Archive for Desember, 2009

Pentingnya Sadhana Anasrava (stop kebocoran)

Saya Mementingkan “Sadhana Anasrava” (Bebas dari Kebocoran)

Di dalam Sutra “Hevajra”, kita mudah sekali memahami:

Prathama-mudita – kebahagiaan awal.

Uttara-mudita – kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan sebelumnya.

Apagata-mudita — kebahagiaan tak bercabang.

Sahaja-mudita — kebahagiaan final.

Juga mengandung arti:

Prathama-mudita — kondisi menengah.

Uttara-mudita — tumimbal lahir.

Apagata-mudita — nirvana.

Sahaja-mudita — bukan tumimbal lahir,

bukan nirvana, juga bukan menengah. (Pengertian sahaja-mudita, bukan kemudahan, bukan kebijaksanaan, tidak dapat diperoleh dari orang lain, tidak terungkapkan, nikmat dan luas, dengan kata lain pemandangan setempat, sepenuhnya merupakan kondisi “anupada” (tiada kelahiran), tak terungkapkan pada orang lain, juga tak terlukiskan) Inilah samyaksambodhi dari “Hevajra”.

Saya boleh memberitahu Anda seperti ini,

Anda harus mulai dari “prathama-mudita”, sampai “sahaja-mudita”.

Lalu dari “sahaja-mudita” berbalik ke “prathama-mudita”,

jika tanpa “keberhasilan anasrava”, bicara tentang catur-mudita dan catur-sunya, bisa menjadi bahan tertawaan orang, dusta sepenuhnya. Singkat kata: “Tidak sanggup!” Jika tanpa “keberhasilan anasrava”, seseorang sama sekali tidak akan mencapai “prathama-mudita” dan “sahaja-mudita”. Saat “uttara-mudita”, sekali bindu bocor, maka terkuras habis, ibarat bola kempes atau mayat berjalan yang terkulai tak berdaya. (usus besar yang tidak dimasuki nasi ) Tidak hanya demikian.

Seseorang ingin menekuni “api tummo”, “api tummo”

justru mengandalkan “bradha kumbha prana”, serta “pernafasan menyeluruh”, yang terpenting adalah “bindu material” adalah sumbu kayu yang terpenting. Ibarat menyulut api. Harus ada kayu bakar. Harus ada bahan penyulut api. Harus ada angin. (prana) Orang yang sering kebocoran bindu, hawa vitalnya sama sekali tidak mencukupi, kayu bakar yang paling mendasar tidak ada, juga tidak ada bahan penyulut api, juga tidak ada prana yang mencukupi, bagaimana menyulut “api tummo”? “Api tummo” harus mantap. “Api tummo” harus meningkat. “Api tummo” harus terang dan panas. Prana harus mencukupi, bindu tidak bocor, semangat harus membara-bara, itu mutlak. Orang yang sering kebocoran bindu, pasti rugi ketiga hal ini, lantas bagaimana ia mencapai keberhasilan “api tummo”.

Saya melihat banyak buddha hidup Tibet (rinpoche), tak disangka melahirkan anak di mana-mana. Apa tidak salah? Apakah buddha hidup-buddha hidup Tibet (rinpoche) ini telah mencapai keberhasilan “anasrava”? Apakah telah mencapai keberhasilan “api tummo”? Apakah telah mencapai keberhasilan “sadhana bindu”? Terkesan seperti sebuah lelucon besar. Bagaimana mereka menyucikan diri? Mereka “bocor” parah, bagaimana bisa meraih: Pencapaian “mahasukha”. Pencapaian “penerangan”. Pencapaian “samyaksambodhi”. “Hevajra” harus menjadikan keberhasilan “anasrava” sebagai landasan, tanpa keberhasilan “anasrava”, penekunan berikutnya tidak ada artinya sama sekali.

Saya merasa penekunan “Hevajra”, enam belas jenis sunyata, menghancurkan empat mara, delapan pembebasan, kebersihan perbuatan-upacan-pikiran, tentu berdiri di atas keberhasilan “anasrava”. Untuk mencapai kesucian, mau tak mau harus menekuni “sadhana anasrava”, jadi, saya mementingkan keberhasilan “anasrava”.

from gm. book 201

Leave a comment »

Melindungi diri dari kebocoran bindu


Menurut ajaran “Lam Drey”, adalah suatu kesalahan besar bila sadhaka mengalami kebocoran “bindu”(mani)

Apalagi sepatah kalimat di dalam “Sutra Kalachakra”, yang paling mengejutkan adalah: “Kebocoran adalah penyebab kemunduran.”

Sebenarnya kebocoran dapat dibagi menjadi berbagai kondisi:

1. Kebocoran di tengah melimpahnya kenikmatan.

2. Kebocoran di tengah mimpi kebiasaan buruk mara setan.

3. Kebocoran di tengah gangguan penyakit pada malam hari.

4. Kebocoran di tengah keserakahan berhubungan dengan pasangan.

5. Kebocoran di tengah diet yang tidak teratur.

6. Kebocoran di tengah perilaku yang tidak layak.

Saya akan jelaskan keenam poin di atas sebagai berikut:

“Kebocoran di tengah kelimpahan kenikmatan” —

setelah kekuatan bersadhana mencukupi, bindu pun meningkat, namun, ketika berkelimpahan, ia akan mengalir keluar dengan sendirinya.

Cara perlindungannya adalah “Modifikasi Enam Gaya”, “寂忿語導引“, dan “Aksara Hum dengan Kekuatan Istimewa”.

Menggunakan “Mudra Pembebasan Singa” juga boleh.

Pokoknya, bindu yang berkelimpahan, “dipencar” ke nadi-nadi.

“Kebocoran di tengah mimpi kebiasaan buruk mara setan” — kebocoran jenis ini paling mudah terjadi pada diri sadhaka, alias “bhiksu ngompol” atau “menggambar peta”, sehingga seprai dan celana dalam pun basah dan lengket, bangun tengah malam untuk cuci celana, sungguh memalukan!

Cara perlindungannya adalah “Sadhana Tidur Bersinar”.

1. Ambil tali berwarna hitam, ikat 21 simpul, masing-masing dijapa mantra yidam 108 kali, lalu ikat di pinggang.

Atau

2. Ambil benang pancawarna yang dipilin oleh bocah perempuan, ikat 3 simpul, saat senja, japa mantra masing-masing 1080 kali, ikat di pinggang.
Mantra berbunyi:

Om. Muzha. Dala Dsala. Bianda. Mixitadie. Suoha.”

Dengan demikian dapat dilindungi.

“Kebocoran di tengah gangguan penyakit pada malam hari” – kebocoran ini dialami oleh sadhaka yang menderita sakit, ia mengalami kebocoran bindu karena gangguan makhluk halus.

