於苦海。善神加護。無諸障礙。延年益壽。而無橫夭。以信力故。獲如是福 。何況有人。盡能書寫。受持讀誦。如法修行。說其功德。不可稱。不可量。無有邊際。
壽終之後。並得成佛。
(sayang setelah memperoleh tubuh manusia malah berbuat karma buruk, namun bila dapat mendengar, meyakini sutra ini, akan terbebas dari segala karma buruk, keluar dari samudra penderitaan. Dilindungi Para Dewa Kebajikan , tiada halang rintangan, memperpanjang usia. Terlebih bila dapat menyalin, dan melafal mempraktekkan ajaran dalam sutra ini, pahalanya tak terhingga, dpt mencapai ke Buddha an.)

佛告無礙菩薩摩訶薩。若有眾生。信邪倒見。即被邪魔外道。魑魅魍魎。鳥鳴百怪。諸惡鬼神。競來惱亂。與其橫 病。惡種惡注。受其苦痛。無有休息。遇善知
識為讀此經三遍。是諸惡鬼。皆悉消滅。病即除愈。身強力足。讀經功德。獲如是福。
(Sutra ini mampu menghapuskan penyakit yg disebabkan mara, ajaran sesat, siluman, dewa jahat, setan. )

若有眾生。多於婬欲瞋恚愚癡慳貪嫉妒。若見此經。信敬供養。即讀三遍。愚癡等惡。並皆除滅。慈悲喜捨。得佛 法分
(manfaat sutra ini bagi org yg memiliki banyak sifat buruk, seperti serakah akan birahi, kebencian, iri hati, kebodohan dll)

復次無礙菩薩。若善男子善女人等。興有為法。先讀此經三遍。築牆動土。安立家宅。南堂北堂。東廂西廂。廚舍 密屋。門戶井窖。碓磑庫藏。六畜欄圂。日遊月殺。大將軍太歲。黃幡豹尾。五土地神。青龍白虎。朱雀玄武。六 甲禁諱。十二諸神。土府伏龍。一切鬼魅。皆悉隱藏。遠屏四方。影銷影滅。不敢為害。甚
大吉利。得德無量。
(Manfaat melafal sutra ini 3x untuk yg hendak mendirikan bangunan, bisa menghilangkan pengaruh buruk waktu, termasuk jenderal Taisui atau Dewa Tahunan)

善男子。興功之後。堂舍永安。屋宅牢固。富貴吉昌。不求自得。若遠行從軍。仕官興生。甚得宜利。門興人貴。 百子千孫。父慈子孝。男忠女貞。兄恭弟順 夫妻和睦。信義篤親。所願成就。
(justru setelah melafal sutra ini, akan memberi pengaruh baik bagi pembangunan rumah, misal : kemakmuran, nama baik, anak cucu yg berbakti, rukun dengan saudara, suami isteri rukun dll)

若有眾生。忽被縣官拘執。盜賊牽挽。暫讀此經三遍。即得解脫。
若有善男子善女人。受持讀誦。為他書寫八陽經者。設入水火。不被焚漂。或在
山澤虎狼。猛獸屏跡不敢。善神衛護。成無上道
(dilindungi Dewa Kebajikan, memusnahkan segala mara bahaya manusia, alam maupun binatang)

若復有人。多於語綺語惡口兩舌。若能受持讀誦此經。永除四惡過。得四無礙辯。而成佛道
(memusnahkan karma buruk ucapan, memperoleh kemampuan berbicara yg bajik, kemudian mencapai Buddha)

若善男子善女人等。父母有罪。臨終之日。當墮地獄。受無量苦。其子即為讀此經七遍。父母即離地獄而生天上。 見佛聞法。悟無生忍。以成佛道
(Melafal sutra ini 7x bagi orangtua yg sedang menghadapi akhir hayat, mampu membebaskan mereka dari neraka dan terlahir di surga)

佛告無礙菩薩。毘婆尸佛時。有優婆塞優婆夷。心不信邪。敬崇佛法。書寫此經。受持讀誦。所作所為。須作即作 。一無所問。以正信故。兼行布施。平等供養。得無漏身。成菩提道。號曰普光如來應正等覺。劫名大漏。國名無 邊。但是人民。行菩薩道。無所得法。以是經威德。獲如是報
(menceritakan dahulu pernah ada para umat Buddha yg bajik dan saleh, melafal sutra ini sampai mencapai Bodhi)

復次無礙菩薩。此八陽經。行在閻浮提。在在處處。有八菩薩。諸梵天王。一切明靈圍繞此經。香華供養。如佛無 異
(Dimanapun sutra ini berada akan dipuja oleh 8 Bodhisattva, Mahabrahma dan Suciwan bagaikan memuja Buddha)

佛告無礙菩薩摩訶薩言。若善男子善女人等。為諸眾生。講說此經。深達實相。得甚深理。
(yang membabarkan sutra ini akan mampu memahami Dharma yg dalam.)

即知身心佛身法心。所以能知即是智慧眼常見種種無盡色。色即是空。空即是色。受想行識亦空。即是妙色身如來 。耳常聞種種無盡聲。聲即是空。空即是聲。即是妙音聲如來。鼻常嗅種種無盡香。香即是空。空即是香。即是香 積如來。舌常了種種無盡味。味即是空。空即是味。即是法喜如來。身常覺種種無盡觸。觸即是空。空即是觸。即 是智明如來。意常思想能分別種種無盡法。法即是空。空即是法。即是法明如來
善男子。觀此六根顯現人皆空口常說之。
(mengenai hubungan antara berbagai Buddha dengan indera indera kita dan kesunyataan)

若說善語。善法常轉。即成聖道。若說邪語。惡法常轉。即墮地獄。善男子。善惡之理。不得不信。善男子。人之 身心。是佛法器。亦是十二部大經卷也。無始已來。轉讀不盡。不損毫毛。如來藏經。唯識心見性者之所能知。非 諸聲聞凡夫所能知。
(Buddha ingin kita berkata kata yg bajik, karena tubuh kita sebenarnya adalah Dharmayudham dan juga 12 bagian Tripitaka)

善男子。讀誦此經。深解真理。即知身心是佛法器。若醉迷不醒。不了自心。是佛法根本。流轉諸趣。墮於惡道。 永沈苦海。不聞佛法名字

爾時五百天子。在大眾中。聞佛所說。得法眼淨。皆大歡喜。即發無等等阿耨多羅三藐三菩提心
(500 pangeran dewata setelah mendengarnya menjadi penuh suka cita, mengembangkan Anuttara Samyaksambodhi)

無礙菩薩復白佛言。世尊。人之在世。生死為重。生不擇日。時至即生。死不擇日。時至即死。何因殯葬即問良辰 吉日。然始殯葬。殯葬之後。還有妨害。貧窮者多。滅門者不少。唯願世尊。為諸邪見無智眾生。說其因緣。令得 正
道。除其顛倒
(manusia lahir dan mati tdk bisa pilih hari, walaupun telah pilih hari utk pemakaman, namun masih banyak yg setelah itu menjadi miskin dan sengsara, maka Bodhisattva Tanpa Halangan memohon pada Buddha utk menghilangkan pandangan sesat manusia)

佛言。善哉善哉。善男子。汝實甚能。問於眾生生死之事。殯葬之法。汝等諦聽。吾當為汝說智慧之理。大道之法 。夫天地廣大清。日月廣長明。時年善美。實無有異。善男子。人王菩薩。甚大慈悲。愍念眾生。皆如赤子。下為 人主。作蓬民父母。順於俗人。教於俗法。造作曆日。須下天下。令知時節。為有平滿。成收開閉。建除定執。破 危之文。愚人依字信用。無不免其凶禍。又使邪師厭鎮。說是道非。謾求邪神拜餓鬼。卻福招殃自受苦。如斯人皆 返天時逆地理。背日月之光明。沒闇室。違正道之廣路。恒尋邪徑。顛倒之甚也。善男子。產生時讀此經三遍。兒 即易生。甚大吉利。聰明智慧。福德具足。而不中夭。
(Bodhisattva Raja Manusia berwelas asih menciptakan pembagian waktu bagi manusia, tapi telah disalahgunakan sehingga manusia semakin jatuh. Bila saat melahirkan menlafal sutra ini 3x akan memperoleh kelancaran, anaknya memiliki keberuntungan besar, bermoral, tak akan diganggu setan)

死時讀此經三遍。一無妨害。得福無量。
(saat meninggal melafal 3x akan memperoleh berkah tak terhingga)

善男子。日日大好日。月月大好月。年年大好年。實無間隔。但辨即須殯葬。殯葬之日。讀此經七遍。甚大吉利。 獲福無量。門榮人貴。延年益壽。命終之日。並得成聖道。善男子。殯葬之地。莫問東西南北。安穩之處。諸人愛 樂。鬼神愛樂。即讀此經三遍。便以修榮。安置墓內。永無災障。家富人興。甚大吉利。
(saat hari pemakaman melafal 7x akan berpengaruh baik dan mujur bagi anak cucu, bahkan menghasilkan pencapaian kesucian. Tidak peduli arah pemakaman, anak cucu akan disukai orang, dihormati hantu dan dewa.)

爾時世尊。欲重宣此義。而說偈言
營生善善日  休殯好好時
生死讀誦經  甚得大利益
月月善明月  年年大好年
讀經即殯葬  榮花萬代昌
(syair Buddha yang bermakna kemampuan sutra ini untuk membuat waktu menjadi mujur)

爾時眾中。七萬七千人。聞佛所說。心開意解。捨邪歸正得佛法分。永斷疑惑。皆發阿耨多羅三藐三 菩提心

無礙菩薩。復白佛言。世尊。一切凡夫。皆以婚媾為親。先問相宜。後取吉日。然始成親。成親之後。富貴偕老者 少。貧窮生離死別者多。一種信邪。如何而有差別。唯願世尊。為決眾疑
(Bodhisattva Tanpa Halangan mengatakan pada Buddha bahwa banyak yg mencari hari baik atau mramal kecocokan pasangan, tapi tetap saja banyak yg bernasib malang)

佛言。善男子。汝等諦聽。當為汝說。夫天陽地陰。月陰日陽。水陰火陽。女陰男陽。天地氣合。一切草木生焉。 日月交通。四時八節明焉。水火相承。一切萬物熟焉。男女允諧。子孫興焉。皆是天之常道。自然之理。世諦之法 。善男子。愚人無智。信其邪師。卜問望吉。而不修善。造種種惡業。命終之後。復得人身者。如指甲上土。墮於 地獄。作畜餓鬼者。如大地土。
(Buddha menjelaskan prinsip alamiah alam semesta, dan banyaknya org yg bergantung pada ramalan tapi tidak berlatih kebajikan, bahkan berbuat berbagai macam kejahatan. Sehingga yg memperoleh tubuh manusia ini sedikit bagaikan debu diatas kuku, sedangkan yang terlahir di neraka dan alam hewan banyaknya bagaikan pasir diatas bumi ini.)

