Pergi Sendiri Atau Dijemput.
Maha guru 8 juta kali. Setiap siswa TBSN harus bertekad menjapa hingga 8 juta.
apalagi bila usia anda di atas 40 tahun.
Koleksi Dharmadesana mengenai japa 8 juta kali Mantra Hati
Maha Guru. 聖尊蓮生活佛綜合開示關於持誦八百萬遍上師心咒
thanks to : Nking Daden Vajra Acarya Huijun , for providing articles collection
Diterjemahkan oleh Funglie Huang
Pencapaian keberhasilan ‘Satu Hati’ Segenap Buddha Loka pun bisa dijelajahi
Sesi tanya jawab Buddha Dharma Dharmadesana Maha Guru Lian Sheng
9 Maret 2006 di Cetya kota P’an-Chiau
Umat bertanya : Ketika berjalan sambil menyebut nama Buddha apakah perlu
membentuk mudra, kedua mata apakah perlu setengah dipejamkan?
Jawab Maha Guru : Jika mata ditutup akan terjatuh,
(Maha Guru tertawa) (Hadirin tertawa) bakal menabrak dinding, jika anda
menjapa berjalan nama Buddha, hitunglah langkah kaki, dan japa nama
Buddha, itu sudah boleh, mata tetap harus dibuka, tangan juga tidak harus
membentuk mudra.
Tanya : Di Koran Zhenfo, Maha Guru berkata ketika di tempat perbelanjaan
bisa sambil berjalan menjapa nama Buddha, dengan cara ini apakah hati
tidak akan bercabang?
Jawab Maha Guru : Ketika Saya jalan-jalan dalam tempat perbelanjaan,
selama setengah jam, sebenarnya hati ini tidak di tempat perbelanjaan, hati
ini berada di pergerakan kaki, yakni berjalan sambil menjapa nama Buddha,
terus menerus dijapa,… inilah langkah kaki sambil menjapa nama Buddha.
Jadi yang paling utama adalah hati anda, yakni sedang menjapa mantra,
sedang menjapa nama Buddha, sedangkan langkah kaki ini = olahraga.
Tanya : Apakah penjapaan 8 juta kali mantra hati Maha Guru mesti dengan
hati yang penuh konsentrasi?
Jawab Maha Guru : Menjapa mantra hati sebanyak 8 juta kali, sebenarnya
adalah caramendorong anda semua agar kerap menjapa mantra, sebab
dalam Tantrayana ada yang dinamakan (keberhasilan japa Mantera),
serupa dengan aliran sukhavati melalui penjapaan 4 aksara nama A-mi thuo-fo.
satu hati dijapa hingga selesai, jadi paling baik ketika menjapa mantra adalah
dengan satu hati terkonsentrasi. Jika anda bisa dengan satu hati menjapa mantra
hingga 8 juta kali akan terjamin pasti terlahir di sukhavatiloka. Namun pada
kehidupan nyata ada kalanya pikiran anda tiba-tiba menuju tempat lain,
hal ini dinamakan japa bebas. Sebenarnya japa bebas pun boleh, asalkan
anda menjapa hingga genap 8 juta kali maka itu sudah boleh, saat anda
terpikir ke tempat lain, anda boleh menambah japa lagi. ini adalah upaya
kausalya untuk segenap insan.
Deng Zhen-Feng dalam 1 tahun genap menjapa mantra hati
Maha Guru 8 juta kali
Kutipan artikel buku ke -206 Buddha Hidup Lian Sheng : ‘Chao Ji Da Fa Li’
《Maha Daya Abhijna》〈Menampakkan rupa di atas angkasa〉
Aku mempunyai seorang siswa (Deng Zhen Feng) ia menulis : “setiap siswa yang
bersarana kepada TBSN tahu bahwa menjapa mantera hati guru genap 8 juta kali pasti terlahir
di sukhavati Maha Padmini Loka..Angka 8 juta ini bagi diri saya sungguh angka yang
teramat jauh(banyak), namun saya telah berhasil melaksanakannya, bahkan hingga
melampauinya. Ketika saya memantapkan hati pada tanggal 8 bulan 8 tahun 2005 ,
agar dalam satu tahun genap menjapa 8 juta kali mantra「om kulu lien seng siti hum」,
maka saya setiap hari senantiasa gigih dan tekun menjapa mantra.
Pada tahun yang sama hari Selasa tanggal 22 bulan 11, siang hari jam 11.30 – 12.00,
adalah momen yang paling menakjubkan dalam kehidupan saya! Saat itu masih
dalam jam kerja. Saya naik ke atas balkon kantor sambil mulut tetap menjapa
mantra. Tanpa hati saya menengadahkan kepala memandang panorama
di sekeliling, lalu memandang cakrawala langit yang tak berbatas. Walaupun
demikian, dalam mulut saya masih tetap menjapa mantra. Memandang hingga
ke langit tak berujung adalah satu kebiasaan pribadi saya, cakrawala langit tanpa
batas ini membuat hatiku terasa lega dan lapang.