Cara perlindungannya: “simabandhana”.

“Simabandhana” makin ketat makin bagus, simabandhana terdiri dari kanopi Vajra, fondasi Vajra, tembok Vajra, dan api Vajra.

Lebih lanjut, serap makanan yang basah dan gatal, tutup bagian kemaluan dan pinggang dengan kulit dan bulu hewan liar.

Pasti bisa melindunginya.

“Kebocoran di tengah keserakahan berhubungan dengan pasangan” — ketika melakukan Sadhana Yab Yum dengan pasangan, pasangan bergerak dengan hebatnya, memperlihatkan berbagai gerakan mempesona. Saat ini, sadhaka segera melakukan perlindungan dengan “Modifikasi Enam Gaya”, itu yang terpenting.

Lebih lanjut, ambil bunga dan buah yang mekar sepenuhnya, haluskan menjadi bubuk, lalu makan pada saat perut kosong, bisa melindungi.

Lebih lanjut, segera berdiri terbalik, visualisasi yidam, maka bisa segera berhenti.

Kebahagiaan tertinggi dari pasangan dan pasangan memperlihatkan berbagai pesona, paling mudah membuat sadhaka kehilangan perlindungan, sadhaka segera “visualisasi sunya”, japa mantra:

Om. A li heng da qie cha zhu. Qie cha zhu.”

“Kebocoran di tengah diet yang tidak teratur” dan “kebocoran di tengah perilaku yang tidak layak” ada sangkut pautnya dengan keempat poin sebelumnya, sadhaka tentu harus memperhatikan keseimbangan diet dan perilaku yang layak.

Cara perlindungannya tidak istimewa, secara garis besar hampir sama dengan keempat cara perlindungan sebelumnya, semua boleh digunakan.

“Modifikasi Enam Gaya.”

“Sadhana Tidur Bersinar.”

“Mudra Pembebasan Singa.”

“Simabandhana.”

“Metode Mengikat Tali.”

“Japa mantra.” dan lain-lain.

Jika ada yang tidak dimengerti, sebaiknya meminta petunjuk dari Vajracarya sejati.

from gm. book 201

Leave a comment »

Menyingkirkan Rintangan dalam Bersadhana

Banyak Tantrika, setelah menerima abhiseka Sadhana “Hevajra” dan “Pancavajra” di tempat Acarya (Guru). Setiap hari menekuni “empat kali sadhana” berdasarkan “Kye-rim atau Tahap Permulaan”. Namun, setelah menekuni sebulan, setahun, atau empat tahun, sepuluh tahun, tak disangka bahkan seberkas bayangan kontak yoga pun tidak ada, tidak merasakan pahala apapun. Ini berarti “sebab” telah ada, namun, dengan adanya “rintangan” menandakan belum “berjodoh”, makanya tidak dapat membuahkan hasil.

Ada 6 jenis rintangan yang saya kenali:

1. Melanggar sila — melanggar Sila Samaya.

2. Setan dan Mara — rintangan yang ditimbulkan oleh setan dan Mara.

3. Teman menyesatkan — berteman dengan orang menyesatkan.

4. Pola makan – pola makan yang bertentangan dengan ikrar.

5. Tidak bersih — mandala dan jasmani tidak bersih.

6. Kerasukan setan — kerasukan setan orang yang meninggal dunia.

Sebenarnya keenam jenis rintangan ini akan ditunjukkan lewat pertanda mimpi, dengan adanya pertanda mimpi, seharusnya mengerti bahwa ada “rintangan”! Jika bermimpi dibentak-bentak oleh acarya (secun), ditinggalkan oleh acarya,  acarya marah,  acarya menatap dengan pandangan murka. Bermimpi diri sendiri jatuh ke air, jatuh ke jurang, dan lain-lain, ini berarti melanggar Sila Samaya. Jika bermimpi tanah longsor, bumi retak, rumah ambruk, air bah, matahari dan bulan jatuh dari langit, ini berarti diganggu oleh setan dan Mara. Jika bermimpi dari tubuh keluar caplak, kutu, ulat, tubuh dikerubuti oleh serangga, diikat oleh pakaian yang dikenakan, dikejar teman, dan lain-lain, ini berarti diri Anda terlibat dengan teman yang melanggar sila. Jika bermimpi makan abu, makan serangga, makan air seni, makan kotoran, makan lalat, ini berarti rintangan dalam hal pola makan. Jika bermimpi rumah kediaman Anda bagaikan tumpukan sampah, rumah kediaman Anda berbau busuk, rumah kediaman Anda dipenuhi oleh benda-benda kotor, bermimpi tubuh Anda dekil, dijerat benda kotor, ini berarti mandala dan jasmani tidak bersih. Jika bermimpi setan mengejar sadhaka, setan menyemburkan api membakar sadhaka, setan memegang pisau memenggal sadhaka, ini semua adalah pertanda mimpi dari kerasukan setan. Dengan adanya “rintangan” demikian, bersadhana dengan sendirinya tidak akan mengalami kontak yoga, juga tidak merasakan pahala.

Yang lebih parahnya adalah:

1. Nyawa melayang.

2. Lahir dan batin didera penyakit.

3. Tidak ada kekuatan samadhi.

4. Tidak ada jodoh dengan sesama.

5. Tubuh lemah dan prana terpencar.

6. Murung.

Saya pribadi pernah memaparkan pada saat upacara homa “Kalachakra”, ada tiga macam cara untuk menyingkirkan rintangan-rintangan ini.

Pertama,

saya mengimbau, sadhaka sebaiknya menerima abhiseka lagi, malah harus 3 kali berturut-turut. Sebenarnya menerima abhiseka adalah cara untuk menyingkirkan rintangan atas pelanggaran sila, setan dan Mara, serta teman yang menyesatkan, apalagi tiga kali abhiseka dari Mulacarya dapat memberantas segala rintangan.

Kedua,

saya menghimbau, sadhaka sebaiknya menggelar Trimulapuja, memberi persembahan kepada Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, dakini, para dewa. Atau sadhaka melakukan homa, membersihkan dengan abu homa, cara ini dapat membersihkan pola makan, mandala, jasmani yang kurang bersih, dan lain sebagainya. (misalnya bervegetarian dulu)

Ketiga,

saya mengimbau, sadhaka menggunakan metode berbasuh, cara ini juga dapat menyingkirkan rintangan. Pada hari “Chu” ri, menggunakan bunga putih yang tidak terhingga, setiap kuntum bunga putih dijapa “Mantra Yidam”, lalu lempar ke dalam bak mandi, hingga bunga putih mengapung memenuhi bak mandi, kemudian sadhaka berbasuh di dalam bak mandi, cara ini juga bisa menyingkirkan “rintangan”.