善男子。復得人身。正信修善者。如指甲上土。信邪造惡業者。如大地土。善男子。欲結婚親。莫問水火相剋。胎 胞相厭。年紀不同。唯看祿命書。知福德少。以為眷屬。呼迎之日。即讀此經三遍而以成禮。此乃善善相因。明明 相屬。門高人貴。子孫興盛。聰明利智。孝敬相承。甚大吉利。而無中夭。福德具足。皆成佛道。
(lafalkan sutra ini untuk upacar penikahan, maka segala pengaruh buruk akan diputar balik menjadi mujur)

是時有八菩薩。承佛威神。得大總持。常處人間。和光同塵。破邪立正。其名曰
跋陀羅菩薩漏盡和  羅鄰竭菩薩漏盡和
憍自兜菩薩漏盡和  那羅達菩薩漏盡和
須彌深菩薩漏盡和  因桓達菩薩漏盡和
和輪調菩薩漏盡和  無緣觀菩薩漏盡和
(Nama 8 Bodhisattva)

是八菩薩。俱白佛言。世尊。我等於諸佛所。受持得陀羅尼神咒。而今說之。擁護受持讀誦八陽經者。永無恐怖。 使一切不善之物。不得侵損讀經法師。即於佛前而說咒曰
(8 Bodhisattva melafal Dharani utk melindungi para pembaca sutra ini, supaya tiada ketakutan, dan segala yg tdk baik tdk akan dpt melukai)

阿佉尼(AQIANI)尼佉尼(NIQIANI)阿毘羅(ABILUO)曼隸(MANLI)
曼多隸(MANDUOLI)娑婆訶(SUOBOHE)

世尊。若有不善者。欲來惱法師。聞我說此咒。頭破作七分。如阿梨樹枝
(Bila yg tdk bajik mengusik ketenangan umat yg melafal sutra ini, kepalanya akan hancur menjadi 7 bagian)

爾時無邊身菩薩。即從座起。前白佛言。世尊。云何名為八陽經。唯願世尊。為諸聽眾。解說其義。令得覺悟。速 達本心。入佛知見。永斷疑悔佛言。善哉善哉。善男子。汝等諦聽。吾今為汝解說八陽之經者。八者分別也。陽者 明解也。明解大乘空無之理。了能分別。八識因緣。空無所得。云何八識名為經。八陽
名為緯。經緯相交。以成經教。故名八陽經。八者八識。云何名八識。眼是色識耳是聲識。鼻是香識。舌者是味識 。身是觸識。意是分別識。六根是六識。含藏識。阿賴耶識。是名曰八識。明了分別八識根源。空無所得。即知兩 眼是光明天。光明天中。即現日月光明。世尊。兩耳是聲聞天。聲聞天中。即現無量聲如來。兩鼻是佛香天。佛香 天中。即現香積如來。口是法味天。法味天中。即現法喜如來。身是盧舍那天。盧舍那天中。即現成就盧舍那佛。 盧舍那鏡像佛。盧舍那光明佛。意是無分別天。無分別天中。即現不動如來。大光明佛。心是法界天。法界天中。 即現空王如來。含藏識天。演出阿那含經。大般涅槃經。阿賴耶識天。演出大智度論經。瑜伽論經。善男子。佛即 是法。法即是佛。合為一相。即現大通智勝如來
(Buddha membabarkan penjelasan akan nama sutra ini yg berhubungan dengan indera, kesadaran, Tathagata, Tanah Suci dan kesunyataan…sungguh luar biasa…. ….)

佛說此經時。一切大地。六種震動。光照天地。無有邊際。浩浩蕩蕩。而無所名。一切幽冥。悉皆明朗。一切地獄 。並皆消滅。一切罪人。俱得離苦。皆發無上菩提心
(saat Buddha membabarkan sutra ini, terjadi gempa, dan memberi keuntungan bagi para pendosa dan penghuni neraka)

爾時大眾之中。八萬八千菩薩。一時成佛。號曰空王如來應正等覺。劫名離苦。國號無邊。一切人民。皆行菩薩六 波羅蜜。逮無所得法。六萬六千比丘。比丘尼。優婆塞。優婆夷。得大總持。入不二法門。無數天龍夜叉。乾闥婆 。阿修羅。迦樓羅。緊那羅。摩[目*侯]羅伽。人非人等。得法眼淨。行菩薩道
(pembabaran sutra ini memberi manfaat tak terhingga bagi yg hadir)

復次善男子。若復有人。得官登位日。及入新宅之時。暫讀此經三遍。甚大吉利。善神加護。延年益壽。福德具足 。
(saat memasuki rumah baru malfal sutra ini 3x akan menghasilkan kemujuran)

善男子。若讀此經一遍。如讀一切經一部。若書寫一卷。如書寫一切經一部。其功德不可稱。不可量。等空無有邊 際。如斯人等。即成就聖道
(melafal sutra ini 1x bagaikanmelafal semua sutra, menulis 1 bagaikan menulis semua sutra, pahalanya tak terhingga)

復次無邊身菩薩摩訶薩。若有眾生。不信正法。常生邪見。忽聞此經。即生誹謗言非佛說。是人現世。得白癩病。 惡瘡膿血。遍體交流。腥臊臭穢。人皆憎嫉。命終之日。即墮阿鼻無間地獄。上火徹下。下火徹上。鐵槍鐵叉。遍 體穿穴。融銅灌口。筋骨爛壞。一日一夜。萬死萬生。受大苦痛。無有休息。謗斯經故。獲罪如是。
(bila ada org yg memfitnah sutra ini sebagai bukan dari sabda Buddha, ia akan memperoileh berbagai buah karma seperti yg disebut diatas)

佛為罪人。而說偈言
身是自然身  五體自然足
長乃自然長  老乃自然老
生乃自然生  死乃自然死
求長不得長  求短不得短
苦樂汝自當  邪正由汝已
欲作有為功  讀經莫問師
千千萬萬世  得道轉法輪
(Gatha bagi para pendosa)

佛說此經已。一切大眾。得未曾有。心明意淨。歡喜踊躍。皆見諸相非相。入佛知見。悟佛知見。無入無悟。無知 無見。不得一法。即涅槃樂故。此諸菩薩聖眾。天神地祇。皆悉歡喜奉行
(seusainya, semua memperoleh manfaat besar dan menjalankan dgn suka cita)

佛說天地八陽神呪經終

Comments (2) »

Tripitaka No.782 Sutra Sepuluh Nama Buddha

Sepuluh Gelar Para Buddha adalah :
Rulai (如來). Yinggong(應供).Zhengdengjue(正等覺).Mingxingzu(明行足).San zhi(善逝).Shijianjie (世間解) Wushangshi (無上士).Tiaoyuzhangfu (調御丈夫).Tianrenshi (天人師).Fo (佛).Shizun (世尊)。

Mari kita bersama menyimak maknanya yang dibabarkan oleh Sakyamuni Buddha.

Buddha Membabarkan Sutra Sepuluh Gelar Buddha
佛說十號經

西天譯經三藏朝散大夫試鴻臚少卿明教大師臣天息災奉 詔譯
Diterjemahkan oleh Lianhua Shian ( 5 July 2008)

Rulai (如來). Yinggong(應供).Zhengdengjue(正等覺).Mingxingzu(明行足).San zhi(善逝).Shijianjie (世間解) Wushangshi (無上士).Tiaoyuzhangfu (調御丈夫).Tianrenshi (天人師).Fo (佛).Shizun (世尊)。

Tathagata, Arhat, Samyaksambuddha, Vidya-carana-sampanna,Sugata, Lokavid, Anuttara, Purusa-damya-sarathi’, Shasta devamanusyanam, Buddha-lokanatha

阿難白言:「云何如來?」
Ananda bertanya : “Kenapa dinamakan Tathagata ?”

佛告:「苾芻!我昔因地為菩薩時,歷修眾行,為求無上正等正覺,今得菩提涅槃一切真實,以八聖道正見所證, 名為如來;如過去正等正覺,調伏息心,得至涅槃,故名如來。」
Buddha menjawab, “Biksu! Saat Aku sebagai Bodhisattva di bhumi penyebab, telah banyak kali membina diri, demi merealisasikan Anuttara Samyaksamboddhi. Sekarang telah memperoleh Nirvana Bodhi dan semua kesejatian, merealisasikannya dengan menggunakan 8 Jalan kebenaran, maka dinamakan Tathagata. Bila telah merealisasikan Samyaksamboddhi dan menaklukan batin, memperoleh Nirvana, maka dinamakan Tathagata.”

「云何應供?」 佛言:「昔在因位所行善法威儀戒品,十善根力修令增長,如是修習圓滿至究竟位,證涅槃時斷 盡一切煩惱,令身、口、意清淨無染,永害煩惱,如斷多羅樹頭,永不生芽。復次貪、瞋、癡等煩惱盡故,一切諸 趣永不結生,超過四難——生、老、病、死——苦果之法,惑苦二種而永不生,立應供號。
“Kenapa dinamakan Arahat ? ” Buddha menjawab, “Dulu saat membina diri dengan menjalankan sila dan berkelakuan bajik, selalu menjalankan sepuluh perbuatan bajik, demikian membina diri sampai mencapai kesempurnaan, saat merealisasikan Nirvana memotong semua keruwetan batin. Tubuh, ucapan dan pikiran suci tanpa noda, menyingkirkan keruwtan batin bagaikan memotong pohon Tala, sehingga selamanya tidak bertunas. Oleh karena lobha, dosha dan moha serta semua kilesha telah diakhiri, sehingga memutuskan roda kelahiran kembali, melampaui empat macam dukha : lahir, tua, sakit dan mati serta semua buah dukha. Selamanya tidak timbul lagi dua dukha, maka dinamakan Arahat.”

「復次,令彼世間所有衣服、臥具、飲食、湯藥、幢幡、寶蓋、香花、燈果,及天上人間最上之物,供養於佛,獲 得最上富貴吉祥之福,是名應供之號。」
“Dan lagi, oleh karena telah mempersembahkan kepada Buddha semua benda berharga di dunia dan surga, seperti pakaian, pembaringan, makanan minuman, obat, panji, payung ratna, bunga, dupa, pelita dan buah, maka memperoleh buah pahala kesejahteraan yang paling unggul, sehingga dinamakan Arahat.”

「云何正等覺?」 佛言:「如來具一切智,於一切處無不了知,以四念處、四正斷、四神足、五根、五力、七覺 支、八聖道、十二緣生、四諦法等如是之法,平等開覺一切眾生,令起智斷惑,證須陀洹果、斯陀含果、阿那含果 、阿羅漢,具三明、六通,復於大乘作意思求,歷修諸地,斷盡結習,成無上覺,此名正等正覺。」
“Kenapa dinamakan Samyaksambuddha?” Buddha menjawab, “Tathagata mengetahui semua kebijaksanaan, serta disemua tempat tidak ada yg tidak diketahui. Dengan mengajarkan catur sattipathana, catur samapadhana, catur iddhipada, panca indriya, pancabhala, saptabodhyanga, 8 Jalan kebenaran, paticca samupada dan 4 Kebenaran Mulia kepada para makhluk dengan sama rata, supaya membangkitkan prajna memotong tanha, supaya mencapai tingkatan srotapanna, sakadagamin, anagamin, Arahat, memiliki 3 vidya, enam kesaktian, membina dalam Mahayana dan merelaisasi semua bhumi, memutuskan semua kebiasaan buruk, mencapai kesadaraan yang tertinggi, maka dinamakan Samyaksambuddha.”

「云何明行足?」 佛言:「明,謂:天眼明、宿命明、漏盡明;行足者,為如來身、口、意業,善修滿足,正真 清淨。如有大衣缽等,自在觀照而無愛著,於自願力一切之行,修令滿足,號明行足。」
“Kenapa dinamakan Vidya-Carana-Sampana ? ” . Buddha menjawab, “Vidya itu antara lain : pengetahuan mata deva, pengetahuan akan kehidupan sebelumnya, pengetahuan akan pemutusan keruwetan batin. Carana Sampana adalah Tathagata telah membina kebaijkan dari tubuh , ucapan dan pikiran dengan sempurna, menjadi suci sejati. Seandainya memperoleh jubah dan mangkuk sedekah yang indah, mampu dengan leluasa mengendalikan diri tidak melekat, melaksanakan segala sesuatu dengan tekad, dan membina diri sampai sempurna, maka dinamakan Vidya Cara Sampana.”