Tanpa sengaja, dalam momen seketika itu juga, saya ternyata melihat Guru
Sarana-ku, Buddha Hidup Lian Sheng Lu Sheng-Yen, menampakkan rupa di atas
cakrawala langit. Paras Maha Guru menampilkan seulas senyuman, dengan rona
muka berseri dan penuh kehangatan, tanpa mahkota Dharma, raut wajah tampak
dengan jelas. Maha Guru menampakkan wujud setengah badan, ini nyata! Saya
sendiri beranggapan, menampakkan rupa di atas cakrawala langit adalah hal yang
tidak mungkin, tidak mungkin, tidak mungkin hal ini terjadi di diriku, pasti perasaan
keliru, pasti perasaan keliru yang timbul karena penjapaan mantra! Tetapi, dilihat
sekali lagi, masih ada. Ini adalah suatu yang benar-benar nyata.
Saya terpikirkan begini, inilah kontak yukta, benar-benar tlah kontak yukta!”
Maha Guru Lu dengan gamblang dan lugas mengatakan kepada anda sekalian,
Deng Zhen-Feng benar nyata telah menyaksikan :anda merenungi diri-Ku,
Aku pasti menampakkan rupa!
Ketika sepotong besi kecil bertemu besi bermedan magnet besar─Kontak
batin nyata (keberhasilan japa mantraCheng Ren-he shixiong)
Oleh : Xiao Xiao – reporter Koran Zhenfo Bao.
Pada tanggal 1 bulan Maret 2008, Yang Mulia Buddha Hidup Lian Sheng dalam
Dharmadesana kebaktian akhir minggu「Sadhana Yidam Padmasambhava」:
menunjukkan :
“Aku mempunyai seorang siswa bernama Cheng Ren-He, ia berasal dari Nan-Tou
Taiwan, seorang petani, di rumahnya terdapat lahan untuk bercocok tanam.
Vajra Acarya Lian Ning mengetahui hal ini, sadhana apapun tidak ia tekuni, ia
hanya mendengarkan ujar Maha Guru, bahwa menjapa 8 juta kali mantra hati,
maka akan tumimbal lahir di Maha Padmini Loka. Saudara sepenekunan (shi xiong)
ini berdasarkan ucapan-Ku, tlah menjapa 8 juta kali mantra hati Maha Guru.
Cheng Ren He shixiong usai genap menjapa 8 juta kali mantra hati Maha Guru,
pada malam harinya langsung tiba di Maha Padmini Loka. Ia berkata ia malah sempat
mandi dan berenang di dalam air delapan kebajikan kolam teratai , timbunan karma
warana dirinya semenjak dulu kesemuanya dibersihkan tuntas. Ia lebih lanjut
mengatakantelah menyaksikan berbagai rupa warna Maha Padmakumara, tak
terhitung, tak terbatas Padmakumara kecil. Fenomena seperti Cheng Ren-He
shixiong ini disebut (keberhasilan japa dharani」, adanya niat yang teguh untuk dikerjakan,
maka anda pasti akan berhasil. Maha Guru juga sangat gigih mengerjakannya. Japa mantra
sangatlah penting, kita dalam keseharian sebaiknya lebih banyak menjapa mantra, kurangi
waktu mengobrol, kurangi membuat karma ucapan.”
Pada tanggal 1 Februari 2006 Maha Guru pada Cetya Xiang Hua menguraikan
keraguan siswa/i.
Tanya : “Maha Guru, bagaimana andaikan dalam sepanjang hidup ini tak berhasil
menunaikan penjapaan 8 juta kali mantra hati Maha Guru?”
Jawab Maha Guru : “8 juta kali mantra hati ini, anda tidak perlu menghitung sudah
berapa kali, asalkan anda terus menerus menjapa, anda tak perlu menghitung sudah
berapa kali jumlahnya, tak perlu diurus, anda setiap hari japa japa dan japa, tak perlu
dihitung berapa kali, maka anda tidak akan diganggu rintangan ini bukan?! Setiap hari
dijapa, berjalan juga dijapa, Saya setiap waktu juga menjapa, misalnya waktu Saya
melakukan push-up!「satu, dua, tiga, empat, lima, enam, Amitofo」, telah sepuluh kali,
Saya tidak peduli telah Ku japa berapa kali, Saya acap kali menjapa seperti demikian.”