Pertanda mimpi dari tersingkirnya rintangan:

1. Sadhaka memuntahkan benda-benda kotor.

2. Serangga-serangga merangkak keluar dari dalam tubuh sadhaka.

3. Sadhaka bermimpi berbasuh dan mengenakan busana putih.

4. Sadhaka terbang bagaikan kuda sembrani. Semua ini adalah pertanda mimpi bahwa “rintangan” telah habis dibasmi!

from gm. book 201

Leave a comment »

Kesaksian atas Penyelamatan oleh Maha Guru

Mahaguru Menerima Kunjungan Zhengyuhua Shijie yang bersaksi perihal pertolongan Guru

Sumber : True Buddha News Edisi 730 hal 11
oleh : Lian Fou Fashi
Alih bahasa oleh : Lianhua Shian

Pendahuluan

Pada tanggal 12 Jan 2009, pukul 14:30 sore, sebelum Mahaguru Liansheng dan Gurudhara meninggalkan Taiwan, berwelas asih bertemu dengan Zhengyuhua dan adik perempuannya, Zheng Shijie untuk yang ketiga kalinya berterima kasih atas budi jasa Mahaguru menolong nyawanya. Bahkan mengungkapkan rasa syukur yang telah terpendam di hati selama sepuluh tahun, orang-orang yang saat itu berkumpul mendengar di sana tiada satu pun yang tak terharu oleh belas kasih Mahaguru dalam menolong siswa Nya.

Acarya Lianji, Acarya Lezhi , Biksu Lianyan, Biksu Lianfou, dan Biksu Lianshu. Huangbozhang shixiong dan Xuyaqi shijie ikut mendengar percakapan

Zheng : Terima kasih Mahaguru karena 10 tahun yang lalu telah menyelamatkan nyawa saya (lalu Zheng shijie bersujud pada Mahaguru)

GM : Amituofo !

Zheng : Saat itu saya merasa heran, kenapa saat saya … terisak… karena saya masih ingin hidup, saya melihat Guru, saya merasa bahwa saya adalah orang yang tidak ada hubungannya dengan Anda, kenapa mau menolongku ?…terisak haru..dan menangis..maaf

GM : Tidak apa… teruskan saja…

Zheng : Guru, waktu itu, saya mendapat kecelakaan, seluruh keluarga mengalami kecelakaan hebat, bolehkah aku ceritakan? Saya ingin mengungkapkan dari lubuk hati yang terdalam, terima kasih Guru ! Tiada Engkau, saya tak akan bisa menyaksikan anak anakku tumbuh dewasa, karena saat itu anakku masih sangat kecil.
lalu menangis…

GM Ungkapkanlah…ceritakanlah apa yang engkau alami…

Zheng: Maaf…begitu saya teringat , saya langsung….(terisak) , kira – kira tahun 2000, pada waktu tahun baru, kita sekeluarga terbiasa untuk pergi bersembahyang, saat itu pergi ke Jiuhuashan di Miaoli untuk bersembahyang, saat melewati tempat pembayaran tol, ayah dari anak-anakku tertidur saat menyetir dan menginjak pedal gas sehingga menambah kecepatan laju, sampai menabrak pilar semen di jalan tol. Sebuah mobil impor tertabrak sampai menjadi besi rongsokan. Saat itu putri saya mengalami patah kaki, sedangkan liver dan limpa saya pecah, pada waktu saya diangkut saya merasa sangat kesakitan .

Saat dalam kondisi kritis, saya melihat kesadaran saya sendiri terjatuh sampai ke dalam suatu tempat yang dikelilingi tembok yang amat sangat tinggi, tembok itu kira-kira setinggi gedung bertingkat puluhan, karena saat itu saya sudah mulai belajar Buddha Dharma, dalam hati kesadaran saya memberitahu bahwa itu adalah “kota mati penasaran” (wangsicheng ) saya sangat ketakutan….

(ket pntrjmh : Wangsicheng adalah tempat dimana kesadaran orang yang mati sia-sia (mati sebelum waktunya, misal seharusnya dia punya usia sampai 90 tahun, namun usia 40 kecelakaan) berkumpul … – ada dalam Tripitaka)

Melihat di samping ada banyak sekali yang patah tangan, patah kepala, mayat tak utuh lagi, cacat… karena saya ingin keluar dari situ, maka saya mengikuti mereka lari kesana kemari…

Saat itu saya telah mempelajari Buddhisme belasan tahun tahun, maka saya tahu bila saya tak berhasil keluar dari situ berarti saya mati… Maka saya terus menerus berusaha untuk keluar !

Saat berlari… saya melihat bagian tengah kota mati penasaran , ada sebuah tempat yang mirip panggung (..terisak…), saya juga telah menjapa banyak nama Buddha , Guanshiyin Pusa , Dizangwang Pusa , mantra guru (guru yang pertama sebelum masuk CFC) namun mereka tidak turun untuk menolong saya…

Tiba – tiba saya melihat seorang Acarya (Mahaguru Liansheng) duduk di tengah mandala, disampingnya ada para generasi aksara Padma (Lian ), karena mereka punya kartu nama, saya ada melihat ! Di dada mereka masing-masing ada sebuah tanda pengenal , Lian XX (nama) , mereka berbaris…

Lalu saya melihat Engkau memancarkan sinar keemasan untuk menyeberangkan insan di neraka…. ini saya melihat secara langsung !
Kemudian saya meneruskan lagi berlari mengikuti beberapa hantu itu… lari kesana kemari ingin bebas….

Tiba-tiba mendengar di samping ada suara yang berbicara pada saya, saya memastikan Beliau adalah Bodhisattva !

Namun tak terlihat wujud Nya, Beliau menyuruh saya untuk keluar dari lubang kecil yang ada di pinggir, kemudian kesadaran saya langsung terbang keluar melalui lubang kecil itu ! terbang sampai Taoyuan jalan bade, barulah tahu bahwa itu adalah jalan menuju rumah. Saya telah sampai di rumah !

Sang Bodhisattva Mulia mengatakan Baik, turunlah ! kemudian saya langsung siuman, kemudian ,…. saya menjalani perawatan hampir setahun, setelah membaik, saya bertanya tanya dalam hati………… saya berasal dari siswa aliran Mahayana (eksoterik)……. , kemudian menekuni Dharma sepuluh tahun di Cetya Nuona…. < Nuona adalah nama salah satu sub aliran Tantra Tibetan> saya adalah orang yang sama sekali tidak pernah berhubungan dengan aliran kalian (Zhen Fozong)… Namun kenapa di saat nyawa ku berada dalam bahaya justru saya menyaksikan Mahaguru Liansheng ???