「云何善逝?」 佛言:「即妙往之義,如貪、瞋、癡等引諸有情往彼惡趣,非名善逝。如來正智能斷諸惑,妙出 世間,能往佛果,故名善逝。」
“Kenapa dinamakan Sugata ? ” Buddha menjawab, “maknanya adalah mengarah kepada kebajikan. Misalnya, lobha, dosa, moha adalah menuntun makhluk menuju alam rendah, maka tidak patut dinamakan Sugata.
Kebijaksanaan sejati dari Tathagata mampu memotong nafsu, keluar dari keduniawian dan menuju buah kebudhaan, maka dinamakan Sugata.”

「云何世間解無上士?」 佛言:「世間者,謂欲界、色界、無色界。地獄、餓鬼、傍生等類,各具色蘊、受蘊、 想蘊、行蘊、識蘊,眼根、耳根、鼻根、舌根、身根、意根,及彼六識所緣境等一切諸法,名曰世間。正覺正知名 世間解。又彼世間所有二足、四足、多足、無足、欲色諸天、有想無想、唯佛第一最上無等,名無上 士。」
“Kenapa dinamakan Lokavid Anuttara?” . Buddha menjawab, “Yang dinamakan loka adalah alam nafus, alam rupa dan arupa. Neraka, setan kelaparan , hewan dan sejenisnya. Masing masing memiliki rupa, perasaan (vedana), pencerapan (sanna), pikiran (sankhara) dan kesadaran (vinnana). Indriya pengelihatan, pendengar, pengecap, sentuhan dan pikiran, dan enam kesadaran serta berbagai unsur pembentuk lainnya. Inilah yang dinamakan sebagai semesta atau loka. Bagi yang telah merealisasikan Kesadaran dan pengetahuan Sempurna, maka dinamakan lokavid. Hanya Buddha yang tertinggi diantara para makhluk yang berkaki dua, empat , banyak dan tidak berkaki, semua surga nafsu, rupa, arupa dan tanpa pikiran, maka dinamakan Anuttara.”

「云何調御丈夫?」 佛言:「佛是大丈夫,而能調御善惡二類。惡者,起不善三業,而作諸惡,墮地獄、餓鬼、 傍生而得惡報;善者,於身、口、意而修眾善,得人天福果。此之善惡皆由心作,佛以第一義善涅槃之法,顯示調 御令離垢染,獲得最上寂滅涅槃,是故得名調御丈夫。」
“Kenapa dinamakan Purusadamyasarathi?” Buddha menjawab, “Buddha adalah Purusha, serta mampu menyeimbangkan dan mengajar pada makhluk yang bajik maupun jahat. Bagi yang jahat, trikarmanya tdk bajik, berbuat berbagai kejahatan, memperoleh buah kejahatan yaitu terjatuh di neraka, alam setan kelaparan dan hewan. Bagi yang bajik, dengan menggunakan tubuh , ucapan dan pikiran untuk berbuat berbagai macam kebajikan, memperoleh buah kelahiran di surga. Bajik dan buruk adalah timbul dari hati, Buddha dengan menggunakan Dharma Kebenaran Utama Nirvana, menunjukkan penyeimbangan supaya bebas dari polusi kekotoran, memperoleh Nirvana kedamaian tertinggi, maka dinamakan Purushadamyasarathi.”

「云何天人師?」 佛言:「非與阿難一苾芻為師,所有苾芻、苾芻尼、烏波塞、烏波夷及天上、人間、沙門、婆 羅門、魔王、外道,釋、梵、龍、天悉皆歸命,依教奉行,俱作佛子,故名天人師。」
“Kenapa dinamakan Shasta Devamanusyanam?” Buddha menjawab, ” Tidak hanya Biksu Ananda saja yang berguru, namun para biksu, biksuni, upasaka upasika, dan semua sramanera, brahmana, Raja Mara, pengikut bukan jalan, Indra, Brahma, naga serta semua Para Devata pun berlindung, menjalankan ajarana Nya, dan menjadi siswa Buddha. Maka dinamakan Guru para Deva dan manusia (Sashta Devamanusyanam).”

「云何名佛?」 「智慧具足,三覺圓明,是故名佛。」佛告阿難:「我昔經行之次,有婆羅門而來問我:『何故 汝之父母為汝立名呼為佛邪?』佛即答言:『世所知者,我能了知;世所觀者,我亦能觀;所得滅者,我亦得滅。 我具一切智,一切了知。我從無數劫種種修行,遠塵離垢,今得無上菩提,故立佛號。』」
“Kenapa dinamakan Buddha? ” Buddha menjawab, “memiliki Kebijaksanaan, 3 macam penyempurnaan (menyadarkan diri sendiri, yang lain, dan karya penyadaran), maka dinamakan Buddha.” Buddha juga menjawab, “Semua kebijaksanaan semesta, Aku mampu mengetahuinya. Aku dapat melihat semua dalam semesta. Apa yang harus dilenyapkan, Aku mampu melenyapkannya. Aku memiliki sarvajna, Maha Tahu. Aku telah membina diri dengan berbagai metode sejak kalpa yang tak terhingga, terhindar dari semua noda, memperoleh Kesadaran tertinggi, maka digelari Buddha.”

「云何世尊?」 佛言:「我於因地自審觀察所有善法、戒法、心法、智慧法,復觀貪等不善之法,
能招諸有生、滅等苦,以無漏智破彼煩惱得無上覺,是故天人凡聖、世出世間咸皆尊重,故曰世尊。 」
“Kenapa dinamakan Lokanatha ? ” Buddha menjawab, “Saat membina diri di bumi penyebab, Aku telah mengamati semua Dharma kebajikan, sila, batin dan prajna, serta semua dharma yang tidak bajik. Mampu mengundang para makhluk, untuk melenyapkan dukha. Dengan prajna anasrava memotong kilesha, memperoleh Kesadaran Tertinggi, maka itulah para deva dan suciwan, serta para makhluk di dunia dan luar dunia semua menghormati, maka dinamakan Lokanatha.”

Leave a comment »

MANDALA BINTANG

By Lienhua shian

“( 禮斗 ) MANDALA BINTANG

Bagi yang pernah ikutan Pertobatan Kaisar Liang, tentu tahu Altar Bintang untuk pemujaan Bintang kelahiran kita (biasanya didirikan untuk donatur), nah berikut adalah artinya :

Payung :Bermakna sebagai langit yang melindungi segalanya 。

Altar Bintang :Wadah berbentuk bundar, bermakna bumi. Diisi beras bermakna 360 hari dan musim.

Papan Bintang / Lingpai :Tempat duduk Dewa Bintang yang melindungi umat.

Beras putih :Mewakili 5 macam biji-bijian. Bermakna memelihara nyawa.

Pedang Tujuh Bintang Naga Hijau :Simbol Naga dari Timur. Pedang pusaka pelindung, di bawah sinarnya semua setan ditaklukkan.

Timbangan Macan Putih :Simbol Macan Putih dari Barat,timbangan berkontak dengan hati langit , sebagai pelindung.

Gunting (Phoenix) :Simbul Phoenix dari Selatan,Pusaka pelindung。Gunting yang memotong segala pengaruh jelek.

Penggaris (Ular melilit Kura-kura) :Pelindung dari Utara, ular yang melilit Kura-kura , Penggaris simbul Dharma yang teratur, perintahnya mampu mendatangkan laskar langit.

Cermin Istana Bintang :Memantulkan cahaya bintang yang menguasai kelahiran kita, sehingga bertambah sinar, sehat, menambah semangat, melancarkan usaha dan lain sebagainya.

Pelita : Bintang terang kemujuran.

Leave a comment »

Kesaksian atas Penyelamatan oleh Maha Guru

Mahaguru Menerima Kunjungan Zhengyuhua Shijie yang bersaksi perihal pertolongan Guru

Sumber : True Buddha News Edisi 730 hal 11
oleh : Lian Fou Fashi
Alih bahasa oleh : Lianhua Shian

Pendahuluan

Pada tanggal 12 Jan 2009, pukul 14:30 sore, sebelum Mahaguru Liansheng dan Gurudhara meninggalkan Taiwan, berwelas asih bertemu dengan Zhengyuhua dan adik perempuannya, Zheng Shijie untuk yang ketiga kalinya berterima kasih atas budi jasa Mahaguru menolong nyawanya. Bahkan mengungkapkan rasa syukur yang telah terpendam di hati selama sepuluh tahun, orang-orang yang saat itu berkumpul mendengar di sana tiada satu pun yang tak terharu oleh belas kasih Mahaguru dalam menolong siswa Nya.

Acarya Lianji, Acarya Lezhi , Biksu Lianyan, Biksu Lianfou, dan Biksu Lianshu. Huangbozhang shixiong dan Xuyaqi shijie ikut mendengar percakapan

Zheng : Terima kasih Mahaguru karena 10 tahun yang lalu telah menyelamatkan nyawa saya (lalu Zheng shijie bersujud pada Mahaguru)

GM : Amituofo !

Zheng : Saat itu saya merasa heran, kenapa saat saya … terisak… karena saya masih ingin hidup, saya melihat Guru, saya merasa bahwa saya adalah orang yang tidak ada hubungannya dengan Anda, kenapa mau menolongku ?…terisak haru..dan menangis..maaf

GM : Tidak apa… teruskan saja…

Zheng : Guru, waktu itu, saya mendapat kecelakaan, seluruh keluarga mengalami kecelakaan hebat, bolehkah aku ceritakan? Saya ingin mengungkapkan dari lubuk hati yang terdalam, terima kasih Guru ! Tiada Engkau, saya tak akan bisa menyaksikan anak anakku tumbuh dewasa, karena saat itu anakku masih sangat kecil.
lalu menangis…

GM Ungkapkanlah…ceritakanlah apa yang engkau alami…

Zheng: Maaf…begitu saya teringat , saya langsung….(terisak) , kira – kira tahun 2000, pada waktu tahun baru, kita sekeluarga terbiasa untuk pergi bersembahyang, saat itu pergi ke Jiuhuashan di Miaoli untuk bersembahyang, saat melewati tempat pembayaran tol, ayah dari anak-anakku tertidur saat menyetir dan menginjak pedal gas sehingga menambah kecepatan laju, sampai menabrak pilar semen di jalan tol. Sebuah mobil impor tertabrak sampai menjadi besi rongsokan. Saat itu putri saya mengalami patah kaki, sedangkan liver dan limpa saya pecah, pada waktu saya diangkut saya merasa sangat kesakitan .

Saat dalam kondisi kritis, saya melihat kesadaran saya sendiri terjatuh sampai ke dalam suatu tempat yang dikelilingi tembok yang amat sangat tinggi, tembok itu kira-kira setinggi gedung bertingkat puluhan, karena saat itu saya sudah mulai belajar Buddha Dharma, dalam hati kesadaran saya memberitahu bahwa itu adalah “kota mati penasaran” (wangsicheng ) saya sangat ketakutan….

(ket pntrjmh : Wangsicheng adalah tempat dimana kesadaran orang yang mati sia-sia (mati sebelum waktunya, misal seharusnya dia punya usia sampai 90 tahun, namun usia 40 kecelakaan) berkumpul … – ada dalam Tripitaka)

Melihat di samping ada banyak sekali yang patah tangan, patah kepala, mayat tak utuh lagi, cacat… karena saya ingin keluar dari situ, maka saya mengikuti mereka lari kesana kemari…

Saat itu saya telah mempelajari Buddhisme belasan tahun tahun, maka saya tahu bila saya tak berhasil keluar dari situ berarti saya mati… Maka saya terus menerus berusaha untuk keluar !