***
Pada tanggal 17 Februari 1995, Dharmadesana Maha Guru Lian Sheng di
Vihara Fu-You Leizangshi , berikut kutipan satu bagian ceramah Dharmah
mengenai penjapaan 8 juta kali Mantra Hati
Pandita Dharmaduta Lian Zhen : “Sdr/I sepenekunan, hari ini Maha Guru kita
sangat welas asih, akan memberikan kesempatan untuk bertanya, hadirin sekalian
yang mempunyai pertanyaan dalam penekunan bhavana, sekarang bisa menggunakan
kesempatan yang langka nan berharga ini, kesempatan yang mungkin dalam
sepanjang hidup anda sukar diketemui menghadap Yang Mulia Maha Gurucarya
agar diberikan Dharmadesana untuk kita semua, sekarang silahkan bertanya.”
Sdr sepenekunan : “Maha Guru dalam ‘Daya Magis Mantra’ pernah mengatakan,
asalkan genap menjapa 8 juta kali Mantra Hati, maka bisa tumimbal lahir di alam
suci Buddha loka, tertera di dalamnya hanya 8 juta kali, namun ketika menjapa
ada kalanya begini… kualitas nya… tidak selalu bagus, jadi apakah kualitas ini
haruslah mencapai suatu tingkatan dulu barulah bisa, mohon babaran dari Maha Guru.”
Maha Guru : “Oh, jadi begini, cara japa mantra ini ada banyak rupanya semisal, ada
banyak sekali metode menjapa mantra, ada visualisasi japa nama Buddha, seperti
mengamati rupa, visualisasi Yidam ini kemudian anda melanjutkan japa mantra;
kemudian ada juga japa Dharani, japa Dharani ialah hanya menjapa mantra-Nya saja,
apapun tak dipikirkan, ada juga yang disebut tanpa rupa, tanpa rupa adalah apapun
tidak divisualisasi, tidak membentuk mudra, kemudian terus menjapa mantra; ada
lagi yang disebut japa vajra, japa vajra adalah lidah bergerak tanpa suara, ada lagi
dengan suara, ada lagi japa hati, berputar didalam hati, ada lagi visualisasi aksara
mantra berputar, satu mantra satu aksara demikian terus menerus berputar,
cara penjapaan banyak beraneka ragam, ada lagi yang dinamakan japa bebas,
japa bebas ialah ketika anda berjalan dijapa, dalam mobil juga dijapa, mengendarai
mobil juga dijapa , ini disebut japa bebas.Tak peduli cara penjapaannya, tidak ada
namanya kualitas japa mantra itu baik atau tidak, ini adalah hasil pikiran anda sendiri
apakah kualitas inibaik atau tidak baik, bukankah demikian? Kesemuanya ini boleh!
(hadirin bertepuk tangan) anda japa bebas juga boleh, seperti sembari berjalan,
sambil melihat panorama sambil dijapa juga boleh, mengendarai mobil juga boleh,
tetap dihitung, semuanya tetap dihitung
Sdr sepenekunan : Asalkan mencapai 8 juta kali?
Maha Guru : “Benar! (hadirin bertepuk tangan) ini adalah keberhasilan japa
dharani, maknanya adalah terus menjapa mantra ini sehingga tampak cahaya suci,
inilah keberhasilan! Mengenai 8 juta kali, ini adalah jumlah angka, ada sebagian orang
tidak perlu 8 juta kali, ia telah melihat cahaya suci, namun walaupun cahaya suci ini
tak terlihat mata, cahaya suci ini tetap berada!”
***
Dharmaraja Buddha Hidup Lian Sheng pada hari Sabtu 1 Maret 2008 memberikan
ceramah Dharma di Vihara Vajragarbha Seattle usai kebaktian mingguan
Berikut kutipan salah satu bagian dari Dharmadesana
《Cheng Ren-He menyaksikan MahaPadminiLoka setelah genap penjapaan 8 juta x mantra hati Maha Guru》
“Berbicara mengenai penyelamatan segenap insan, hendak mengusahakan agar
segenap insan membangkitkan sraddha yang kokoh sangat sukar. Penyebabnya
adalah ada insan yang pada awal mula nya memohon Dharma sambil membawa
pengharapan, ketika pengharapan ini terwujud, maka hati Sraddha-nya serta merta
muncul. Namun, keinginan dari manusia tidak hanya satu , bahkan ada yang memiliki
100 buah keinginan, tak terhitung banyaknya keinginan ini; ketika diantara salah satu
keinginan tersebut ada yang tidak bisa terwujud, hati Sraddha-nya luntur; untuk itu,
menyelamatkan segenap insan itu sukar. Acarya Marpa juga demikian, ada
banyak sekali siswa datang ke tempatnya belajar Dharma, tapi pada akhirnya
meninggalkan tempatNya. Cercaan yang Ia alami juga banyak sekali.