Saya mulai merasa bahwa orang-orang berpikiran sempit ! Ada Hal-hal dalam Dharmadhatu yang kita sendiri belum dapat membuktikannya , maka janganlah sembarangan memfitnah, karena dulu saya berasal dari aliran Mahayana (eksoterik) maka tak dapat dihindari bahwa sebelum mendalami Buddhisme, banyak saudara se-Dharma yang memberitahu kami bahwa aliran yang ini boleh belajar, yang itu tidak boleh ! Namun saat itu saya sudah mulai berpikir bahwa kita tidak bisa memvonis demikian, karena kekuatan di Dharmadhatu (alam semesta) ini sangat luas , kita juga tak sanggup menjangkaunya, jika tak melihat sendiri jangan sembarangan bicara, maka saat itu saya yakin bahwa Mahaguru Liansheng mempunyai kekuatan yang sangat tinggi dalam Dharmadhatu, sangat berkekuatan dalam menyeberangkan para insan yang meninggal penasaran karena telah terjadi hal hal yang tak diinginkan ini.. maka saya melihat secara langsung !

Maka saya sangat berterima kasih pada Mahaguru ! Saat itu tujuan saya ingin hidup kembali adalah semata-mata karena anak saya masih kecil, dua-duanya masih belum masuk taman kanak-kanak, belum SD, bila mereka kehilangan mama, siapakah yang akan menjaga mereka ?…

Hari ini saya dapat menyaksikan anak-anak tumbuh, saya berterima kasih pada Shifu (Guru) …menangis……jika saat itu tak melihat Guru sedang melakukan penyeberangan arwah di Wangsicheng, mungkin saja saya akan menjadi salah satu insan yang di seberangkan oleh Mahaguru !

Saat – saat saya berada di ambang kematian itu terasa sangat jelas , maka saya terus tak dapat menjelaskan peristiwa itu . Kebetulan ada sebuah jodoh, saya dan adik perempuan saya pergi ke Long Tan tanpa sengaja menemukan bahwa di sini ada tempat ibadah Tantrayana, tiba-tiba saya mengetahui bahwa ini adalah tempat ibadah Maha Guru !

hal ini langsung membuat saya teringat kenangan, maka saya menceritakannya pada Acarya Lezhi : jika tidak ada jodoh ini (bertemu), maka sampaikanlah terima kasihku pada Guru yang telah membuat saya bisa menyaksikan anak-anak tumbuh dewasa diiringi dengan kasih ibunda, ini semua adalah pemberian Guru, maka saya mau berterima kasih pada Guru !

GM : Ini sangat baik sekali

Zheng : Xiexie Shifu (terima kasih Guru)

GM : Amituofo Ini juga membuktikan bahwa Para Bodhisattva adalah Para Bodhisattva yang terbukti ! Beliau tak hanya membabarkan Dharma di dunia, dalam satu pikiran saja Beliau mampu menuju ke alam yin untuk membabarkan Dharma. Sedangkan penyeberangan arwah yang kita lakukan tidak hanya menyeberangkan arwah yang meninggal dunia saja, bahkan insan yang tersesat di alam yin kita juga menyeberangkannya !
Asalkan Anda memiliki kualitas yang baik, maka setiap saat Anda akan dapat pergi menolong orang, karena Anda bersadhana sampai realisasi !
Seperti dalam ajaran Tantrayana, dalam Tantrayana yang paling penting adalah yukta dengan Guru,Yidam dan Dharmapala , setelah beryukta, dalam mimpi …bahkan saat Anda sedang sibuk Anda juga mampu menolong orang.

GM : Satu pikiran saja bisa untuk menolong banyak orang, maka saat kita menjalankan SAD PARAMITA , dalam SAD PARAMITA ada ikrar paramita, ada kekuatan paramita, juga ada Dhyana Paramita. Asalkan Anda masuk dalam sebuah samadhi maka akan timbul kekuatan paramita dan ikrar paramita, ini semua ada. Ini adalah Asta Maha Paramita !
Karena Mahaguru memiliki tekad untuk menolong para dewa dan manusia, termasuk dewa, manusia dan tiga alam rendah, semua ada di dalamnya.
Ada kekuatan tekad ini, maka mampu memunculkan kekuatan tersebut, maka dalam mimpi , dalam samadhi, saat beraktivitas, setiap saat bisa memunculkan nya. Sedangkan kebanyakan kalian saat berada dalam tubuh bardo, seringkali mampu melihat Mahaguru, banyak sekali orang yang melihat.

Zheng :Saya melihat dalam alam bardo.

GM : Saat Anda berada dalam alam bardo, maka Anda bisa melihat saya. Karena kadang Buddha, Bodhisattva bisa mengatur, supaya saat itu kau harus menolong seseorang, karena orang itu berjodoh bertemu dengan Anda, kelak juga dapat membantu Anda bersaksi mengenai kemampuanmu dalam menyelamatkan insan, kesaksian ini mampu menyadarkan banyak orang.
Maka kita dalam menyelamatkan insan, tidak hanya di neraka, bahkan di pintu neraka saya juga menyelamatkan supaya mereka kembali, ada orang sedang berjalan menuju pintu neraka, maka saya menunggunya di pintu neraka, kemudian membawanya kembali, ada banyak kejadian seperti ini.
Maka menurut kita ini adalah hal yang lumrah , hal yang sangat lumrah.

GM : Maka ini adalah hal yang sangat lumrah bagi kita, di dalam mimpi dalam tidur juga keluar menyelamatkan insan. Saat kehidupan sehari-hari maupun saat tidur juga sedang menyelamatkan insan. Jadi Anda akan merasa bagai sedang bermimpi namun jelas sekali, bahkan sangat berbekas dalam ingatan Anda, saat iyu Anda sama sekali tak mempunyai bayangan tentang saya, bahkan Anda bisa melihat dengan jelas Guru Lu.

Zheng :Sama sekali tidak.

GM : Sama sekali tidak ada bayangan tentang saya, namun pada saat itu yang Anda lihat adalah sangat nyata, ini sangat nyata.