Saat berlari… saya melihat bagian tengah kota mati penasaran , ada sebuah tempat yang mirip panggung (..terisak…), saya juga telah menjapa banyak nama Buddha , Guanshiyin Pusa , Dizangwang Pusa , mantra guru (guru yang pertama sebelum masuk CFC) namun mereka tidak turun untuk menolong saya…

Tiba – tiba saya melihat seorang Acarya (Mahaguru Liansheng) duduk di tengah mandala, disampingnya ada para generasi aksara Padma (Lian ), karena mereka punya kartu nama, saya ada melihat ! Di dada mereka masing-masing ada sebuah tanda pengenal , Lian XX (nama) , mereka berbaris…

Lalu saya melihat Engkau memancarkan sinar keemasan untuk menyeberangkan insan di neraka…. ini saya melihat secara langsung !
Kemudian saya meneruskan lagi berlari mengikuti beberapa hantu itu… lari kesana kemari ingin bebas….

Tiba-tiba mendengar di samping ada suara yang berbicara pada saya, saya memastikan Beliau adalah Bodhisattva !

Namun tak terlihat wujud Nya, Beliau menyuruh saya untuk keluar dari lubang kecil yang ada di pinggir, kemudian kesadaran saya langsung terbang keluar melalui lubang kecil itu ! terbang sampai Taoyuan jalan bade, barulah tahu bahwa itu adalah jalan menuju rumah. Saya telah sampai di rumah !

Sang Bodhisattva Mulia mengatakan Baik, turunlah ! kemudian saya langsung siuman, kemudian ,…. saya menjalani perawatan hampir setahun, setelah membaik, saya bertanya tanya dalam hati………… saya berasal dari siswa aliran Mahayana (eksoterik)……. , kemudian menekuni Dharma sepuluh tahun di Cetya Nuona…. < Nuona adalah nama salah satu sub aliran Tantra Tibetan> saya adalah orang yang sama sekali tidak pernah berhubungan dengan aliran kalian (Zhen Fozong)… Namun kenapa di saat nyawa ku berada dalam bahaya justru saya menyaksikan Mahaguru Liansheng ???

Saya mulai merasa bahwa orang-orang berpikiran sempit ! Ada Hal-hal dalam Dharmadhatu yang kita sendiri belum dapat membuktikannya , maka janganlah sembarangan memfitnah, karena dulu saya berasal dari aliran Mahayana (eksoterik) maka tak dapat dihindari bahwa sebelum mendalami Buddhisme, banyak saudara se-Dharma yang memberitahu kami bahwa aliran yang ini boleh belajar, yang itu tidak boleh ! Namun saat itu saya sudah mulai berpikir bahwa kita tidak bisa memvonis demikian, karena kekuatan di Dharmadhatu (alam semesta) ini sangat luas , kita juga tak sanggup menjangkaunya, jika tak melihat sendiri jangan sembarangan bicara, maka saat itu saya yakin bahwa Mahaguru Liansheng mempunyai kekuatan yang sangat tinggi dalam Dharmadhatu, sangat berkekuatan dalam menyeberangkan para insan yang meninggal penasaran karena telah terjadi hal hal yang tak diinginkan ini.. maka saya melihat secara langsung !

Maka saya sangat berterima kasih pada Mahaguru ! Saat itu tujuan saya ingin hidup kembali adalah semata-mata karena anak saya masih kecil, dua-duanya masih belum masuk taman kanak-kanak, belum SD, bila mereka kehilangan mama, siapakah yang akan menjaga mereka ?…

Hari ini saya dapat menyaksikan anak-anak tumbuh, saya berterima kasih pada Shifu (Guru) …menangis……jika saat itu tak melihat Guru sedang melakukan penyeberangan arwah di Wangsicheng, mungkin saja saya akan menjadi salah satu insan yang di seberangkan oleh Mahaguru !

Saat – saat saya berada di ambang kematian itu terasa sangat jelas , maka saya terus tak dapat menjelaskan peristiwa itu . Kebetulan ada sebuah jodoh, saya dan adik perempuan saya pergi ke Long Tan tanpa sengaja menemukan bahwa di sini ada tempat ibadah Tantrayana, tiba-tiba saya mengetahui bahwa ini adalah tempat ibadah Maha Guru !

hal ini langsung membuat saya teringat kenangan, maka saya menceritakannya pada Acarya Lezhi : jika tidak ada jodoh ini (bertemu), maka sampaikanlah terima kasihku pada Guru yang telah membuat saya bisa menyaksikan anak-anak tumbuh dewasa diiringi dengan kasih ibunda, ini semua adalah pemberian Guru, maka saya mau berterima kasih pada Guru !

GM : Ini sangat baik sekali

Zheng : Xiexie Shifu (terima kasih Guru)

GM : Amituofo Ini juga membuktikan bahwa Para Bodhisattva adalah Para Bodhisattva yang terbukti ! Beliau tak hanya membabarkan Dharma di dunia, dalam satu pikiran saja Beliau mampu menuju ke alam yin untuk membabarkan Dharma. Sedangkan penyeberangan arwah yang kita lakukan tidak hanya menyeberangkan arwah yang meninggal dunia saja, bahkan insan yang tersesat di alam yin kita juga menyeberangkannya !
Asalkan Anda memiliki kualitas yang baik, maka setiap saat Anda akan dapat pergi menolong orang, karena Anda bersadhana sampai realisasi !
Seperti dalam ajaran Tantrayana, dalam Tantrayana yang paling penting adalah yukta dengan Guru,Yidam dan Dharmapala , setelah beryukta, dalam mimpi …bahkan saat Anda sedang sibuk Anda juga mampu menolong orang.

GM : Satu pikiran saja bisa untuk menolong banyak orang, maka saat kita menjalankan SAD PARAMITA , dalam SAD PARAMITA ada ikrar paramita, ada kekuatan paramita, juga ada Dhyana Paramita. Asalkan Anda masuk dalam sebuah samadhi maka akan timbul kekuatan paramita dan ikrar paramita, ini semua ada. Ini adalah Asta Maha Paramita !
Karena Mahaguru memiliki tekad untuk menolong para dewa dan manusia, termasuk dewa, manusia dan tiga alam rendah, semua ada di dalamnya.
Ada kekuatan tekad ini, maka mampu memunculkan kekuatan tersebut, maka dalam mimpi , dalam samadhi, saat beraktivitas, setiap saat bisa memunculkan nya. Sedangkan kebanyakan kalian saat berada dalam tubuh bardo, seringkali mampu melihat Mahaguru, banyak sekali orang yang melihat.

Zheng :Saya melihat dalam alam bardo.

GM : Saat Anda berada dalam alam bardo, maka Anda bisa melihat saya. Karena kadang Buddha, Bodhisattva bisa mengatur, supaya saat itu kau harus menolong seseorang, karena orang itu berjodoh bertemu dengan Anda, kelak juga dapat membantu Anda bersaksi mengenai kemampuanmu dalam menyelamatkan insan, kesaksian ini mampu menyadarkan banyak orang.
Maka kita dalam menyelamatkan insan, tidak hanya di neraka, bahkan di pintu neraka saya juga menyelamatkan supaya mereka kembali, ada orang sedang berjalan menuju pintu neraka, maka saya menunggunya di pintu neraka, kemudian membawanya kembali, ada banyak kejadian seperti ini.
Maka menurut kita ini adalah hal yang lumrah , hal yang sangat lumrah.

GM : Maka ini adalah hal yang sangat lumrah bagi kita, di dalam mimpi dalam tidur juga keluar menyelamatkan insan. Saat kehidupan sehari-hari maupun saat tidur juga sedang menyelamatkan insan. Jadi Anda akan merasa bagai sedang bermimpi namun jelas sekali, bahkan sangat berbekas dalam ingatan Anda, saat iyu Anda sama sekali tak mempunyai bayangan tentang saya, bahkan Anda bisa melihat dengan jelas Guru Lu.

Zheng :Sama sekali tidak.

GM : Sama sekali tidak ada bayangan tentang saya, namun pada saat itu yang Anda lihat adalah sangat nyata, ini sangat nyata.

Zheng :Tapi Guru, saya bukan siswa Mu ! (10 thn lalu)

GM : Dengarkanlah, dalam menyelamatkan insan tidak membedakan laki-laki perempuan, tua-muda, siswa atau bukan, bahkan hewan yang merayap, yang terbang di angkasa dan para insan yang hidup di dalam air. Karena ikrarku adalah tak meninggalkan satu insan pun. Maka masih banyak sekali orang yang mengalami seperti yang Anda alami, yang saya selamatkan, maka Anda adalah yang tampil memberi kesaksian, sepuluh tahun setelah kejadian baru kali ini ada waktu bertemu. Banyak orang yang telah mengalaminya pula, bahkan saya dapat bermanifestasi sebagai Yamaraja (Giam Loo Ong )

Mereka, ada salah satunya adalah seorang dokter yang sudah meninggalkan dunia, bermarga Liu , Dokter Liu dia adalah seorang dokter spesialis kandungan. Pada suatu saat dia mengalami kecelakaan lalu lintas, sangat parah, dia pernah mendengar nama saya. Salah satu anggota keluarganya ada yang meminta tolong kepada saya, Dokter Liu mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dalam kondisi koma, maka saya bermeditasi sambil memegang kasaya, tak berapa lama kemudian dokter Liu siuman. Setelah siuman dia bercerita bahwa dia melihat seseorang memakaikan kasaya padanya, Yamaraja mengatakan kepadanya bahwa beruntung ada kasaya itu yang melekat di tubuhnya, jika tidak , maka ia tak akan mungkin bisa kembali lagi. Setelah siuman , Dokter Liu mencari orang yang mengenakan kasaya itu padanya, akhirnya dia mengetahui bahwa orang itu adalah saya. Bahkan ada orang yang melihat Yamaraja di neraka, ternyata adalah Lushengyan. Saya juga dapat bermanifestasi sebagai Yamaraja ! Juga bisa menjadi dewa di surga, juga dapat menjadi Amitabha Buddha. Karena yidam saya adalah Amitabha Buddha, saya mampu memasuki hati Amitabha Buddha menjadi Amitabha Buddha, kemudian pergi menyelamatkan umat. Demi menyelamatkan insan di dalam neraka, saya dapat menjadi Yamaraja, karena dalam Tantrayana, Yamantaka Vajra adalah manifestasi dari Manjusri Bodhisattva, di surga Yama Beliau adalah Yamaraja, Manjusri Bodhisattva menggunakan tubuh Yamaraja menjadi Yamantaka Vajra. Sedangkan Yamantaka Vajra dalam Tantrayana mampu menaklukkan Yamaraja, maka Dharmapalaku adalah Yamantaka Vajra. Saya keluar masuk tiga alam rendah, sampai di alam bardo dengan leluasa. Maka saya mampu kemanapun untuk menyelamatkan insan, sam asekali tiada masalah.

Zheng : Mahaguru, saya ada pertanyaan, kenapa para dewata dan Buddha yang melindungi Mahakaruna Dharani yang biasa saya japa saat itu tidak muncul untuk menolong ?

GM : Itu adalah karena jodoh.

Zheng : Kenapa demikian ,Saya lama terbiasa menjapa Mahakaruna Dharani.

GM : Saya tahu, Anda sudah lama menekuni Mahayana, kemudian mempelajari Tantrayana, sempat belajar sebentar di Nuona JIingshe <salah satu cabang Tibetan Buddhism)

Zheng : Benar, sebentar saja.