Disini Saya katakan sesuatu yang akan berikan pengharapan untuk anda sekalian,
dahulu Maha Guru bukankah pernah berkata hendak membawa semua umat ke
Maha Padmini Loka? Yang pernah pergi ke Maha Padmini Loka silahkan unjuk tangan.
Tidak ada! Ini agak mengecewakan. Coba Saya tanyakan anda sekalian, yang telah
menjapa mantra hati Maha Guru hingga di atas 8 juta kali silahkan unjuk tangan.
8 juta kali! (Bhiksu Lhama Lian Yin unjuk tangan) Anda telah menjapa 8 juta kali pun
masih turun ke neraka congkel gigitkah?! (Maha Guru tertawa) Anda bahkan tidak
pernah mengunjungi Maha Padmini Loka? Wah, ini agak memalukan, Maha Guru yang
malu, bukan dia yang malu. Bhiksu Lhama Lian Yin berkata, telah menjapa 8 juta kali
mantra hati Maha Guru, namun dilimpahkan jasanya kepada orang lain,
tak heran dia belum kesana.”
“Ada seorang siswa bernama Cheng Ren-He, ia berasal dari Nan-Tou Taiwan,
seorang petani, di rumahnya terdapat lahan untuk bercocok tanam. Sadhana
apapun tidak ia tekuni, ia hanya mendengarkan ujar Maha Guru, bahwa menjapa
8 juta kali mantra hati, maka akan tumimbal lahir di Maha Padmini Loka.
Saudara sepenekunan ini berdasarkan ucapan-Ku, tlah menjapa 8 juta kali mantra
hati Maha Guru. Cheng Ren-He shixiong usai genap menjapa 8 juta kali mantra hati
Maha Guru, pada malam harinya langsung tiba di Maha Padmini Loka. Ia berkata
ia malah sempat mandi dan berenang di dalam air delapan kebajikan kolam teratai ,
timbunan karma warana dirinya semenjak dulu kesemuanya dibersihkan tuntas.
Ia lebih lanjut mengatakan telah menyaksikan berbagai rupa warna Maha
Padmakumara, tak terhitung, tak terbatas Padmakumara kecil.
Jadi Ku katakan untuk anda semua, genap penjapaan 8 juta kali mantra hati
Maha Guru, sama seperti anda tinggal menunggu waktu menuju Maha Padmini Loka.
Cheng RenHe telah tiba kesana, telah menyaksikan alam Sukhavati Maha Padmini
Loka, kemudian dia turun kembali agar menjadi kesaksian bagi kita semua. Tidak
sampai disini saja lho, Maha Guru kemudian mewariskan sadhana「Rupa Manunggal」
「一合相」. Dalam Sutra Intan bukankah menyebutkan「Rupa Manunggal」, disini siapa yang
mengerti tentang「Rupa Manunggal」」? Buddha pernah membabarkan, segenap jagad semesta ini
terbentuk dari kumpulan partikel, yakni kumpulan partikel yang sangat halus dan kecil bergabung,
maka disebut jagad alam semesta, inilah「Rupa Manunggal」. Tubuh kita ini sebenarnya adalah
sel-sel yang amat kecil, di dalam sel terdapat inti sel yang amat halus, membentuk sebuah gen,
tubuh ini terbentuk dari gabungan ini semua, kita manusia adalah「Rupa Manunggal」.
Jagad alam semesta ini adalah「Rupa Manunggal」. Masih banyak lagi「Rupa Manunggal」:
proses tumimbal lahir dan nirvana adalah「Rupa Manunggal」, ada dan sunya adalah
「Rupa Manunggal」, kebahagiaan dan sunyata adalah「Rupa Manunggal」, ‘kye-rim’
(tahap pembangkitan awal) dan ‘dzog-rim” (tahap penyempurnaan) keduanya adalah
「Rupa Manunggal」. Jika anda bisa memahami「Rupa Manunggal」, maka akan tercerahkan.
Saya berkata kepada Cheng Ren-He shixiong tentang「Rupa Manunggal」, supaya ia mampu
tercerahkan. Ini sangat sukar diketemui, fenomena seperti Cheng Ren-He shixiong ini disebut
(keberhasilan japa dharani), dengan sepenuh hati teguh dikerjakan maka anda pasti akan
berhasil. Maha Guru juga mengerjakan dengan sepenuh hati yang kokoh. Japa mantra
sangatlah penting, kita dalam keseharian sebaiknya lebih banyak menjapa mantra, kurangi
waktu mengobrol, kurangi membuat karma ucapan.”