Zheng :Tapi Guru, saya bukan siswa Mu ! (10 thn lalu)

GM : Dengarkanlah, dalam menyelamatkan insan tidak membedakan laki-laki perempuan, tua-muda, siswa atau bukan, bahkan hewan yang merayap, yang terbang di angkasa dan para insan yang hidup di dalam air. Karena ikrarku adalah tak meninggalkan satu insan pun. Maka masih banyak sekali orang yang mengalami seperti yang Anda alami, yang saya selamatkan, maka Anda adalah yang tampil memberi kesaksian, sepuluh tahun setelah kejadian baru kali ini ada waktu bertemu. Banyak orang yang telah mengalaminya pula, bahkan saya dapat bermanifestasi sebagai Yamaraja (Giam Loo Ong )

Mereka, ada salah satunya adalah seorang dokter yang sudah meninggalkan dunia, bermarga Liu , Dokter Liu dia adalah seorang dokter spesialis kandungan. Pada suatu saat dia mengalami kecelakaan lalu lintas, sangat parah, dia pernah mendengar nama saya. Salah satu anggota keluarganya ada yang meminta tolong kepada saya, Dokter Liu mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dalam kondisi koma, maka saya bermeditasi sambil memegang kasaya, tak berapa lama kemudian dokter Liu siuman. Setelah siuman dia bercerita bahwa dia melihat seseorang memakaikan kasaya padanya, Yamaraja mengatakan kepadanya bahwa beruntung ada kasaya itu yang melekat di tubuhnya, jika tidak , maka ia tak akan mungkin bisa kembali lagi. Setelah siuman , Dokter Liu mencari orang yang mengenakan kasaya itu padanya, akhirnya dia mengetahui bahwa orang itu adalah saya. Bahkan ada orang yang melihat Yamaraja di neraka, ternyata adalah Lushengyan. Saya juga dapat bermanifestasi sebagai Yamaraja ! Juga bisa menjadi dewa di surga, juga dapat menjadi Amitabha Buddha. Karena yidam saya adalah Amitabha Buddha, saya mampu memasuki hati Amitabha Buddha menjadi Amitabha Buddha, kemudian pergi menyelamatkan umat. Demi menyelamatkan insan di dalam neraka, saya dapat menjadi Yamaraja, karena dalam Tantrayana, Yamantaka Vajra adalah manifestasi dari Manjusri Bodhisattva, di surga Yama Beliau adalah Yamaraja, Manjusri Bodhisattva menggunakan tubuh Yamaraja menjadi Yamantaka Vajra. Sedangkan Yamantaka Vajra dalam Tantrayana mampu menaklukkan Yamaraja, maka Dharmapalaku adalah Yamantaka Vajra. Saya keluar masuk tiga alam rendah, sampai di alam bardo dengan leluasa. Maka saya mampu kemanapun untuk menyelamatkan insan, sam asekali tiada masalah.

Zheng : Mahaguru, saya ada pertanyaan, kenapa para dewata dan Buddha yang melindungi Mahakaruna Dharani yang biasa saya japa saat itu tidak muncul untuk menolong ?

GM : Itu adalah karena jodoh.

Zheng : Kenapa demikian ,Saya lama terbiasa menjapa Mahakaruna Dharani.

GM : Saya tahu, Anda sudah lama menekuni Mahayana, kemudian mempelajari Tantrayana, sempat belajar sebentar di Nuona JIingshe <salah satu cabang Tibetan Buddhism)

Zheng : Benar, sebentar saja.

GM : Sebenarnya Acarya Nuona (Nuona Shangshi ) sangat berjodoh dengan guru Acarya ku yang pertama. Saat Acarya Nuona berada di Xikang pernah menjadi saudara sealiran dengan Guruku Liaoming Heshang , maka banyak sekali sadhana Nyingmapa dari Liaoming Heshang yang diperoleh dari tempat Acarya Nuona, maka berdasarkan Nyingmapa , Liaoming Heshang dan Acarya Nuona, saya mengetahui banyak Pintu Dharma dari Acarya Nuona. Diwariskan oleh Liaoming Heshang kepada saya, maka saya sangat berjodoh dengan Acarya Nuona. Kemudian Acarya Nuona mewariskannya kepada Acarya Huazhang diwariskan kepada Wu Run Jiang kemudian Wurunjiang mewariskannya kepada zhimei dan Huihua maka siapakah Acarya yang Anda temui di Nuona Jingshe ?

Zheng : Zhimei dan Huihua

GM : Zhimei dan Huihua, benar kan. Maka Acarya Nuona, Liaoming Heshang dengan saya masih ada sedikit hubungan, karena masalah jodoh. Kemudian saya sendiri dapat berada di Caturarya, 28 surga dan 6 alam, di antara itu semua saya mampu datang dan pergi, di dalam batin Anda masih ada tekad, bahkan Anda mampu menjadi saksi untuk saya.

Zheng :Terima kasih Guru membuatku dapat melanjutkan hidup.

GM : Dengan demikian berikutnya segalanya bagi Anda akan sangat lancar.

Zheng : Benar ! saat itu sampai sekarang dalam hal bhavana sangat lancar.

GM : Begitu Anda keluar lewat lubang tersebut, tubuh bardo anda pada hakekatnya mampu terbang, maka Anda terbang dan dituntun oleh Sang Bodhisattva, begitu turun maka Anda siuman.

Zheng : Benar ! benar ! benar ! Demikianlah saya siuman Guru, mengenali jalan pulang , begitu kembali saya langsung siuman.

GM : Maka Anda langsung siuman

Zheng : Benar ,Demikianlah saya siuman yaitu saat terbang begitu terpikirkan rumah maka saya sadar.

GM : Beliau membuat Anda bisa melampauinya, bila tidak membuka lubang itu, maka Anda tidak kaan bisa kembali.

Zheng : Padahal itu adalah sebuah lubang yang sangat kecil.

GM : Benar . Mahaguru tertawa

Zheng : Beliau juga mengatakan kepada saya itu adalah lubang anjing. Sangat kecil sekali, hanya cukup untuk satu orang keluar.

GM : Itu adalah jalan alam manusia !

Zheng : Terima kasih Guru ! sebenarnya saat itu apakah saya akan meninggal dunia ?

GM : Tahun itu Anda seharusnya meninggal dunia, namun Anda hidup karena membuka satu lubang untuk Anda, maka Anda dapat keluar.

Zheng : Guru, sekarang saya telah hidup 10 tahun, jadi untuk selanjutnya apa yang harus saya lakukan ?

GM : Anda harus tekun membina diri, karena dengan membina diri akan menambah kebijaksanaan Anda, juga dapat menambah berkah dan pahala yang sangat penting dalam pembinaan diri, barulah bisa bertemu dengan seorang Maha Bijaksanawan pembimbing, bila dapat bertemu dengan Bijaksanawan Pembimbing, ia mengajarimu Buddha Dharma, dan Anda tekun dan disiplin membina diri, kelak pada suatu saat Anda juga tidak perlu demikian susahnya di dunia ini, karena dunia ini juga adalah satu mimpi panjang, juga bukan merupakan tempat yang bisa ditinggali sampai lama. Namun di dunia manusia ini, ada satu manfaatnya, yaitu untuk mengumpulkan bekal berkah dan pahala, bila Anda mampu mengumpulkan berkah pahala , ditambah dengan bertemu dengan Maha Bijaksanawan Pembimbing, Anda tekun membina diri, kelak Anda pasti akan merealisasikan hasilnya.