GM : Sebenarnya Acarya Nuona (Nuona Shangshi ) sangat berjodoh dengan guru Acarya ku yang pertama. Saat Acarya Nuona berada di Xikang pernah menjadi saudara sealiran dengan Guruku Liaoming Heshang , maka banyak sekali sadhana Nyingmapa dari Liaoming Heshang yang diperoleh dari tempat Acarya Nuona, maka berdasarkan Nyingmapa , Liaoming Heshang dan Acarya Nuona, saya mengetahui banyak Pintu Dharma dari Acarya Nuona. Diwariskan oleh Liaoming Heshang kepada saya, maka saya sangat berjodoh dengan Acarya Nuona. Kemudian Acarya Nuona mewariskannya kepada Acarya Huazhang diwariskan kepada Wu Run Jiang kemudian Wurunjiang mewariskannya kepada zhimei dan Huihua maka siapakah Acarya yang Anda temui di Nuona Jingshe ?

Zheng : Zhimei dan Huihua

GM : Zhimei dan Huihua, benar kan. Maka Acarya Nuona, Liaoming Heshang dengan saya masih ada sedikit hubungan, karena masalah jodoh. Kemudian saya sendiri dapat berada di Caturarya, 28 surga dan 6 alam, di antara itu semua saya mampu datang dan pergi, di dalam batin Anda masih ada tekad, bahkan Anda mampu menjadi saksi untuk saya.

Zheng :Terima kasih Guru membuatku dapat melanjutkan hidup.

GM : Dengan demikian berikutnya segalanya bagi Anda akan sangat lancar.

Zheng : Benar ! saat itu sampai sekarang dalam hal bhavana sangat lancar.

GM : Begitu Anda keluar lewat lubang tersebut, tubuh bardo anda pada hakekatnya mampu terbang, maka Anda terbang dan dituntun oleh Sang Bodhisattva, begitu turun maka Anda siuman.

Zheng : Benar ! benar ! benar ! Demikianlah saya siuman Guru, mengenali jalan pulang , begitu kembali saya langsung siuman.

GM : Maka Anda langsung siuman

Zheng : Benar ,Demikianlah saya siuman yaitu saat terbang begitu terpikirkan rumah maka saya sadar.

GM : Beliau membuat Anda bisa melampauinya, bila tidak membuka lubang itu, maka Anda tidak kaan bisa kembali.

Zheng : Padahal itu adalah sebuah lubang yang sangat kecil.

GM : Benar . Mahaguru tertawa

Zheng : Beliau juga mengatakan kepada saya itu adalah lubang anjing. Sangat kecil sekali, hanya cukup untuk satu orang keluar.

GM : Itu adalah jalan alam manusia !

Zheng : Terima kasih Guru ! sebenarnya saat itu apakah saya akan meninggal dunia ?

GM : Tahun itu Anda seharusnya meninggal dunia, namun Anda hidup karena membuka satu lubang untuk Anda, maka Anda dapat keluar.

Zheng : Guru, sekarang saya telah hidup 10 tahun, jadi untuk selanjutnya apa yang harus saya lakukan ?

GM : Anda harus tekun membina diri, karena dengan membina diri akan menambah kebijaksanaan Anda, juga dapat menambah berkah dan pahala yang sangat penting dalam pembinaan diri, barulah bisa bertemu dengan seorang Maha Bijaksanawan pembimbing, bila dapat bertemu dengan Bijaksanawan Pembimbing, ia mengajarimu Buddha Dharma, dan Anda tekun dan disiplin membina diri, kelak pada suatu saat Anda juga tidak perlu demikian susahnya di dunia ini, karena dunia ini juga adalah satu mimpi panjang, juga bukan merupakan tempat yang bisa ditinggali sampai lama. Namun di dunia manusia ini, ada satu manfaatnya, yaitu untuk mengumpulkan bekal berkah dan pahala, bila Anda mampu mengumpulkan berkah pahala , ditambah dengan bertemu dengan Maha Bijaksanawan Pembimbing, Anda tekun membina diri, kelak Anda pasti akan merealisasikan hasilnya.

Zheng : Guru, saya cocok menempuh jalan pelatihan diri yang mana ? karena saya sering berganti-ganti metode.

GM : Sebenarnya asalkan Anda bisa menekuni satu yidam seterusnya, asalkan Anda mampu beryukta dengan yidam, pasti Anda mampu menuju Tanah Suci yidam, baik-baiklah menekuni satu sadhana, tekunilah sampai mencapai yoga, ini sudah cukup ! Asalkan mampu beryukta dengan satu sadhana, maka sadhana lainnya juga akan mencapai yukta !

Zheng : Guru, cocok kah saya bergabung di tim doa (ket: memberi pelayanan mendoakan orang sakit dan meninggal) ? Karena ada satu biksu Mahayana yang minta saya pimpin satu tim, namun saya takut kualitas saya tidak cukup, karena hari ini bertemu dengan seorang kakek berusia 90 tahun yang mengatakan bahwa kualitas saya tidak memenuhi, saat melakukan doa bisa kena sambet (chiong atau pengaruh negatif dari arwah).

GM : Jangan mengkhawatirkan hal itu !

Zheng : Kualitas saya tidak cukup, bisakah mempengaruhi ?

GM : Bila kualitasnya belum cukup, bisa demikian : Anda adalah Bodhisattva yang membangkitkan Bodhicitta, Anda ingin menjadi seorang Bodhisattva, Anda ingin membantu orang lain, meskipun Anda belum menjadi seorang Bodhisattva, namun Anda merupakan seorang Bodhisatttva yang membangkitkan Bodhicitta, dengan kata lain Anda membangkitkan hati Bodhisattva. Dalam Tantrayana di katakan asalkan Bodhicitta di bangkitkan, dalam melakukan segala sesuatu Anda berdoalah pada yidam dan Dharmapala dari yidam Anda, maka yidam Anda akan membantu Anda. Asalakan Anda membangkitkan Bodhicitta, maka yidam Anda akan membantu menanggungnya, maka hal itu tidak masalah.

Zheng : Terima kasih Dharmadesana Guru, demikianlah pertanyaan saya, terima kasih Guru.

GM : Selamat datang. Anda sekarang tinggal dimana ?

Zheng : Saya menetap di ???. Saya benar benar hanya sekali ini mengenal aliran serta ajaran Mahaguru dan tempat ibadah. Dalam masa saya belajar Buddha Dharma selama 20 tahunan, bahkan lokasi tempat ibadah Zhenfo zong pun saya tidak tahu. (Mahaguru tertawa) maaf, ini memang benar.

GM bertanya pada Acarya Lezhi : Jarak antara daerah dengan tempat ibadah di mana Anda berada dekat tidak ? Acarya Lezhi menjawab sangat dekat, dia juga tahu tempat kita disana.

Zheng : Kebetulan teman adik saya tinggal di dekat tempat ibadah Zhenfo zong.

GM : Bila Anda ada waktu bisa pergi ke Cetya Yizhi mencari Acarya lezhi bisa bertanya masalah sadhana, pilihlah satu yidam dan tekunilah dengan baik, tekunilah sampai mencapai yukta. Ada mantra, mudra dan visualisasinya, bila Anda tekuni maka akan bermanfaat, maka tidak perlu lari kesana kemari lagi.

Zheng : Beberapa tahun ini saya sangat jarang kesana kemari, hanya menekuni sadhana yang dulu telah di abhiseka oleh Guru saya yang dulu, misalnya Mahaparipurna Prayoga, satu – dua adinata, kadang juga menekuni Maha Karuna Dharani.

GM : Mahakaruna Dharani juga bagus , juga merupakan mantra Tantra, asalkan adalah mantra maka biasanya bersumber dari bagian Tantra (dalam Tripitaka). Maka Mahakaruna Dharani adalah mantra tantra, mantra ini baik sekali.

Zheng : Bila menekuninya dengan bergantian boleh.

GM : Boleh,bila Anda suka Avalokitesvara Bodhisattva, tekunilah Sadhana Yidam Avalokitesvara Lengan Empat, tekunilah dengan baik, kemudian bila telah meningkat lebih lanjut, maka Anda bisa menekuni juga sadhana Avalokitesvara Lengan Seribu, keduanya adalah sama -sama merupakan Avalokitesvara Bodhisattva.

Zheng : Ada lagi, akhir akhir ini saya ada berikrar untuk menjapa mantra Padmasambhava 1 juta kali. Saat ada seorang Dharmaraja datang ke Taiwan, ingin supaya saya berikrar dalam kehidupan saat ini sebelum meninggal dunia saya harus bisa menyelesaikan 1 juta kali mantra Padmasambhava.

GM : Itu boleh juga, untuk pelengkap saja.

Zheng : Itu sebagai pelengkap, dan Avalokitesvara Bodhisattva sebagai yang utama.

GM : Benar, Anda boleh, Avalokitesvara sebagai yang yidam utama, biasanya di nuona Jingshe yang laki laki menekuni Padmasambhava, yang perempuan menekuni yidam Green Tara, Green Tara juga adalah Avalokitesvara Bodhisattva.

Almarhum Acarya Zhimei dan Acarya Zhihua
Zheng : sejak Acarya kami Zhimei dan Zhihui parinirvana, kita tidak ada acara apa-apa lagi, sebab saya dengar penerus Guru sedang melakukan retreat, belum keluar untuk membabarkan Dharma, jadi sudah beberapa tahun ini tidak ada kegiatan.

GM : Seharusnya Acarya Zhimei dan Zhui telah mewariskan kepada beberapa siswa, karena di Taipei sampai Kaoshiong ada cetya mereka, tapi setelah sang Guru pergi, tidak ada yang mampu melanjutkan karya mereka supaya terus terwariskan, ini tidak baik. Harus ada pewaris silsilah untuk meneruskan karya Tathagata Beliau.

Zheng : Benar… sayang sekali…setelah Guru berpulang, banyak kegiatan yang berhenti, saya dengar hanya sedikit saudara se-Dharma yang dtaang puja bakti di cetya, namun tidak seperti dulu dimana semangat mereka amat besar, termasuk saya sendiri juga tidak ada waktu untuk puja bakti ke sana.

GM : Seharusnya Acarya Zhihui dan Zhimei mewariskannya kepada beberapa siswa yang mempunyai kekuatan menarik umat untuk membina tempat ibadahnya, dengan demikian aliran silsilah dapat mengalir terus.

Zheng : Setelah saya meninggalkan cetya itu , saya bersarana pada biksu dari luar negeri, yaitu Rinpoche dari Nyingmapa, namun sekarang saya bahkan tidak pernah berkeliling tempat ibadah lagi, pengalaman saya akan Buddha Dharma hanya ini saja. Saya adalah umat Buddha yang lebih ke arah tradisi, dari Mahayana ke Tantrayana.

GM : Apakah Anda kenal Acarya Hantong

Zheng :Tidak kenal. Karena setelah saya meninggalkan cetya Nuona, saya tidak lagi berkeliling tempat ibadah, karena saya juga tidak ada waktu, sebab saya ada buka dua toko, maka harus menjaganya .

GM :Karena Acarya Nuona tidak hanya mempelajari Nyingmapa, beliau juga mempelajari Kagyud, karena Gong ga Huofo bersama dengan Nuona Shangshi membabarkan Dharma di Tiongkok, maka Gongga Huofo bisa menjalin jodoh dengan insan di Tiongkok, karena Nuona Shangshi mengundang Gongga Huofo.

Zheng : Buddha Hidup Gongga menetap di Yonghe atau Zhonghe ?

GM :Itu adalah Tetua Gongga (Gongga Laoren) ,dia adalah Jiashuwen,Dia adalah siswa silsilah dari Buddha Hidup Gongga, Buddha Hidup Gongga mempunyai beberapa siswa, yang pertama adalah Jiashuwen , dia adalah Gongga Laoren yang ada di Taiwan, yang mendirikan Arama Gongga (Gongga Jingshe). Yang kedua adalah Acarya Chenjianmin yang menetap di Amerika. Yang ketiga adalah Dharmacarya Zhang deng ji , juga di Amerika, Beliau mengajar di sebuah Universitas. Ketiganya ini adalah siswa Nya yang lebih aktif dalam pembabaran Dharma, Acarya Chenjianmin sedang membabarkan Dharma, Beliau termasuk kagyud. Buddha Hidup Gongga juga kagyud, namun Beliau juga ada mempelajari Dharma Nyingmapa. Buddha Hidup Gongga mengikat jodoh dengan Tiongkok adalah karena Acarya Nuona yang mengundang Beliau datang untuk membabarkan Dharma di Tiongkok., maka barulah Beliau mewariskannya pada beberapa siswa, pada saat itu Chenjianmin adalah seorang guru, dia belajar pada Nya, yang lainnya adalah Zhangdengji yang juga pergi mennuntut ilmu di Gunung Gongga. Jiashuwen juga telah berguru pada Karmapa 16, demikianlah.
Maka mereka bisa dikatakan adalah kagyud, sedangkan kagyud dan nyingma adalah bersama, Acarya Nuona adalah kagyud juga nyingma demikian pula dengan Buddha Hidup Gongga, mereka ada menekuninya.

Zheng : Mahaguru termasuk Tantrayana garis yang mana ?

GM :Guru Saya yang pertama adalah Biksu Liaoming , Biksu Liaoming merupakan Rinpoche dalam Nyingmapa, Beliau adalah teman dari Acarya Nuona, juga merupakan teman seperguruan, maka Beliau mewariskan pada saya ajaran Nyingma, ini garis silsilah dari Biksu Liaoming.
Yang kedua adalah Acarya Sakya Zhengkong , Beliau adalah Rinpoche Dezhung (Desong Rinpoche),Beliau berada di Seattle selama 3 tahun, tahun 1982 sampai tahun 1985, Beliau di Seattle adalah Dezhung Rinpoche , Saya menyebut Nya Sajiazhengkong Shangshi , Beliau adalah Sakyapa, Beliau mewariskan Hevajra (Xi Jin Gang) pada Saya .

Kemudian adalah Karmapa ke 16 (Shiliushi Dabaofawang), yang Beliau wariskan kepada Saya adalah Abhiseka Pancadhyani Buddha (WuFo Guanding ), saat itu di New York tahun 1980.

Kemudian adalah Gelugpa yaitu Tubten Dhargye (Tudeng Daerji Shangshi ), Beliau menetap di Hongkong, sisilah Nya berasal dari Institut Buddhist Guangjue di Mongolia (Menggu Guangjue Foxueyuan), sedangkan di Mongolia sendiri ada dua Rinpoche Agung, yaitu (Zhangjia Huofo) dan Ganzhu Huofo

Ganzhu Huofo mewariskan Dharma kepada (Tudeng Nima), Tudeng Nima mewariskan kepada Tudeng Dieli,Tudeng Dieli mewariskan pada Tudeng Daerji,ialah Acarya Ku, Tudengdaerji mewariskan pada Ku, maka Saya memiliki silsilah Gelugpa.

Zheng : Guru memiliki silsilah Empat Sekte Besar !

GM :Saya memiliki silsilah Empat Sekte Besar, Nyingma, Gelug, Kagyud dan Sakyapa semua ada. Karena Saya tiga tahun di Ballard, disampingnya adalah tempat kediaman Sakya Zhengkong Shangshi, kuil Nya ada disana !

Zheng : Ballard itu di Amerika ?

GM : Benar ! Tahun 1982

Zheng : Guru di sana retreat selama 3 tahun .

GM :Benar ! Mengenai Acarya Tubten Dhargye Beliau di Hongkong, Guru Nya adalah Tudeng Dieli, ke atas lagi adalah Tudeng Nima, di atas Nya lagi adalah Ganzhu Huofo, demikianlah.

Zheng : Guru, 20 tahun lalu saat saya baru saja menekuni Buddhisme, saya bertemu dengan seorang suhu dari Mahayana, namanya Shi Mingzong ,merupakan siswa utama dari Biksu Xindao,beliau mengajari saya menjapa Mahakaruna Dharani , mengajari saya melatih diri dalam mimpi. Sebenarnya saya adalah orang yang mampu memasuki mimpi dan keluar dari mimpi dengan leluasa, saya bisa memastikan bahwa apa yang saya alami sangat jelas, saya pernah dalam 2 tahun selama 24 jam berturut turut menjapa Mahakaruna Dharani, bahkan malam hari saat tidur juga menjapa sampai pagi, ini adalah pengalaman pembinaan diri saya.

Maka saya bisa memastikan bahwa saat saat saya masuk, sangat jelas sekali saya disana, bukan khayal, saya jarang sekali menceritakan ini, maka saya benar-benar melihat keberadaan Anda, dan membuktikan bahwa Anda benar-benar berkualitas, maka saya merasa kaget, mengapa Guru saya (yang pertama) dan semua (buddha/dewa) yang biasa saya puja sehari – hari tidak ada yang datang, saat saya berada dalam kondisi kritis yang datang menolong saya justru Anda Guru ku. Maka saya benar membuktikan bahwa dalam Dharmadhatu Anda sungguh memiliki kekuatan nyata, saat itu muncul untuk menyeberangkan arwah. Banyak juga Acarya yang tidak dapat saya sangkal bahwa mereka juga berkekuatan, namun saya tidak bisa melihatnya.

GM : ini adalah jodoh !

Zheng :Dalam keadaan kritis, saya melihat Acarya Guru (GM) menampilkan kekuatan nyata, nampak kualitasnya, bicara sejujurnya, saat itu di neraka di Kota Mati Penasaran sedang membabarkan Dharma. Saya sungguh melihat Guru sedang melakukan ritual, saat itu bukan hanya sedang menyeberangkan satu orang, saat itu menyeberangkan banyak orang ! Suasana di sana (neraka) sangat menyeramkan remang-remang, temboknya sangat tinggi, rasanya tidak akan dapat lolos dari sana, rasa takut saat itu besar sekali, begitu masuk tempat itu kita akan merasa ketakutan dan kalut, namun Guru mampu keluar masuk ke sana dengan leluasa, para insan di Dharmadatu semua sangat menghormati Mahaguru.

GM : Amituofo ! Saat saya melakukan segala sesuatu , saat menjalankan laku Bodhisattva, semua bagaikan mimpi. Misalnya saya ingin pergi ke suatu tempat, dalam sekejap langsung sampai amerika, dalam sekejap sampai di Eropa, Afrika, datang dan pergi bagai mimpi. Dalam alam mimpi yang maya menjalankan laku Bodhisattva, demikianlah !
Jadi seseorang yang memiliki kualifikasi itu bukan sengaja selalu memperlihatkan cahaya dari tubuhnya supaya Anda lihat atau mempertunjukkan sesuatu, tidak selalu demikian, namun saat ada yang memasuki alam mimpi atau tiga alam rendah, semua dapat melihat Ku, bahkan di surga juga bisa melihat Ku.

Zheng : Ini menjadi tanda tanya bagi saya, Guru, di dunia ini banyak sekali Biksu, banyak sekali Sangha Agung, kenapa orang-orang tersebut tidak muncul (saat saya kritis) kenapa hanya Mahaguru yang muncul ? Ini tanda tanya bagi saya, maaf jika pertanyaan saya terkesan kekanak-kanakan, begitu banyak Biksu Agung, latihannya juga sangat baik, saya tidak menyebut nama, mungkin juga banyak yang mengatakan kemampuan penyeberangan arwahnya sangat kuat, kualitasnya tinggi dan lain sebagainya. Namun orang yang benar-benar memasuki Dharmadatu dan yang sedang bekerja, orang yang benar-benar memiliki kemampuan, siapakah yang mampu membuktikannya ?

Guru, hanya orang yang pernah pergi ke alam itu dan yang memiliki pengalaman hidup dan mati, ataupun yang memiliki keberhasilan samadhi, ataupun tubuh bardo, ataupun orang yang memiliki realisasi Dharmadhatu, barulah bisa membuktikan Anda.

GM :Benar…sebenarnya banyak sekali Bodhisattva yang sedang menjalankan karya Bodhisattva, hanya saja Anda berjodoh dengan Saya. Sepuluh tahun kemudian Anda berjodoh untuk bertemu Saya untuk memberikan kesaksian bahwa Mahaguru tak berdusta, ini perlu beberapa orang yang memberikan kesaksian bahwa Mahaguru adalah sejati, maka Saya menolong beberapa orang supaya bisa membuktikan. Sebenarnya orang yang sudah Saya selamatkan banyak, namun ada sebagian berjodoh dengan Saya maka Saya menolongnya, ada sebagian yang tidak begitu berjodoh namun karena kita membangkitkan maitri karuna, maka kita harus menolong. Tidak meninggalkan satu insan pun berarti semua harus ditolong, namun yang berjodoh baru bisa memberikan kesaksian. Saling membuktikan, bahwa kita pernah saling berjumpa di neraka, membimbing Anda untuk kembali ke alam manusia, kemudian Anda membantu saya untuk bersaksi, terima kasih Anda sudah bersedia jauh-jauh datang kemari.

Zheng : Tidak…. Justru terima kasih pada Mahaguru yang telah memberikan kesempatan ini. Guru, menurut pengetahuan saya akan Buddha Dharma, bila kita tidak bisa membuktikannya sendiri namun sembarangan bicara , ini adalah dosa yang sangat berat. Tiap kata yang saya lontarkan harus ada tanggung jawabnya, kata-kata yang hari ini saya ucapkan adalah apa yang tersimpan dalam hati selama 10 tahun ini, saya memastikan bahwa Mahaguru di alam Dharmadhatu adalah terbukti, memiliki kekuatan dan kemampuan penyeberangan arwah, ini telah saya buktikan secara langsung !
Karena teman -teman yang mengenal saya, orang yang tahu perjalanan saya dalam menekuni Buddhisme, semua tahu bahwa sebelumnya saya sama sekali tidak ada hubungan dengan aliran kalian, belum pernah bersarana, juga tidak pernah masuk ke tempat ibadah kalian.
Juga bukannya karena saya membuka toko benda-benda Buddhisme maka berkata demi bisnis ataupun supaya umat Buddha yang lain menyerang namun saya harus tampil bicara, karena ini nyata!
Guru , Acarya Lu adalah benar benar sejati dan berkualitas, ini adalah kenyataan , ini adalah kata hati saya, supaya orang-orang itu menyingkirkan batin yang membeda bedakan, karena biasanya orang telah masuk dalam sektenya sendiri, atau memiliki organisasi bahkan gunung, maka sifatnya yang mebeda bedakan jadi semakin berat, kemudian berusaha menyingkirkan yang lain, ini tidak benar, karena Dharmadhatu adalah sama rata, tiada membedakan. Ini adalah hasil pengamatan saya (akan hubungan antar sekte), janganlah terlalu mengkotak kotakkan. Ini adalah apa yang saya peroleh selama ini dalam mepelajari Buddha Dharma, pengalaman langsung, saya harus berterima kasih pada Guru, semoga Engkau menetap di dunia ini lebih lama, melanjutkan karya penyelamatan, memutar roda Dharma !

GM :Terima kasih ! Setiap hari saya melimpahkan jasa berdoa, siapapun yang berjodoh dengan Saya, supaya yang telah meninggal dunia dijemput menuju Sukhavatiloka ; Asalkan berjodoh dengan Saya, dan dia memiliki tekad, semoga dia bisa menyempurnakan dan mencapai tekadnya ; Demikianlah setiap hari saya berdoa melimpahkan jasa.

Zheng :Terima kasih Guru, saya berhutang budi .

GM :Amituofo: Kemudian Mahaguru berwelas asih memberikan beberapa buku Mahaguru kepada Zhengyuhua Shijie dan adik nya. Serta mempersilahkan mereka untuk datang ke vihara bila ada waktu luang.