Zheng : Guru, saya cocok menempuh jalan pelatihan diri yang mana ? karena saya sering berganti-ganti metode.

GM : Sebenarnya asalkan Anda bisa menekuni satu yidam seterusnya, asalkan Anda mampu beryukta dengan yidam, pasti Anda mampu menuju Tanah Suci yidam, baik-baiklah menekuni satu sadhana, tekunilah sampai mencapai yoga, ini sudah cukup ! Asalkan mampu beryukta dengan satu sadhana, maka sadhana lainnya juga akan mencapai yukta !

Zheng : Guru, cocok kah saya bergabung di tim doa (ket: memberi pelayanan mendoakan orang sakit dan meninggal) ? Karena ada satu biksu Mahayana yang minta saya pimpin satu tim, namun saya takut kualitas saya tidak cukup, karena hari ini bertemu dengan seorang kakek berusia 90 tahun yang mengatakan bahwa kualitas saya tidak memenuhi, saat melakukan doa bisa kena sambet (chiong atau pengaruh negatif dari arwah).

GM : Jangan mengkhawatirkan hal itu !

Zheng : Kualitas saya tidak cukup, bisakah mempengaruhi ?

GM : Bila kualitasnya belum cukup, bisa demikian : Anda adalah Bodhisattva yang membangkitkan Bodhicitta, Anda ingin menjadi seorang Bodhisattva, Anda ingin membantu orang lain, meskipun Anda belum menjadi seorang Bodhisattva, namun Anda merupakan seorang Bodhisatttva yang membangkitkan Bodhicitta, dengan kata lain Anda membangkitkan hati Bodhisattva. Dalam Tantrayana di katakan asalkan Bodhicitta di bangkitkan, dalam melakukan segala sesuatu Anda berdoalah pada yidam dan Dharmapala dari yidam Anda, maka yidam Anda akan membantu Anda. Asalakan Anda membangkitkan Bodhicitta, maka yidam Anda akan membantu menanggungnya, maka hal itu tidak masalah.

Zheng : Terima kasih Dharmadesana Guru, demikianlah pertanyaan saya, terima kasih Guru.

GM : Selamat datang. Anda sekarang tinggal dimana ?

Zheng : Saya menetap di ???. Saya benar benar hanya sekali ini mengenal aliran serta ajaran Mahaguru dan tempat ibadah. Dalam masa saya belajar Buddha Dharma selama 20 tahunan, bahkan lokasi tempat ibadah Zhenfo zong pun saya tidak tahu. (Mahaguru tertawa) maaf, ini memang benar.

GM bertanya pada Acarya Lezhi : Jarak antara daerah dengan tempat ibadah di mana Anda berada dekat tidak ? Acarya Lezhi menjawab sangat dekat, dia juga tahu tempat kita disana.

Zheng : Kebetulan teman adik saya tinggal di dekat tempat ibadah Zhenfo zong.

GM : Bila Anda ada waktu bisa pergi ke Cetya Yizhi mencari Acarya lezhi bisa bertanya masalah sadhana, pilihlah satu yidam dan tekunilah dengan baik, tekunilah sampai mencapai yukta. Ada mantra, mudra dan visualisasinya, bila Anda tekuni maka akan bermanfaat, maka tidak perlu lari kesana kemari lagi.

Zheng : Beberapa tahun ini saya sangat jarang kesana kemari, hanya menekuni sadhana yang dulu telah di abhiseka oleh Guru saya yang dulu, misalnya Mahaparipurna Prayoga, satu – dua adinata, kadang juga menekuni Maha Karuna Dharani.

GM : Mahakaruna Dharani juga bagus , juga merupakan mantra Tantra, asalkan adalah mantra maka biasanya bersumber dari bagian Tantra (dalam Tripitaka). Maka Mahakaruna Dharani adalah mantra tantra, mantra ini baik sekali.

Zheng : Bila menekuninya dengan bergantian boleh.

GM : Boleh,bila Anda suka Avalokitesvara Bodhisattva, tekunilah Sadhana Yidam Avalokitesvara Lengan Empat, tekunilah dengan baik, kemudian bila telah meningkat lebih lanjut, maka Anda bisa menekuni juga sadhana Avalokitesvara Lengan Seribu, keduanya adalah sama -sama merupakan Avalokitesvara Bodhisattva.

Zheng : Ada lagi, akhir akhir ini saya ada berikrar untuk menjapa mantra Padmasambhava 1 juta kali. Saat ada seorang Dharmaraja datang ke Taiwan, ingin supaya saya berikrar dalam kehidupan saat ini sebelum meninggal dunia saya harus bisa menyelesaikan 1 juta kali mantra Padmasambhava.

GM : Itu boleh juga, untuk pelengkap saja.

Zheng : Itu sebagai pelengkap, dan Avalokitesvara Bodhisattva sebagai yang utama.

GM : Benar, Anda boleh, Avalokitesvara sebagai yang yidam utama, biasanya di nuona Jingshe yang laki laki menekuni Padmasambhava, yang perempuan menekuni yidam Green Tara, Green Tara juga adalah Avalokitesvara Bodhisattva.

Almarhum Acarya Zhimei dan Acarya Zhihua
Zheng : sejak Acarya kami Zhimei dan Zhihui parinirvana, kita tidak ada acara apa-apa lagi, sebab saya dengar penerus Guru sedang melakukan retreat, belum keluar untuk membabarkan Dharma, jadi sudah beberapa tahun ini tidak ada kegiatan.

GM : Seharusnya Acarya Zhimei dan Zhui telah mewariskan kepada beberapa siswa, karena di Taipei sampai Kaoshiong ada cetya mereka, tapi setelah sang Guru pergi, tidak ada yang mampu melanjutkan karya mereka supaya terus terwariskan, ini tidak baik. Harus ada pewaris silsilah untuk meneruskan karya Tathagata Beliau.

Zheng : Benar… sayang sekali…setelah Guru berpulang, banyak kegiatan yang berhenti, saya dengar hanya sedikit saudara se-Dharma yang dtaang puja bakti di cetya, namun tidak seperti dulu dimana semangat mereka amat besar, termasuk saya sendiri juga tidak ada waktu untuk puja bakti ke sana.

GM : Seharusnya Acarya Zhihui dan Zhimei mewariskannya kepada beberapa siswa yang mempunyai kekuatan menarik umat untuk membina tempat ibadahnya, dengan demikian aliran silsilah dapat mengalir terus.

Zheng : Setelah saya meninggalkan cetya itu , saya bersarana pada biksu dari luar negeri, yaitu Rinpoche dari Nyingmapa, namun sekarang saya bahkan tidak pernah berkeliling tempat ibadah lagi, pengalaman saya akan Buddha Dharma hanya ini saja. Saya adalah umat Buddha yang lebih ke arah tradisi, dari Mahayana ke Tantrayana.