Leave a comment »

SURGA TANAH SUCI BUDDHA PADMASAMBHAVA

TANAH SUCI UDDIYANA

Buddha Liansheng pernah mengatakan :

“Adinata yang berasal dari gabungan beberapa Adinata adalah memiliki Dharmabala yang sangat besar.”

Guru Leluhur kita, Padmasambhava adalah manifestasi tubuh Sakyamuni Buddha, ucapan Amitabha dan batin Avalokitesvara Bodhisattva. Dari sini kita bisa tahu betapa luas pahala dan keagungan Tanah Suci  Buddha Padmasambhava.

Padmasambhava North West Uddiyana Pure Land

Tanah suci Padmasambhava adalah Tanah Suci Uddiyana, namun bukan menunjuk pada Negeri di India Kuno, hanya saja Padmasambhava memang memilih terlahir dari padma di danau Dhanakosha di dalam wilayah Negeri Uddiyana, dan juga Beliau di bawa oleh Raja Indraboddhi ke Istana Uddiyana, diangkat sebagai putera mahkota, maka orang kemudian menyebut Acarya Uddiyana sebagai Padmaguru, oleh karena itulah maka Tanah Suci Nya dinamakan Tanah Suci Uddiyana. (Wujin Chatu)

Perbedaan antara Tanah Suci Uddiyana dengan Tanah Suci Buddha yang lain adalah dalam hal letaknya, Tanah Suci Uddiyanna berada di Jambudvipa ini. (secara astral)

Lima Tempat Suci di Jambudvipa adalah :

1.  Yang di tengah, Boddhgaya tempat Sakyamuni Buddha mencapai ke Buddha an.

2.  Wutaishan Tanah Suci Manjusri Boddhisattva di sebelah Timur.

3.  Gunung Potaloka di Selatan tempat Avalokitesvara Bodhisattva.

4.  Tanah Suci Uddiyanna Sebelah Barat tempat Padmasambhava Bodhisattva.

5.  Sebelah Utara, Shambala tempat Raja Fayinsheng.

Yang pertama merupakan Tempat Suci yang dihormati bersama oleh ketiga Yana, (Theravada, Mahayana dan Vajrayana) ; Tempat yang kedua merupakan Tempat Suci bagi Mahayana dan Vajrayana. Yang dua terakhir adalah Tempat Suci Avenika bagi Vajrayana. Ketiga tempat yang pertama adalah tempat yang dibuat oleh manusia, bisa dibuktikan lewat sejarah. Namun dua tempat yang terakhir adalah tempat yang tidak bisa dituju oleh manusia awam. Kecuali tubuh dan batin telah mencapai tingkatan suci tertentu.

Shambala berada di tengah Himalaya, merupakan Tempat Suci Kalacakra, para sadhaka kalacakra akan terlahir di Tanah Suci tersebut, sedangkan Tanah Suci Uddiyanna adalah Tempat Suci Padmasambhava.

Menurut catatan kitab, Padmasambhava telah menjelaskan kondisi tempat tersebut. Saat Padmasambhava telah menyempurnakan pengajaran di Tibet, Beliau mengamati masa depan para insan di Jambudvipa, Nampak bahwa di sebelah Barat Daya ada Negeri Raksasa, bila tidak ditaklukkan , kelak akan mencelakai insane di Jambudvipa.

Kemudian Padmasambhava menuju ke negeri raksasa, mengubah kesadaran Raja kaum raksasa kembali ke Dharmadhatu, kemudian Padmasambhava memasuki tubuhnya, dengan memakai tubuh raja raksasa Beliau menaklukkan rakyat raksasa supaya menerima Dharma, dan menggunakan abhijna Beliau mengubah negeri tersebut menjadi Tanah Suci, yaitu Tanah Suci Uddiyanna. Sedangkan rakyat raksasa yang ditaklukkan menjadi para daka dan dakini.

Tanah Suci Uddiyana berada di sebelah Barat Laut Boddhgaya, di laut ada sebuah pulau, pulau ini pada awalnya adalah tempat tinggal para raksasa kanibal, namun juga merupakan tempat yang memperoleh adhistana Buddha Tiga Masa. Kenapa demikian ? Karena pada saat awal munculnya Tantra adalah untuk menaklukkan Raja Mara Maha Bala, setelah tertaklukkan , tubuhnya terbelah menjadi delapan bagian, jatuh ke delapan tempat, dan di adhistana dan diubah menjadi delapan tempat berkembangnya Tantrayana. Oleh karena nidana yang sedemikian unggulnya, maka dikatakan memperoleh adhistana Buddha Tiga Masa menjadi Tanah Suci Guru Padma. Tanah Suci Uddiyana ini juga selalu memperoleh adhistana dari Bunda Vajravarahi , oleh karena itu semua Bunda Dakini berkumpul di tempat ini. Suara Mantra Tantra memenuhi setiap sudut Tanah Suci ini, siapapun yang sampai kesini akan mencapai Boddhi.

Di tengah Tanah Suci Uddiyana terdapat sebuah gunung bernama Gunung Manggala Berwarna Tembaga, atau disebut juga Gunung Pahala Berwarna Tembaga, bentuk gunung ini seperti jantung. Bagian bawah gunung menembus ke Negeri Dewa Naga Bumi. Pinggang gunung adalah Tanah Suci Daka dan Dakini, sedangkan puncak gunung mencapai Surga Brahma. Raja Gunung Manggala ini sama dengan Gunung Sumeru, terbentuk dari berbagai permata. Permukaan timurnya adalah kristal, sebelah selatan adalah lazuardi, sebelah barat adalah batu mustika merah, sebelah utara adalah Raja Permata Biru. Di tengah gunung ada sebuah istana yang besar, merupakan istana Padmasambhava. Terbuat dari empat macam ratna , bercahaya, tiada luar dan dalam, melampaui keterbatasan ukuran, oleh karena itulah tiada besar dan kecil. Yang ada di sana adalah tingkatan Buddha, tidak akan bisa dipahami oleh pikiran orang awam. Sekeliling , atas dan bawah istana ini terbuat dari berbagai mustika, di sebelah luar terdapat serambi, benteng, tangga dan lainnya yang terbuat dari permata. Bahkan di keempat sisinya memiliki warna yang berbeda, timur warna biru, merupakan karya tolak bala (saantika) ; Sebelah Selatan warna kuning, simbul pemberkahan (paustika) ; Barat warna merah, simbul kerukunan dan kasih saying (vasikarana) ; Utara warna hijau bermakna penaklukkan (abhicaruka) ; Di permukaan benteng di gantungkan jala mutiara, di setiap persimpangan jala digantungkan lonceng. Di keempat pintu di empat sisinya terdapat gapura dengan dekorasi menakjubkan, semua terbuat dari permata yang sangat anggun. Di empat penjuru halaman istana terdapat deretan Pohon Pengabul Kehendak , kolam amrta, air kolam dengan alamiah selalu berbuih. Diberbagai penjuru angkasanya terdapat sinar merah seperti awan, merupakan sinar padma. Maka istana ini dinamakan Istana Sinar Padma Tanpa Batas.

Kenapa dikatakan cahaya yang memenuhi istana adalah cahaya Padma ?

Kita lihat penjelasan dalam Amitayus Sutra :

Di tempat yang terbuat dari saptaratna ada teratai padma, padma tersebut mempunyai 84000 kelopak, di tiap kelopaknya terdapat 84000 nadi, bersinar bagaikan warna dari berabagai mustika.

Tiap nadinya memancarkan 84000 jenis cahaya, di antara tiap nadinya diperanggun oleh berbagai mutiara mani. Tiap mutiara memancarkan seribu spektrum cahaya, sinar kelopak dan sinar mutiara saling bersilangan di angkasa membentuk seperti payung ratna, memenuhi Tanah Suci Sukhavati.

Penjelasan di atas adalah detail dari cahaya Padma di Tanah Suci Uddiyana, terlebih dalam Amitayus Sutra disebutkan bahwa cahaya Padma membentuk payung ratna, sedangkan di Tanah Suci Padmasambhava, cahaya Padma memenuhi segala penjuru bagaikan awan. Maka ini menjelaskan fenomena yang sama.

Tanah Suci yang tak terperikan ini adalah Tempat Suci yang sangat istimewa di dunia manusia (ket : Seperti Sambhala, berada di dunia manusia namun secara astral) , kekuatan adhistananya juga tak terperikan. Barangsiapa merenungkannya akan memperoleh adhistana yang istimewa yang akan membangkitkan Ketenangan Mahasuka.

Di dalam Istana Cahaya Padma Tanpa Batas, di tengahnya terdapat padma yang menyimbulkan tersucikannya segala nafsu keserakahan, di atas padma terdapat bantalan segi delapan matahari dan rembulan yang terbentuk dari berbagai ratna mustika. Di atas bantalan matahari dan rembulan adalah Nirmanakaya alamiah Para Buddha, yaitu Padmasambhava.

(Pujian pada Kaya (tubuh ) Rahasya Padmasambhava di Uddiyana Pureland)

Warna tubuh Padmasambhava, ekspresi Nya, mudra, jubah  dan Dharmayudham yang dipegang, semua mengikuti apa yang ditampilkan Nya. Beliau bercahaya bagaikan ribuan matahari. Tubuh Nya lebih indah dan lebih gagah daripada Gunung Agung yang Menakjubkan.  Kedua mata Nya bagaikan matahari dan rembulan, kerupawanan Nya sungguh  tak terperikan.

(Pujian pada Vak (ucapan) rahasya Padmasambhava di Uddiyana Pureland)

Suara Padmasambhava sungguh merdu dan lantang bagaikan ribuan naga yang memuntahkan awan surgawi, membabarkan sadhana mantra rahasya yang mendalam.

(Pujian pada Citta – pikiran Rahasya Padmasambhava di Uddiyana Pureland)

Batin Padmasambhava sangat luas dan mendalam, bagaikan angkasa. Dengan mahakaruna menampilkan niramankaya yang tak terhingga memenuhi Dharmadhatu, kecepatannya dalam menyelamatkan insan bagaikan sambaran kilat. Senantiasa sama rata dan memperhatikan para insan dalam mengajar.

sekitar Guru Padma, ada Dharmapala manifestasi dari Panca Dhyani Buddha. Mereka semua berdiri di atas tubuh mara penghalang di panggung teratai. Di empat sisi Padmasana Guru Padma ada empat Padmasana mengelilingi, di atasnya berdiri empat Bagian Dakini, mereka semua mengenakan hiasan kuburan (seperti mahkota lima tengkorak, kalung dari tulang, gaun kulit macan dan kalung ular), semua berdiri sambil menari penuh suka cita.

Di sisi tiap gerbang bagian luar Istana Cahaya Padma Tanpa Batas ada Para Yogi Mantra , Para Yogini, Dewa dan Dewi, memenuhi seluruh penjuru bagaikan awan, mereka memberikan persembahan dalam dan luar kepada Guru Padma.

Di atas panggung pujana di Istana juga ada banyak sekali para dewi yang membawa berbagai persembahan istimewa dari dunia, dengan awan persembahan universal memberikan pujana pada Tathagata.

source : Grand Master Book – The Key of Padmasambhava yoga

Padmasambhava’s Vows

Ikrar Nya adalah :

* Menjalankan sila

* Tekun membina diri

* Membangkitkan Bodhicitta

* Mengutamakan menolong orang lain

* Tumpukan berkah dan abhijna

* Menyelamatkan insan tanpa batas.

Harus memiliki ketekunan dan kedisiplinan bersadhana dan membina diri, maka disebut mengutamakan pembinaan diri.

Dan para insan yang diselamatkan paling banyak, maka adalah mengutamakan menyelamatkan insan.

Abhijna Nya paling besar, maka adalah tumpukan berkah dan abhijna.

Ikrar Nya tanpa batas, maka dengan demikian adalah menyelamatkan insan tanpa batas.

Siswa yang memiliki tekad agung dan keteguhan dalam kebajikan dapat menekuni Yoga Padmasambhava, merupakan Guru Agung pewaris Dharma, penjelmaan Nya dari masa ke masa, selamanya tak akan berhenti, mengajar insan supaya mencapai Kebuddhaan. Sedangkan Liansheng Huofo adalah salah satu yang menerima pengajaran Nya.

Translated by Lianhua Shian

Leave a comment »

PAHALA MENJAPA MANTERA PADMASAMBHAVA

PAHALA MANTRA PADMASAMBHAVA

(Dari kitab Rahasia ajaran padmasambhava yang disimpan oleh Yeshe Tosgyal di dalam gua) Yang baru ditemukan setelah tersimpan ratusan tahun.

Mantera inti Yang Arya Padmasambhava penyukses segala Karman

“Om Ah Hum – Biezha – Gulu- Beima – Xidi- Hum- Xie”

Bersarana pada Mulacarya, Yidam dan Dakini.

Dakini Yeshe Tsogyal bertanya :

“Aku seorang anak gadis, nama Ku Yeshe Tsogyal, kini mempersembahkan mahapujana pada Mandala Mahaguru, pujana luar, dalam dan rahasia. Kemudian demikian mengundang : Maharya Padmasambhava , Aku dan para rakyat Tibet, mohon anugerah perlindungan Mu yang tanpa batas dan pertolongan Mu, pada kehidupan kali ini dan seterusnya yang akan datang. Bagaikan Yang Arya yang telah Sadar bahwa masa lampau tiada orang kuno, masa mendatang tiada yang datang. (tiada siapapun yang datang dan pergi) ; Walaupun Aku adalah kaum wanita, namun tak diragukan lagi pasti memperoleh anugerah Tata Ritual Yang Arya yang sangat berharga bagaikan amrta.”

“Dan Ku lihat para makhluk di masa jauh yang akan datang, batinnya lemah, kebajikan akan cepat berubah menjadi kebencian, tidak mampu tinggal dalam ketenangan dan kesabaran, penuh dengan kekacauan. Dengan berkedok Dharma Yang Suci mempertahankan pandangan salah ; Memfitnah ajaran Suci nan menakjubkan dari Mantra Rahasia. Makhluk seperti itu adalah sakit dan miskin (dalam Dharma), terancam oleh ketakutan akan senjata dan peperangan, ketiganya merupakan malapetaka besar yang terus subur dan bertambah, dan penderitaan yang dahsyat akan datang bersamaan. Saat itu rakyat Tibet akan dirundung derita.”

“Mahaguru! demi mengentaskan dari berbagai derita ini, telah banyak Dharmadesana upaya kausalya. Karena segala tata penekunan dari makhluk yg akan datang tidak sempurna dan tidak lengkap. Banyak kehancuran , semakin haus kekuasaan, saling mencelakai. Segala macam pujana akan sulit dilengkapi dengan sempurna. Sungguh sulit menghindari hal demikian di masa penuh kejahatan! ”

“Mahaguru! Apakah pahala yg dihasilkan bila makhluk yang akan datang, mampu berdasarkan tata cara dari Mahaguru yang dinamakan Mantratantra dari Vajracarya? makhluk yang berakar rendah mohon dijelaskan sehingga memiliki pengertian mendalam.”

Saat itu MahaguruPadmasambhava ber Dharmadesana :

“ Wahai anak gadis yang memiliki sraddha, seperti yang telah Kau katakan, adalah demi menolong para makhluk yang dirundung kejahatan Aku terlahir untuk membabarkan berbagai macam ajaran Dharma! Aku punya 18 gudang garbha, yaitu bhumigarbha, tirthagarbha, akasagarbha dan lain lain, tempat dimana mengandung ajaran tak terhingga dan rahasia. Yang diwariskan pada para makhluk dimasa kejahatan, yang memiliki kebajikan dan sebab sebab mujur, namun Pintu Dharma ini sulit untuk mencapai sempurnanya. ”

“Bila ada makhluk yang menjaga samaya dan menjapa mantra di tempat suci, 24 lokasi, atau di vihara, desa, gunung, tepi danau, atau tempat hunian dewa, setan dan mara, tempat tinggi maupun dataran rendah. Ataupun bila biksu yang ber sila, bahkan umat awam dan gadis yang bajik, yang bermoral, memiliki ketulusan, rajin, pandangan benar dalam Bodhi, dapat melafalkan inti Mantra Tantra Vajracarya, sampai genap ratusan, ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu, jutaan, puluhan juta atau sesuai kemampuan, pahala yang dihasilkan sangat tak terbayangkan. Semua macam malapetaka dan bencana di sepuluh penjuru semesta, seperti penyakit, kemiskinan, peperangan, penindasan bala tentara jahat, kelaparan, kekacauan masyarakat, teror, kebengisan dan lain sebagainya akan sirna. Semua daerah, ternak akan terpelihara dengan tenang, panen melimpah, cuaca baik dan segala kemujuran ini akan tiba. Bagi yang berakar tinggi, dalam hidup kali ini dan akan datang, Aku akan datang dalam mimpi Nya menyampaikan ajaran. Insan yang demikian akan berangsur menyempurnakan semua jalan dan bhumi. Dengan kesucian tubuh, wanita dan pria penekun mantra, pasti memasuki mandala terunggul!” “Bila setiap hari dapat menjapa ratusan kali tanpa berhenti, maka ia akan memperoleh makanan dan minuman melimpah, harta dan kekayaan. Bila ada makhluk menjapanya genap ribuan kali, atau puluhan ribu kali, atau lebih, ia akan memperoleh adhistana yang besar, ini pasti dan tidak di ragukan lagi! Bila menjapanya genap 100ribu kali atau 10 juta kali atau lebih, ia akan mempunyai kekuatan di Triloka, dewa dan mara akan menjadi pembantunya, keempat karman akan berhasil tanpa halangan. Kebahagiaan yang didapat dari pahala adalah tak terhingga. Bila ada yg menjapa genap 30.000.000 kali atau 70 juta, Para Buddha tiga masa akan senatiasa bersama nya. Ia dan Aku tiada bedanya. Para dewata di surga, yaksa, raksasa, Dewa Gunung, semua akan menuruti perintahnya, dan membantu menyukseskan pekerjaannya.” “Bagi umat berakar baik, kehidupan kali ini juga akan mencapai keberhasilan sinar pelangi, bagi yang berakar sedang, saat ajalnya akan merealisasikan cahaya suci jati diri. Bagi yang berakar rendah, akan melihat rupa Ku dan memperoleh pembebasan dari tumimbal lahir, terlahir di mandala vijaya.”

Dakini Yeshe Tsogyal kembali mengucapkan :

“Wahai Mahaguru! Kau menganugerahkan pada semua makhluk kebajikan dan manfaat tak terhingga, sungguh besar budi jasa Mu. Demi manfaat makhluk yang akan datang, mohon babarkanlah Aksara rahasya Mantra Padma Guru Rinpoche yang memiliki pahala dan manfaat tak terhingga.”

Kemudian Mahaguru Padmasambhava membabarkan maknanya :

“Wahai gadis yang memiliki keyakinan kokoh, apa yang disebut dengan Mantra Vajracarya, bukan hanya berarti Nama Ku (Namo Guru Padmasambhava/Namo Lien Hua sen Ta Se)) saja, namun mengandung Para Adinata Suci, 4 bagian tantra, 9 yana, 84.000 Pintu Dharma, serta Tathagatagarbha. Mantra ini sungguh sempurna, mengandung intisari hati Buddha tiga masa, Para Guru, Adinata, Dakini dan Dharmapala”

“Sebarkanlah dan jelaskanlah supaya para insan mendengarnya baik baik, menjapakannya, menuliskan mantranya, supaya para makhluk yang akan datang memperoleh ajaran pembebasan”.

Ratna mudra, Rahasia mudra, mudra Penyerahan Pesan.

Dalam Riwayat Padmasambhava tercatat :

“Saat jodoh Padmasambhava dengan tanah Tibet telah habis, Beliau menuju negeri raksasa untuk memberikan pengajaran. Di hadapan Raja Tibet dan para siswa,

Beliau terbang melayang dan mengatakan :

“Aku tidak datang juga tidak pergi, Aku akan hadir dihadapan yang memiliki keyakinan akan Ku. Tiap bulan tanggal 10, Aku akan datang langsung menengok para siswa.”

Dalam Tantrakabum Pewarisan Ucapan : “Tiap bulan tanggal sepuluh, bermanifestasi muncul di berbagai benua, Aku kan menganugerahkan siddhi yang terunggul, bila seumur hidup menekuni Sadhana Guru Rinpoche, tiap saat membina diri, pasti masuk pada Tanah Suci Uddiyana di hati Ku.” Naja Gordi Puntsog : Bila mengharap kebahagiaan bagi Tibet, pada tanggal 10,

Padmasambhava bermanifestasi, saat itu yakinlah pada Ku.

“Raja Tibet dan para rakyat, Aku akan melakukan perjalanan menuju Negeri Raksasa, setiap tanggal 10, Aku pasti datang memenuhi tekad Ku, kata-kata Padmasambhava bukan kebohongan, patahkanlah keraguanmu, barangsiapa bisa meyakini ini, tiap tanggal 10 melakukan pengundangan dan bertekun dalam pembinaan, tak akan terjerumus dalam tumimbal lahir, berlindunglah pada Ku dengan tulus.”

Kitab Sedru Tingba tercatat bahwa barang siapa dalam penanggalan imlek tanggal 10 bisa melakukan ritual Padmasambhava, maka Beliau akan melindungi bagaikan seorang Ibu melindungi anak Nya.

KEISTIMEWAAN TANGGAL 10 DALAM SETIAP BULAN Padmasambhava 8 Forms Days

Guru Orgyen Dorje Chang – Guru Uddiyana Vajradhara Padmavajra

Tanggal 10 Bulan 7

Pada tanggal 10 bulan 7, Yang Arya terlahir dari padma di danau Dhanakosa India, kelahiran Nya penuh kemujijatan, dari langit turun amrta memandikan tubuh Nya, semua yang melihatnya pasti bersujud, para Dewa Naga dan makhluk air datang bersujud. Padmasambhava mewariskan Dharma pada Dewi Danau tersebut, saat itu nama Yang Arya adalah Padmavajra, bila sadhaka menekuni Sadhana Padmasambhava pada hari ini, akan melenyapkan penyakit dan kesulitan, memperoleh panjang usia dan kuasa, abhijna, berjumpa dengan Padmasambhava dan merealisasikan tubuh Padmasambhava, akhir hayat akan terlahir di Tanah Suci Padmasambhava. Yang memohon pencapaian ke Buddha an pasti akan memperolehnya, semua permohonan tiada yang tak terpenuhi.

Guru Pema Gyalpo Padmaraja

Tanggal 10 Bulan 1

Pada tanggal 10 bulan 1, Padmsambhava dibawa oleh Raja Indrabodhi dari danau Dhanakosa menjadi Pangeran Uddiyana, saat itu Padmasambhava memiliki Tujuh Mestika Kerajaan,  saat itu nama Beliau adalah Guru Pema Gyalpo (Padmaraja), bila sadhaka pada hari ini dapat menekuni Sadhana Padmsambhava, maka akan memperoleh kedudukan , kuasa, memiliki wibawa, dihormati dan dipatuhi oleh para dewa, mara, manusia dan makhluk bukan manusia. Menyingkirkan penyakit kelima unusur, memenuhi semua harapan

Leave a comment »