GM : Apakah Anda kenal Acarya Hantong

Zheng :Tidak kenal. Karena setelah saya meninggalkan cetya Nuona, saya tidak lagi berkeliling tempat ibadah, karena saya juga tidak ada waktu, sebab saya ada buka dua toko, maka harus menjaganya .

GM :Karena Acarya Nuona tidak hanya mempelajari Nyingmapa, beliau juga mempelajari Kagyud, karena Gong ga Huofo bersama dengan Nuona Shangshi membabarkan Dharma di Tiongkok, maka Gongga Huofo bisa menjalin jodoh dengan insan di Tiongkok, karena Nuona Shangshi mengundang Gongga Huofo.

Zheng : Buddha Hidup Gongga menetap di Yonghe atau Zhonghe ?

GM :Itu adalah Tetua Gongga (Gongga Laoren) ,dia adalah Jiashuwen,Dia adalah siswa silsilah dari Buddha Hidup Gongga, Buddha Hidup Gongga mempunyai beberapa siswa, yang pertama adalah Jiashuwen , dia adalah Gongga Laoren yang ada di Taiwan, yang mendirikan Arama Gongga (Gongga Jingshe). Yang kedua adalah Acarya Chenjianmin yang menetap di Amerika. Yang ketiga adalah Dharmacarya Zhang deng ji , juga di Amerika, Beliau mengajar di sebuah Universitas. Ketiganya ini adalah siswa Nya yang lebih aktif dalam pembabaran Dharma, Acarya Chenjianmin sedang membabarkan Dharma, Beliau termasuk kagyud. Buddha Hidup Gongga juga kagyud, namun Beliau juga ada mempelajari Dharma Nyingmapa. Buddha Hidup Gongga mengikat jodoh dengan Tiongkok adalah karena Acarya Nuona yang mengundang Beliau datang untuk membabarkan Dharma di Tiongkok., maka barulah Beliau mewariskannya pada beberapa siswa, pada saat itu Chenjianmin adalah seorang guru, dia belajar pada Nya, yang lainnya adalah Zhangdengji yang juga pergi mennuntut ilmu di Gunung Gongga. Jiashuwen juga telah berguru pada Karmapa 16, demikianlah.
Maka mereka bisa dikatakan adalah kagyud, sedangkan kagyud dan nyingma adalah bersama, Acarya Nuona adalah kagyud juga nyingma demikian pula dengan Buddha Hidup Gongga, mereka ada menekuninya.

Zheng : Mahaguru termasuk Tantrayana garis yang mana ?

GM :Guru Saya yang pertama adalah Biksu Liaoming , Biksu Liaoming merupakan Rinpoche dalam Nyingmapa, Beliau adalah teman dari Acarya Nuona, juga merupakan teman seperguruan, maka Beliau mewariskan pada saya ajaran Nyingma, ini garis silsilah dari Biksu Liaoming.
Yang kedua adalah Acarya Sakya Zhengkong , Beliau adalah Rinpoche Dezhung (Desong Rinpoche),Beliau berada di Seattle selama 3 tahun, tahun 1982 sampai tahun 1985, Beliau di Seattle adalah Dezhung Rinpoche , Saya menyebut Nya Sajiazhengkong Shangshi , Beliau adalah Sakyapa, Beliau mewariskan Hevajra (Xi Jin Gang) pada Saya .

Kemudian adalah Karmapa ke 16 (Shiliushi Dabaofawang), yang Beliau wariskan kepada Saya adalah Abhiseka Pancadhyani Buddha (WuFo Guanding ), saat itu di New York tahun 1980.

Kemudian adalah Gelugpa yaitu Tubten Dhargye (Tudeng Daerji Shangshi ), Beliau menetap di Hongkong, sisilah Nya berasal dari Institut Buddhist Guangjue di Mongolia (Menggu Guangjue Foxueyuan), sedangkan di Mongolia sendiri ada dua Rinpoche Agung, yaitu (Zhangjia Huofo) dan Ganzhu Huofo

Ganzhu Huofo mewariskan Dharma kepada (Tudeng Nima), Tudeng Nima mewariskan kepada Tudeng Dieli,Tudeng Dieli mewariskan pada Tudeng Daerji,ialah Acarya Ku, Tudengdaerji mewariskan pada Ku, maka Saya memiliki silsilah Gelugpa.

Zheng : Guru memiliki silsilah Empat Sekte Besar !

GM :Saya memiliki silsilah Empat Sekte Besar, Nyingma, Gelug, Kagyud dan Sakyapa semua ada. Karena Saya tiga tahun di Ballard, disampingnya adalah tempat kediaman Sakya Zhengkong Shangshi, kuil Nya ada disana !

Zheng : Ballard itu di Amerika ?

GM : Benar ! Tahun 1982

Zheng : Guru di sana retreat selama 3 tahun .

GM :Benar ! Mengenai Acarya Tubten Dhargye Beliau di Hongkong, Guru Nya adalah Tudeng Dieli, ke atas lagi adalah Tudeng Nima, di atas Nya lagi adalah Ganzhu Huofo, demikianlah.

Zheng : Guru, 20 tahun lalu saat saya baru saja menekuni Buddhisme, saya bertemu dengan seorang suhu dari Mahayana, namanya Shi Mingzong ,merupakan siswa utama dari Biksu Xindao,beliau mengajari saya menjapa Mahakaruna Dharani , mengajari saya melatih diri dalam mimpi. Sebenarnya saya adalah orang yang mampu memasuki mimpi dan keluar dari mimpi dengan leluasa, saya bisa memastikan bahwa apa yang saya alami sangat jelas, saya pernah dalam 2 tahun selama 24 jam berturut turut menjapa Mahakaruna Dharani, bahkan malam hari saat tidur juga menjapa sampai pagi, ini adalah pengalaman pembinaan diri saya.

Maka saya bisa memastikan bahwa saat saat saya masuk, sangat jelas sekali saya disana, bukan khayal, saya jarang sekali menceritakan ini, maka saya benar-benar melihat keberadaan Anda, dan membuktikan bahwa Anda benar-benar berkualitas, maka saya merasa kaget, mengapa Guru saya (yang pertama) dan semua (buddha/dewa) yang biasa saya puja sehari – hari tidak ada yang datang, saat saya berada dalam kondisi kritis yang datang menolong saya justru Anda Guru ku. Maka saya benar membuktikan bahwa dalam Dharmadhatu Anda sungguh memiliki kekuatan nyata, saat itu muncul untuk menyeberangkan arwah. Banyak juga Acarya yang tidak dapat saya sangkal bahwa mereka juga berkekuatan, namun saya tidak bisa melihatnya.

GM : ini adalah jodoh !

Zheng :Dalam keadaan kritis, saya melihat Acarya Guru (GM) menampilkan kekuatan nyata, nampak kualitasnya, bicara sejujurnya, saat itu di neraka di Kota Mati Penasaran sedang membabarkan Dharma. Saya sungguh melihat Guru sedang melakukan ritual, saat itu bukan hanya sedang menyeberangkan satu orang, saat itu menyeberangkan banyak orang ! Suasana di sana (neraka) sangat menyeramkan remang-remang, temboknya sangat tinggi, rasanya tidak akan dapat lolos dari sana, rasa takut saat itu besar sekali, begitu masuk tempat itu kita akan merasa ketakutan dan kalut, namun Guru mampu keluar masuk ke sana dengan leluasa, para insan di Dharmadatu semua sangat menghormati Mahaguru.

GM : Amituofo ! Saat saya melakukan segala sesuatu , saat menjalankan laku Bodhisattva, semua bagaikan mimpi. Misalnya saya ingin pergi ke suatu tempat, dalam sekejap langsung sampai amerika, dalam sekejap sampai di Eropa, Afrika, datang dan pergi bagai mimpi. Dalam alam mimpi yang maya menjalankan laku Bodhisattva, demikianlah !
Jadi seseorang yang memiliki kualifikasi itu bukan sengaja selalu memperlihatkan cahaya dari tubuhnya supaya Anda lihat atau mempertunjukkan sesuatu, tidak selalu demikian, namun saat ada yang memasuki alam mimpi atau tiga alam rendah, semua dapat melihat Ku, bahkan di surga juga bisa melihat Ku.

Zheng : Ini menjadi tanda tanya bagi saya, Guru, di dunia ini banyak sekali Biksu, banyak sekali Sangha Agung, kenapa orang-orang tersebut tidak muncul (saat saya kritis) kenapa hanya Mahaguru yang muncul ? Ini tanda tanya bagi saya, maaf jika pertanyaan saya terkesan kekanak-kanakan, begitu banyak Biksu Agung, latihannya juga sangat baik, saya tidak menyebut nama, mungkin juga banyak yang mengatakan kemampuan penyeberangan arwahnya sangat kuat, kualitasnya tinggi dan lain sebagainya. Namun orang yang benar-benar memasuki Dharmadatu dan yang sedang bekerja, orang yang benar-benar memiliki kemampuan, siapakah yang mampu membuktikannya ?

Guru, hanya orang yang pernah pergi ke alam itu dan yang memiliki pengalaman hidup dan mati, ataupun yang memiliki keberhasilan samadhi, ataupun tubuh bardo, ataupun orang yang memiliki realisasi Dharmadhatu, barulah bisa membuktikan Anda.

GM :Benar…sebenarnya banyak sekali Bodhisattva yang sedang menjalankan karya Bodhisattva, hanya saja Anda berjodoh dengan Saya. Sepuluh tahun kemudian Anda berjodoh untuk bertemu Saya untuk memberikan kesaksian bahwa Mahaguru tak berdusta, ini perlu beberapa orang yang memberikan kesaksian bahwa Mahaguru adalah sejati, maka Saya menolong beberapa orang supaya bisa membuktikan. Sebenarnya orang yang sudah Saya selamatkan banyak, namun ada sebagian berjodoh dengan Saya maka Saya menolongnya, ada sebagian yang tidak begitu berjodoh namun karena kita membangkitkan maitri karuna, maka kita harus menolong. Tidak meninggalkan satu insan pun berarti semua harus ditolong, namun yang berjodoh baru bisa memberikan kesaksian. Saling membuktikan, bahwa kita pernah saling berjumpa di neraka, membimbing Anda untuk kembali ke alam manusia, kemudian Anda membantu saya untuk bersaksi, terima kasih Anda sudah bersedia jauh-jauh datang kemari.

Zheng : Tidak…. Justru terima kasih pada Mahaguru yang telah memberikan kesempatan ini. Guru, menurut pengetahuan saya akan Buddha Dharma, bila kita tidak bisa membuktikannya sendiri namun sembarangan bicara , ini adalah dosa yang sangat berat. Tiap kata yang saya lontarkan harus ada tanggung jawabnya, kata-kata yang hari ini saya ucapkan adalah apa yang tersimpan dalam hati selama 10 tahun ini, saya memastikan bahwa Mahaguru di alam Dharmadhatu adalah terbukti, memiliki kekuatan dan kemampuan penyeberangan arwah, ini telah saya buktikan secara langsung !
Karena teman -teman yang mengenal saya, orang yang tahu perjalanan saya dalam menekuni Buddhisme, semua tahu bahwa sebelumnya saya sama sekali tidak ada hubungan dengan aliran kalian, belum pernah bersarana, juga tidak pernah masuk ke tempat ibadah kalian.
Juga bukannya karena saya membuka toko benda-benda Buddhisme maka berkata demi bisnis ataupun supaya umat Buddha yang lain menyerang namun saya harus tampil bicara, karena ini nyata!
Guru , Acarya Lu adalah benar benar sejati dan berkualitas, ini adalah kenyataan , ini adalah kata hati saya, supaya orang-orang itu menyingkirkan batin yang membeda bedakan, karena biasanya orang telah masuk dalam sektenya sendiri, atau memiliki organisasi bahkan gunung, maka sifatnya yang mebeda bedakan jadi semakin berat, kemudian berusaha menyingkirkan yang lain, ini tidak benar, karena Dharmadhatu adalah sama rata, tiada membedakan. Ini adalah hasil pengamatan saya (akan hubungan antar sekte), janganlah terlalu mengkotak kotakkan. Ini adalah apa yang saya peroleh selama ini dalam mepelajari Buddha Dharma, pengalaman langsung, saya harus berterima kasih pada Guru, semoga Engkau menetap di dunia ini lebih lama, melanjutkan karya penyelamatan, memutar roda Dharma !

GM :Terima kasih ! Setiap hari saya melimpahkan jasa berdoa, siapapun yang berjodoh dengan Saya, supaya yang telah meninggal dunia dijemput menuju Sukhavatiloka ; Asalkan berjodoh dengan Saya, dan dia memiliki tekad, semoga dia bisa menyempurnakan dan mencapai tekadnya ; Demikianlah setiap hari saya berdoa melimpahkan jasa.

Zheng :Terima kasih Guru, saya berhutang budi .

GM :Amituofo: Kemudian Mahaguru berwelas asih memberikan beberapa buku Mahaguru kepada Zhengyuhua Shijie dan adik nya. Serta mempersilahkan mereka untuk datang ke vihara bila ada waktu luang.

Leave a comment »